Kamis, 28 Oktober 2010



Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya…..

Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya..
Lalu bagaimana dengan Papa?

Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil……
Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.
Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu…
Kemudian Mama bilang : “Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya” ,
Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka….

Tapi sadarkah kamu?
Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba.
Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang”
Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : “Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!”.
Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja…..
Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”.
Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat – sangat luar biasa berharga..
Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu…
Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama….
Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,
Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia….
Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..
Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?

Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir…
Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut – larut…
Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. .

Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang?
“Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa”

Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata – mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti…
Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa

Ketika kamu menjadi gadis dewasa….
Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain…
Papa harus melepasmu di bandara.
Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?
Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini – itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .
Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.
Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”.
Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT….kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa.
Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan…

Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : “Tidak…. Tidak bisa!”
Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu”.
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.
Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang”

Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya.
Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena Papa tahu…..
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya….

Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia….
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?
Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa….
Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: “Ya Tuhan tugasku telah selesai dengan baik….
Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik….
Bahagiakanlah ia bersama suaminya…”

Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk…
Dengan rambut yang telah dan semakin memutih….
Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya….
Papa telah menyelesaikan tugasnya….

father dayPapa, Ayah, Bapak, atau Abah kita…
Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat…
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis…
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam segala hal..

Tulisan ini aku dedikasikan kepada teman-teman wanita ku yang cantik, yang kini sudah berubah menjadi wanita dewasa serta ANGGUN, dan juga untuk teman-teman pria ku yang sudah ataupun akan menjadi ayah yang HEBAT !

Yup, banyak hal yang mungkin tidak bisa dikatakan Ayah / Bapak / Romo / Papa / Papi kita… tapi setidaknya kini kita mengerti apa yang tersembunyi dibalik hatinya. buat ayahku yang sedang sakittt cepat sembuh yaaa yahhhh aku sayang ayahhhhhhhhh

KAJIAN BOTANI

2.1 Penyebab Biodiversitas tumbuhan
1. Reproduksi
Terutama pada saat pemisahan gen (mitosis dan miosis) sampai dengan tejadinya polinasi :
a. Autogami (polinasi) dalam 1 individu 1 bunga) hal ini dapat terjadi karena :
- Alat kelamin jantan dan betina memiliki waktu masak sama
- Ukuran alat kelamin sama
- Hambatan fisik ; mahkota bunga tidak pernah terbuka (Kleistogami)
Tidak menguntungkan secara budidaya. Dalam evolusi disebut dengan Biokonservatif (lestari).
b. Geitonogami ( Polinasi 2 individu bunga dalam 1 individu tumbuhan)
c. Allogami /silang alamiah (polinasi 2 individu bunga dalam 2 individu spesies contohnya salak)
d. Hidrogami /Bastar alamiah (polinasi 2 individu bunga dengan katagori berbeda)
2. Seleksi
- Mutasi (Khususnya pada peristiwa Non Disjunction / gagal berpisah); misalnya terbentuknya spesies 3n. Spesies ini tidak bias berkembg biak secara generatif, oleh sebab itu reproduksinya dengan membentuk rimpang dan stek. Misalnya : pisang, semangka tanpa biji dsb.
- Adaptasi :
a. Modifikasi
Contoh : Penelitian terhadap Kencur dan bunga Pancawarn
b. Metamorfosis(generasi selanjutnya berbeda dengan induknya)
Contoh : Perubahan batang menjadi rimpang pada pisang, zingiberaceae
3. Spesiasi
Terbentuknya ragam baru dalam spesies. Teori inti tentang spesiasi :
a. Allopatrik : Terbentuknya ragam baru spesies yang disebabkan kondisi geografi yang berbeda. Muncul akibat terjadinya pergeseran kepulauan (Continental drift)
b. Sympatrik: Terbentuknya ragam baru spesies yang disebabkan kondisi habit berbeda. Contoh Varietas Jrembak (Nertera granodean) di puncak Dieng adanya variasi warna bunga karena perbedan kondisi kawah (A-D).
3. Ekotipe
Adanya ragam variasi spesies akibat kondisi ekologi yang berbeda. Pendapat Turresson : Perubahan genotipe diikuti fenotip.

2.2 Pengumpulan dan Pengelompokkan Tumbuhan
Pengumpulan tumbuhan adalah hal yang paling penting dalam bidang etnobotani. Data atau hasil pengumpulan sangat penting karena disana terdapat macam-macam tumbuhan. Data itu juga berfungsi sebagai bahan untuk dikelompokkan sehingga dapat ditentukan famili, genus, dan spesies dari perolehan data. Dalam beberapa bidang data berlaku sebagai pengantar tumbuhan yang akan diteliti.
Menurut rapat tahunan Society for Ethnoboilogy, Amerika Serikat ke 15 yang diadakan Institusi Smithsonian tahun 1992. eugene Hunn mengemukakan bahwa voucer adalah hubungan antara dua bidang yaitu sains biologi barat dan etnosains kebudayaan natif yang bisa digunakan oleh ahli etnobiologi. Robert Bye, sahabat Hunn, melakukan penelitian yang lebih luas tentang etnobotani di Mexico dan juga mengenai tumbuhan yang digunakan kelompok Tarahumara. Bye mengemukakan bahwa kartu bahan penelitian (specimen voucer) telah memudahkan pengidentifikasian tumbuhan dan hewan saat penelitian. Agar memenuhi tujuan, bahan yang dipilih sebagai specimen voucer harus mempunyai ciri-ciri diagnostik yang mudah dikenali, dapat diawetkan dan dilestarikan, dapat didokumentasikan secara teliti dengan mengambil data-data lapangan mengenai tempat pengumpulan dan jenis organisme serta pengelompokan dan pemanfaatan organisme itu oleh masyarakat setempat, dan dapat diperoleh dengan mudah pada satu lembaga yang jelas dalam laporan-laporan penyelidikan dan penerbitan.
Suatu koleksi atau hasil pengumpulan mengarah pada satu kumpulan daripada satu spesies yang terkumpul pada satu tempat. Setiap spesimen dalam sejumlah kumpulan disebut duplikat. Setelah dijumlahkan dan dibuat herbarium disebut herbarium tumbuhan. Tumbuhan itu biasanya diletakkan pada sehelai kertas, tetapi untuk tumbuhan yang besar dapat dibagi menjadi 2, 3 atau lebih dan diletakkan di kertas. Satu spesimen yang baik harus memuat batang, daun, akar, buah dan bagian lain.
Dalam pengumpulan tumbuhan terdapat tujuh cara, yaitu:
2.2.1 Memilih suatu lokasi dan populasi tumbuhan
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah vegetasi yang dominan, jenis tanah, cahaya matahari, dan kemiringan tanah. Untuk memudahkan maka harus membawa kompas, peta topografi dan altimeter. Pada saat pengumpulan, kita harus berhati-hati supaya tidak merusak tumbuhan langka dan tidak merusak tumbuhan yang dipelihara masyarakat setempat. Ketelitian dan kesungguhan dalam mengumpul ditentukan oleh tujuan kajian dan vegetasi setempat. Mengumpulkan spesies harus menunjukkan keragaman morfologinya dan mencari sebanyak mungkin spesimen yang mewakili tumbuhan setempat, termasuk spesies dari vegetasi, jenis-jenis tanah dan iklim yang beragam.
2.2.2 Mengumpulkan tumbuhan
Ada dua hal yang perlu diingat dalam mengumpulkan tumbuhan yaitu bahan yang dipilih perlu dikeringkan di antara helaian kertas ( 30 x 45 cm jika dilipat) dan ia harus mewakili ciri-ciri morfologi dari spesies itu. Adapun alat-alat yang harus dibawa dan beberapa peraturan yang harus dipatuhi saat mengumpulkan tumbuhan, yaitu:
1. Pita pengukur diameter pohon dan klinometer.
2. Pisau pemotong dan penahan tumbuhan serta alat untuk membersihkan vegetasi.
3. Penggali tumbuhan untuk menggali akar tumbuhan.
4. Pengklip atau penahan dan kepala gergaji untuk memotong cabang-cabang yang tinggi.
5. Peralatan memanjat atau tangga untuk memanjat pohon dan mencapai dahan yang paling atas.
6. Tas untuk tempat tumbuhan yang dikumpulkan dan dikeringkan.
7. Kertas label untuk memisahkan satu jenis tumbuhan yang lain.
8. Buku lapangan untuk merekap data-data pengumpulan, pengukuran, dan perincian yang lainnya yang mewakili varisai morfologi.
Agar lebih menambah informasi tentang tumbuh-tumbuhan perlu juga dikumpulkan bagian tumbuhan seperti daun, bunga, batang, akar, buah, pucuk, kecambah, dan biji.
2.1 Kontroversi terhadap hasil koleksi yang steril
Kebanyakan para ahli lebih suka tumbuhan yang mempunyai bunga dan buah karena mudah untuk dikelompokkan. Sedangkan untuk tumbuhan yang tidak dapat berkembang biak sangat jarang diselidiki, tapi tumbuhan ini perlu untuk diidentifikasi. Tumbuhan yang steril sangat susah untuk diidentifikasi sehingga untuk membuat herbarium harus lengkap dan disimpan dengan baik.
Masalah ini dapat diselesaikan dengan beberapa cara yaitu pengumpulan dilakukan sepanjang tahun sehingga dapat diambil tumbuhan yang fertil dan mencari spesies yang belum ada disampel. Pada proyek tahap panjang para ahli etnobotani dan ahli taksonomi harus memahami pentingnya tumbuh-tumbuhan yang steril dan memberi perhatian khusus untuk mencari contoh tumbuhan baik yang steril.
Umumnya ahli etnobotani mengusulkan dibuat beberapa tiruan dari spesimen pada setiap nomor yang dikumpulkan. Ini mengijinkan spesimen dibawa untuk disahkan dan memastikan satu spesimen bukti akan tetap ada walaupun tiruannya sudah musnah atau hilang. Kadang hanya beberapa individu dari 1 spesies yang dapat ditemui. Ketika membuat data didapatkan tumbuhan yang banyak, namun kadang sama sekali tidak diperoleh maka lebih baik dikumpulkan satu persatu daripada tidak ada sama sekali. Karena satu kumpulan ini meluaskan satu invenion etnofloristik.
Satu contoh dari oaxaca. Setelah melihat beberapa ratus koleksi dari masyarakat Sierra Noret di Comaltepec dan Totontepec, didapati bahwa beberapa tumbuhan yang ada di satu tempat tidak tampak terlihat pada kelompok yang lain. Contohnya pada tumbuhan vegetatif sejenis pakis, Marattia weinmannifolia Liebm. Beberapa kelompok dari pakis ini telah ditemukan di htan tropis Totontepec tetapi tidak ditemukan pada hutan tropis Comaltepec.
2.2.3 Memelihara catatan lapangan
Ada beberapa cara yang digunakan untuk menyimpan catatan lapangan. Pertama kita harus selalu mencatat pada waktu mengumpulkan data dan jangan bergantung pada ingatan saja. Banyak ahli botani menulis data-data mereka pada buku kosong, berdasarkan pada apa yang ingin mereka catat. Ahli botani lain juga menggunakan satu buku data lapangan yang dikumpul dalam format tertentu dengan perincian yang lengkap. Ada juga yang menulis data di atas papan-papan yang ditempelkan pada tumbuhan atau pada koran yang dibawa ke lapangan. Kemudian catatan-catatan tersebut dipindahkan ke dalam satu buku setelah pengumpulan data selesai.
Selain pengambilan data yang sukses, ahli etnobotani juga memperhatikan data kebudayaan lain yang berhubungan dengan tumbuh-tumbuhan. Apabila data yang diambil sangat banyak maka para ahli akan menggunakan buku catatan yang sudah disediakan. Gambar 2.3 memperlihatkan contoh depan surat dari buku catatan etnobotani yang sudah disediakan, digunakan di Totontepec. Setiap depan surat dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama berisi data yang diperlukan para ahli taksonomi tumbuhan untuk membuat label dan dasar dari floristik dan bagian lainnya berisi data etnobotani yang berupa: Nama pengambil data, nomor hasil pengambilan dan tanggal yang diletakkan di bagian bawah surat. Susunan data ini sesuai dengan data yang ada pada komputer digunakan untuk menyediakan label-label spesimen dan untuk menyerahkan data-data etnobotani.
Letakkan kertas karbon di antara dua lembar surat buku catatan untuk membuat salinan pada setiap lembar data. Salinan yang asli dimasukkan ke dalam buku catatan sebagai arsip dan salinan yang lain dimasukkan ke dalam set tiruan yang sesuai ketika spesimen dipindahkan dari alat penekan, setelah dikeringkan. Semua data yang disalin dimasukkan dalam satu tempat agar dapat diproses dan diberi label.
Untuk menulis buku catatan lapangan bermacam-macam, sesuai dengan tujuan proyek dan kesenangan masing-masing. Satu buku catatan yang tercetak boleh boleh dikerjakan bersama rekan peneliti. Contohnya, buku kumpulan etnobotani bagi Beni Ethnoecology Project (Proyek Etnoekologi Beni) yang di lakukan di Bolivia Utara.
Kumpulan etnobotani Totontepec
Masyarakat Lokasi khusus
Jenis vegetasi Iklim Tanah .
Habitus: herba terna pohon rumput
Bentuk-bentuk lain .
Seperti pohon, semak, pelilit tinggi Diameter .
Warna bunga buah .
Catatan lain .
Musim bunga Musim buah .
Nama dalam bahasa Mixe .
Terjemahan .
Kegunaan
Penyediaan .
Catatan lain mengenai kegunaan dan penyediaan .
Pemberi perintah
Pengumpul No Tanggal
Gambar 2.3. contoh depan surat dari buku catatan etnobotani yang telah disediakan yang digunakan di Totontepec.
Bila tidak mungkin menentukan struktur buku catatan lapangan yang benar, beberapa perintah dasar harus ada. Contohnya ketika ahli botani memulai hari pengumpulan, mereka akan memulai pengambilan data dengan cara menulis tanggal di atas surat. Di setiap tempat mereka akan mencatat data berikut:
 Lokasi atau kawasan tempat pengumpulan dilakukan. Daftar mulai dengan nama negara, daerah dan nama tempat yang diteliti, catat jarak dan arah. Catat juga tumbuhan yang tumbuh dalam satu ekologi tertentu sepanjang tepi sungai, pada batang pohon atau di dasar lembah.
 Aspek-aspek sekitar kawasan pengumpulan. Tulis hal-hal yang singkat seperti warna dan komposisi tanah, intensitas cahaya, ketinggian tempat dll.
Pada setiap sisi, ada satu atau lebih spesies, untuk setiap kumpulan informasi harus dicatat:
 Nomor pengumpulan nomor pasti setiap populasi untuk setiap spesies itu berbeda. Banyak ahli botani memulai pada angka satu dan bilangan seterusnya. Tidak boleh memberi nomor dengan bermula pada satu seri nomor baru untuk setiap tahun atau pada setiap proyek pengumpulan karena akan menimbulkan kekeliruan apabila ada peneliti yang melihat pengumpulan atau mencari pada herbarium. Bilapun ada beberapa peneliti akan menggukan sistem tahunan, memulai setiap nomor pengumpulan dengan dua angka pertama untuk tahun tertentu, misalnya 94-1, 94-2 dst, ini berarti tumbuhan tersebut dikumpulkan pada tahun 1994.
 Pemastian tumbuhan termasuk famili, genus dan spesies botani. Apabila data tumbuhan tidak lengkap atau tidak diketahui boleh dibiarkan kosong.
 Bentuk tumbuhan. Menjelaskan tentang morfologi dan ekologi tumbuhan, seperti bentuk dan ukuran tumbuhan, habitusnya, dan berbagai hal yang dapat diperhatikan dari tumbuhan.
 Informasi tentang kumpulan pelengkap. Bergantung pada tujuan proyek, mungkin pengumpul spesimen-spesimen yang hidup, biji benih untuk germplasma, contoh-contoh untuk analisis fitokimia, buah atau bunga yang diawetkan dala alkohol, kayu yang digunakan sebagai kajian anatomi atau artifak kebudayaan yang dibuat dari tumbuhan dan juga habitatnya. Buat juga catatan tentang bahan-bahan pelengkap ini pada buku catatan anda, seperti jenis larutan yang digunakan untuk membuat contoh-contoh fitokimia.
2.2.4 Mencatat Informasi etnobotani
Dalam mencatat data-data di dalam buku catatan harus diperhatikan beberapa hal, seperti:
 Nama asal tumbuhan, kita harus menanyakan kepada ahli atau orang yang mengetahui kenapa tumbuhan tersebut diberi nama demikian di daerahnya.
 Habitus tumbuhan, kita harus mencatat habitus dari setiap tumbuhan yang dikumpulkan.
 Ciri-ciri yang digunakan oleh masyarakat setempat yang berhubungan dengan tumbuhan yang dikumpulkan.
 Penggunaan dan jumlah tumbuhan yang ada di daerah. Mencatat penggunaan dari bagian-bagian tumbuhan seperti daun atau bagian lain yang dimanfaatkan oleh masyarakat setempat dan mengitung jumlah tumbuhan yang tumbuh di daerah tersebut.
 Data yang berhubungan dengan masyarakat setempat, kita harus mencatat nama, umur, jenis kelamin, alamat dan pekerjaan mereka.
Kita juga harus mencatat data ekologi dan geografi daerah tersebut, seperti jenis tanah, iklim dan tahap-tahap pertumbuhan tumbuhan, kita juga mencatat nama geografi daerah dan bagian-bagian ekologi manusia di daerah tumbuhan tumbuh.
2.2.5 Mendirikan dan Menyusun Contoh
Di hari akhir pengumpulan, tumbuhan dibawa ke tempat pengeringan untuk diproses. Di tempat pengeringan seharusnya sudah tersedia banyak koran bekas untuk menekan bahan yang telah dimasukkan di dalam kantong atau untuk menggantikan koran yang robek atau basah yang mengandung bahan yang telah ditekan di lapangan. Supaya anda telah membuat pengumpulan pada saat hujan atau dalam kawasan-kawasan lembab tumbuhan boleh dibentangkan ke atas lantai dalam beberapa tkumpulan surat kabar yang terpisah. Setiap kumpulan berhubungan dengan setiap spesies yang berbeda. Pada saat bekerja di kawasan kering, kelayuan dapat diatasi dengan cara membungkus tumbuhan dalam Koran basah di lapangan atau dengan cara memotong batang-batang dan meletakkan tumbuhan di dalam air, dalam satu ruangan yang kering.
Di kawasan tropika lembab apabila di satu lokasi pedalaman dimana tidak mempunyai satu akses pengering maka tumbuhan yang dapat diawetkan di dalam alkohol. Dalam keadaan ini memerlukan peralatan yang lebih sedikit bila dibbandingkan dengan pengeringan tumbuhan secara normal. Walaupun demikian di dalam etnobotani, keuntungan mengawetkan tumbuhan akan diimbangi oleh beberapa kekurangan. Pengawatan secara alkohol menghasilkan tumbuhan yang tidak menarik, agak hitam dan rapuh. Tumbuhan demikian tidak begitu dihargai oleh ahli botani. Tumbuhan boleh diawetkan dengan ketentuan Realisation d’ un herbier tropical – yang ditulis oleh M. Hoff dan G. Cremes yang membahas tentan pengumpulan botani dan pembinaan sebuah herbarium di Cayenne, Guyana Prancis selain itu satu maklah teknik pengumpulan tumbuhan yang ditulis oleh Ron Liesner seorang ahli botani di Missouri Botanical Garden di Amerika Serikat (19,20).
Langkah pertama adalah memberi angka pada kertas yang tidak larut di dalam larutan pengawetan dan meletakkan tumbuhan ke dalam kantong plastik anti bocor. Setelah bahan pengawet dimasukkan, kantong ditutup dengan erat dan diputar-putar beberapa kali untuk menyebarkan alcohol secara merata. Tumbuhan boleh dimasukkan selama beberapa mingu hingga beberapa bulan sebelum mengeringkannya. Setelah sampai disatu tempat agar mudah mengeringkan, tumbuhan yang diawetkan boleh dikeringkan secara normal.
Setiap tumbuhan seharusnya selengkap mungkin membuat satu contoh semua bagian tumbuhan yang dikumpulkan. Agar ukuran tumbuhan kecil maka helaian diganti dengan sejumlah tumbuhan, sedangkan bagi tumbuhan yang berukuran besar harus dipotong untuk mendapat ukuran yang sesuai.
Daun, bunga atau bagian-bagian tumbuhan yang lain bertindihan, karena menyebabkan proses pengeringan lambat (sehingga menambah resiko berjamur atau kehilangan warna) dan contoh akan lebih sulit untuk diteliti apabila dalam keadaan kering. Tumbuhan harus dirtakan dan jangan sampai ada bagian contoh yang lebih tebal dari 2-3 cm.
Walaupun cadangan-cadangan ini membolehkan anda menyusun dan mengutamakan jumlah spesies botani yang anda jumpai di lingkungan, terdapat beberapa famili tumbuhan-seperti kaktus, araoid dan palma yang memerlukan cara-cara khusus. Famili ini kurang dipakai di dalam herbarium-herbarium.
Palma mempunyai lebih dari dua ratus genus dan dua ribu lima ratus spesies yang tersusun sebagai satu dari famili tumbuhan yang paling penting di dunia. Palma cenderung kurang dipakai di dalam herbarium-herbarium di dunia. Palma terlalu besar untuk diawetkan dan diameter batangnya. Oleh karena itu palma terlalu besar untuk diawetkan sepenuhnya di dalam koleksi herbarium. Satu cirri penting yang membedakan palma adalah kokoh berdiri pada satu batang atau berkumpulan terdiri dari batang-batang majemuk.
John Dransfield, ketua bagian palma Taman Botani Di Raja, Kew adalah seorang pakar mengenai palma-palma memanjat yang dikenal sebagai rotan (23,24). Tumbuhan ini umumnya di Asia Tenggara, Afrika dan beberapa bagian Amerika Selatan karena menjadi bahan mentah untuk industri pembuatan perabot dan juga banyak mempunyai kegunaan-kegunaan yang bukan bernilai ekonomi. Sebagai bagian Proyek Etnobotani Kinabalu, John Dransfield Mendatangi Taman Kinabalu dalam bulan Juli 1992 untuk melatih pengumpul-pengumpul di daerah setempat dalam penyiapan manfaat bukti contoh-contoh rotan.
Di samping peralatan pengumpulan yang biasa, beliau juga menambahkan satu bahan tambahan. Bagi setiap batang rotan, setiap pengumpul perlu menyediakan bukan saja bagian-bagain daun dan batang berbunga, tetapi juga dua batang rotan bagi setiap tiruannya – satu mengandung duri dan satu lagi yang telah dirobek untuk menunjukan bagian dalam rotan. Supaya batang-batang ini mempunyai diameter kurang dari 2-3 cm, batng-batang itu boleh dikeringkan didalam penekan tumbuhan. Supaya batang –batang itu lebih besar maka perlu diletakkan diatas sebuah dapur gas. Setelah sehari di dalam pengering, bagian dalam batang yang lebih tebal boleh di letakkan di luar dan di buang. Ini mengurangi waktu pengeringan disamping meninggalkan semua cirri-ciri morfologi yang penting. Seperti juga tumbuhan lain contoh-contoh dahan yang berbunga dan berbuah serta sejumlah tambahan buah dan bunga dikumpulkan untuk melengkapi tumbuhan. Bagi yang menggunakan pengumpulan bercampur, setiap segmen tumbuhan yang berbeda di beri label dengan nomor yang ditulis secara langsung di atas tumbuhan.
Beberapa organ tumbuhan seperti akar, batang dan buah yang berair boleh di letakkan secara langsung ke atas skrin dalam pengering. Tumbuhan yang di keringkan dalam skrin harus di letakkan dalam kantong-kantong kertas yang sudah di tandai dan di beri nomer.
Setelah tumbuhan di siapkan dan di beri nomer yang di tulis di atas surat kabar nenggunakan pen / krayon. Nomer itu di tulis di bagian bawah sebelah kanan bagian ujung kertas. Menulis nomer harus di bagian yang sama supaya mudah di atur.
2.2.6 Menekan Tumbuhan
Setelah tumbuhan disusun dan di beri nomer, kemudian di letakkan di dalam penekan tumbuhan. Penekan terdiri dari 3 / 4 bagian
1. Bingkai ujung penekan yang memastikan agar penekan tetap tegar dan berbentuk segiempat
2. Tali pengikat, digunakan untuk mengikat penekan supaya kuat.
3. Ventilator, yang membolehkan udara panas melalui penekan
4. Penyerap dari bahan kulit, yang menyerap uap air dari tumbuhan dan menjaga ventilator tidak rusak dan memipih
Penekan dapat di buat dari beberapa bahan : bingai ujung di buat dari beberapa keping kayu. Ventilator dapat di buat dengan cara memotong kepingan segi empat dari kotak-kotak lama. Atau yang paling bagus di buat kadbod tebal. Tali- tali pengikat di buat dari nylon.
Apabila semua peralatan dan tumbuhan sudah tercukupi maka bisa di lakukan penekanan. Tali pengikat di letakkan mendatar di atas lantai dan di atasnya di letakkan satu ujung bingkai penekan. Kemudian ventilator disusun di atas ujung bingkai dan di tindih lagi dengan ujung bingkai lainnya. Sekeping kadbod di tambahkan lagi di atasnya. Proses ini di ulang dan hasilnya di masukkan di dalam penekanan. Untuk mendapatkan tumbuhan yang tebal, pada saat panen bisa di tambahkan 1 atau 2 ventilator tambahan di antara tumbuhanyang dapat menjaga tumbuhan supaya rata. Tali-tali pengikat yang baik mempunyai bunyi tertentu apabila di petik. Bunyi inilah yang menandai masanya telah tiba untuk proses pengeringan.
2.2.7 Mengeringkan Tumbuhan
Sebagian orang mengeringkan spesimen di udara terbuka atau pada cahaya matahari. Proses ini sangat melelahkan, oleh karena itu kebanyakan ahli botani suka meletakkan penekan dalam pengering tumbuhan. Pengering merupakan sebuah kotak yang dibuat dari kayu dan mengandung elemen panas dan 1 bidang horizontal yang di tutup dengaaaan skrin besi.
Cara kerja pengering sangat ringkas, penekan tumbuhan di letakkan dalam alat pengering, di atas bingkai kayu yang berskrin kadbod lebihan diletakkan di bagian skrin yang tidak di tutupi oleh penekan. Surat kabar yang telah digumpal di gunakan untuk menghalangi udar kecil yang masuk. Udara yang tidak di panaskan masuk melalui lubang ventelasi di bawah pengering, kemudian di panaskan oleh elemen pemanas. Udara yang lembab dan panas keluar melalui atas pengering.
Alat pengering sebaiknya di buat sesuai dengan keperluan khusus. Alat pengering harus cukup lebar agar alat penekannya cukup. Harus cukup tinggi agar ada ruangan yang cukup antara elemen panas dan skrin. Serta cukup panjang agar alat penekan bisa cukup. Dengan menggunakan 4 keping kayu berserat ( Fiberboad) yang tipis dan saling berlekatan dengan ujung engsel. Kita dapat membuat satu pengerting ringan yand dapat dibawa kemana-mana. Lapisan bagian dalam dengan keeping besi berkilat untuk menambah kemampuan pengering.
Sesudah kita membuat pengering, ujilah untuk melihat apakah tumbuhan dapat kering dengan baik. Supaya tumbuhan tidak berkulat tambahkan ventilasi di dalam pengering. Ini di lakukan dengan cara memotong lubang-lubang segitiga di bawah pengering dan memastikan udara yang panas dapat keluar melalui bagian atas penyaring agar tumbuhan tetap hijau. Kadangkala masalah terletak pada penekan dan bukan pada pengering, maka keadaan kadboad harus di periksa setiap saat.
Daun yang tebal, buah yang berisi dan bunga yang banyak kelopak , tumbuhan kaktus dan orkid membutuhkan waktu lama untuk mengeringkannya. Para ahli botani akan membalik-balik penekan setiap 12 jam supaya kedua sisi rata keringnya. Mereka membuka penekan dan memperhatikan tumbuhan pada setiap harinya. Mengeluarkan spesimen yang kering dan meninggalkan yang masih lembab untuk dikeringkan lagi.
Sesudah tumbuhan dikeluarkan dari penekan, semua duplikat yang termasuk dalam satu set yang sudah bernomer harus disusun ke dalam gulungan dan kemudian di bungkus dengan ½ helaian surat kabar supaya spesimen itu tidak terjatuh keluar. Buah / organ-organ tumbuhan yang sudah dikeringkan secara terpisah dimasukkan bersama duplikat tadi. Gulungan-gulungan tadi di letakkan dalam kantongan plastik yang di tutup rapat.
2.2.8 Menamai Spesimen
Apabila tumbuhan yang kering di tempelkan ke kertas herbarium, label di letakkan di bagian kanan paling bawah. Label-label itu berisi informasi yang ingin diketahui oleh peneliti-peneliti lain. Cara yang paling tepat menyalin data dari buku-buku nota lapangan ke label adalah dengan membentuk satu kumpulan data berkelompok yang di format untuk mencetak informasi dalam suatu susunan seperti susunan yang di inginkan.
Nama pembuat harus di eja seluruhnya, singkatan bagi nama kedua. Nama pertama dan terakhir harus di berikan sepenuhnya.di negara-negara yang 2 nama terakhir di gunakan kebanyakan terdapat di negara latin Amerika, kedua namanya harus di eja dsengan penuh. Tanggal juga harus di tuliskan sepenuhnya, contoh 6/5/92 berarti tanggal 6 bulan mei tahun 1992. nama dapat juga di buat dengan komputer atau mesin ketik. Di samping menamai koleksi kita juga meletakkan table anotasi pada spesimen untuk membetulkan nama sains bagi 1 spesimen yang telah dinamakan selengkapnya.
2.2. 9. Pengantar Spesimen Untuk Penelitian
Saat anda memberi label anda dapat mengacu pada ahli-ahli sain yang memuat spesimen yang berbeda-beda. Spesimen yang anda dapatkan dapat disimpan untuk anda, dan beberapa spesimen untuk para pakar penelitian dan ada juga untuk mengumpulkan kembali yang akan digunakan dalam kerja lapangan selanjutnya.
Saat anda mengisi spesimen, simpanlah satu koleksi untuk semua spesimen yang dihantar setiap institusi yang berlainan itu. Ini akan memudah anda saat melakukan penelitian dan jika perlu anda perlu bekerjasama dengan teman anda untuk mencari tulisan yang anda amati, karena anda harus tahu dimana anda telah mengumpulkan spesimen-spesimen tertentu. Disamping itu banyak wacana tentang sain botani di komentasikan dengan menyebutkan pembuatnya, tahun pembuatnya, tempat dari spesimen yang di ambil dari teks.
Kemudian setelah duplikat di kelompokkan, anda harus menafsirkan berapa banyak spesimen yang akan dilaporkan ke institusi. Apabila meneliti koleksi yang besar, satu hal yang dilakukan dengan cara mengumpulkan sepuluh setiap satu kelompok. Hasil yang telah di dapat dipublikasikan dalam surat kabar. Nomor dan bilangan spesimen serta singkatannya diteliti di kanan atas.
Bungkasan-bungkasan tumbuhan yang diikat buat diletakan dalan keadaan miring dalam oben tumbuhan selama 24 jam. Ini akan mengeringkan kelembabannya dan mengurangi kemungkinan kerusakan oleh serangga saat pengemasan dalam paket saat dikeluarkan dari oben pengering dapat dibungkus dengan kantong plastik dan letakkan secara rapi dalam kotak. Jika tempat ruangan yang kering dapat diisi dengan surat kabar.
Sebelum mengikat kotak tempelkan label untuk menulis nama dan alamat penerima. Nama dan alamat pengirim ditulis dengan jelas di luar kotak. Selain itu memuat juga asal spesimen, serta penjelasan tentang perawatan khusus yang harus diberikan kepada tumbuhan yang menjadi herbarium.
2.2.10 Membuat satu penelitian yang baik
Cara terbaik untuk membuat awetan entobotani adalah dengan menekan dan mengerikkan tumbuhan yang subur. Di dalam beberapa pendapat mungkin anda melihat ini ‘go’ mungkin. Saat anda membuat spesimen ya anda tidak mendapatkan tumbuhan yang subur di pasar, namun anda sering mengumpul buah, kacang-kacangan, akar, daun dan bunga. Organ ini dapat diawetkan dengan mengeringkannya di dalam kertas. Cara ini yaitu dengan cara meletakkannya di dalam botol dengan cairan pengawet. Banyak peneliti menggunakan alkohol 90-100%, tetapi dapat juga menggunakan senyawa. Dapat juga diperoleh dari buku panduan herbarium yang menerangkan tehnik-tehnik pengumpulan tumbuhan yang digunakan oleh ahli botani di Taman Botani di Raja Kew, Inggeris (25) adalah :
Bahan pengawet yang digunakan antara lain spirit termetilat Industri 5350 (etanol + 2-4% metanol) 37% air 5% formalin dan 5% gliseral. Larutan menjadi panas saat di campur, tapi campuran lain yang dapat digunakan adalah etanol 70% air 29% dan gliseral 1% atau FAA Namun FAA menjadikan spesimen rapuh dan serta harus berhati-hati apabila menggunakan alkohol karena mudah terbakar. Formalin adalah racun yang perlu dikendalikan dengan hati-hati tangan harus dicuci setelah memegangnya dan digunkan dalam ruang yang cukup ventalasinya agar pernapasan tidak terganggu, Disarankan agar memakai kaca mata.
Bahan tumbuhan di letakkan dalam pengawet dan diberi label pada luar tempatnya. Label harus mengandung semua isi tentang herbarium. Botol kemudian di tutup dengan penutup plastik yang kedap dan bahan pengawet dapat ditambah tiap bulan .
Spesimen besar, berat, agak sulit dan mahal untuk disediakan, namun diimbangi dengan keuntungannya. Bunga dan buah dapat di ambil dan digunakan oleh ahli taksonomi untuk membuat botani yang tepat. Dapat juga digunakan untuk ilustrasi pelukis, contoh-contoh dalam kerja chebotani dan lain-lain.
2.2.11 Mengumpulkan sampel kayu dan kulit kayu
Contoh kayu yang dikumpulkan untuk membenarkan penelitian spesimen tumbuhan yang dijadikan herbarium. Untuk mendokumenkan anatomi kayu yang kurang di kenali atau untuk melakukan kajian-kajian dan pengeringan syres-syres yang berasal dai kayu.
Penelitian tentang kayu memerlukan kemahiran dan pengalaman, sampel-sampel seharusnya di hantar kepada seorang ahli anatomi yang sesuai dengan sampel yang diamati. Untuk mendokumenkan struktur dan kualiti kayu yang di kaji anda harus mencari kelapangan membuat awetan dan pengumpul satu kepingan kayu, serta inti kayu yang berumur tahunan, jika tidak ada tumbuhan yang tumbang potonglah satu irisan, jika mungklin dilakukan kumpulkan bagian cabang, dengan memastikan bahwa cabang itu berumur beberapa tahun.
Jika anda memerlukan sampel kayu berhati-hatilah untuk mengurangi kerusakan fungsi dan strukturnya sebagai alternatif bahan segar boleh dikumpulkan di lapangan bersama anda harus meneliti bagaimana menebang pohon, bagaimana dikeringkan, bagaimana objek dibuat dan perincian proses lain.
Ben J.H. ter Welle, seorang ahli anatomi kayu dari Belanda memberikan cara tentang membuat sampel kayu dan kulit kayu (26)
Membuat sampel kulit kayu adalah sangat mudah. Satu sampel berukuran 1,5 cm x 1,5 cm x 1,5 cm mencukupi, kecuali jika kulit kayu itu sangat tebal. Satu sampel seharusnya disertakan sekeping kayu yang kecil, karena kawasan kambium mungkin menyediakan beberapa penelitian tambahan. Sampel-sampel seharusnya dikumpulkan di dalam alkohol 70% atau FAA.
Sampel-sampel kayu seharusnya kayu tua. Amannya satu sampel kayu daripada pokok-pokok berukuran lebih kurang 12 cm x 8 cm x 4 cm mencukupi. Bagi cabang syrab herba dengan pangkal berkayu , satu sampel berukuran 12 cm pada batang utamanya mencukupi…. bagi liana sampel yang sama panjang diperlukan. Sekiranya boleh, seharusnya dikumpul sampel dekat dengan pangkal batang utama yaitu dekat dengan atas tanah dan juga sebahagian daripada kawasan kanopi.
Ben J.H. ter Welle yang menunjukkan cara memotong satu sampel kayu daripada batang pokok atau cabang. Potongan segitiga yang ditunjukkan oleh angka 1a 1b, 2a dan 2b dibuat daripada atas dan bawah sekeping kayu yang ingin dikumpul. Potongan pada angka 3 melepaskan kayu daripada batang. Dalam penelitian cara seperti ini tidak membunuh batang. Sampel-sampel kayu boleh diawetkan tanpa perantara khusus. Jangan keringkan sampel terlalu cepat, serangan ulat bukan masalah sebenarnya, karena hanya membasahi atau masih hijau.
2.2.12 Membuat koleksi - koleksi hidup
Membuat spesimen-spesimen dapat memusnahkan tumbuhan-tumbuhan untuk memastikan tumbuhan terus hidup harus memenuhi syarat yang berbeda. Komponen hidup tumbuhan adalah germplasma yang diartikan sebagai bagian genetik tumbuhan.
Gremplasma boleh dikumpul semasa projek etnobotani untuk : (1) memperkaya koleksi taman botani. (2) memelihara kelestarian alam. (3) menyumbang sebagai bahan penelitian pertanian (4) memastikan pemeliharaan genetik tumbuhan, (5) menyediakan bibit unit penanaman.
Setiap satu tujuan ini memerlukan penyelarasan yang baik bersama dengan teman dipusat gremplasma , taman-taman botani atau institusi lain, saat mengumpulkan spesimen anda boleh menyimpan bahan berbulan-bulan sebelum mengantarkannya ke institusi yang bekerjasama. Dengan bahan hidup anda tidak boleh melakukan hal yang sama dengan yang lainnya. Bijih benih akan kehilangan viabilitinya, membusuk serta mengering, kecuali dijaga dengan sempurna. Sebelum membuat koleksi hidup, anda harus memikirkan logistiknya.
Menyediakan koleksi hidup untuk penanaman di dalam taman botani dengan tujuan demonstrasi saja, adalah pertama yang mudah , anda hanya perlu mengumpulkan benih, potongan atau tumbuhan utuh dari satu populasi.
Mengumpulkan bahan hidup bagi tujuan lain memerlukan perhatian yang teliti tentang genetika suatu species. Kebanyakan peneliti mengumpulkan germplasma tumbuhan tertentu dan kerabatnya dengan menjelajahi kawasan asal habitanya.
Ahli-ahli Elnobotani dan masyarakat setempat yang bekerjasama untuk membuat satu inventori tumbuhan yang berguna, Jarang sekali mempunyai kesempatan untuk membuat satu pengumpulan germplasma yang luas. Namun demikian mereka berupaya membuat sumbangan terhadap kajian variabiliti genetik tumbuhan-tumbuhan tersebut. Exspedisi germplasma jarang dilakukan jauh daripada jalan-jalan utama dan jarang boleh mengkaji satu kawasan secara terperinci. Sebaliknya ahli-ahli botani mampu melewati tempat yang berada jauh di pedalaman dan mencari populasi ini akan mendapatkan sampel yang lengkap dari varita-varita dan kerabat dari tanaman itu. Selain itu dapat juga mengumpulkan tumbuhan yang disukai.
Ahli etnobotani mendapat banyak keuntungan dengan melakukan pengumpulan germplasma yang berkualitas tinggi. Banyak tumbuhan yang terlalu di pisahkan pada mereka memiliki ciri yang sama. Ahli toksonomi dapat memberi nama sampai species saja sedangkan pakar agronomi boleh mengklasifikasikan lebih terperinci.

Hal-hal tentang penelitian yang tepat harus di bicarakan bersama di forum dengan wakil institut-institut yang mengurusi bagian itu (27) .paling menimum ada seharusnya mengumpul bahan 10-50 tumbuhan yang di pilih secara tepat di setiap sampel populasi bagi pengoleksi permplasma yang lengkap harus diambil dari setiap species.


2.2 Menyediakan satu kumpulan pindahan etnobotani
Kebanyakan ahli botani menyimpan satu tiruan contoh yang mereka awetkan dan digunakan sebagai acuan dalam pengkelasan, penggunaan dan penyesiaan spesies tersebut. Pada kenyataannya menggunakan.
Kumpulan dasar ini ialah untuk menunjukkan satu arti yang luas tentang tumbuhan kepada pemberi informasi dalam waktu yang singkat. Setelah kumpulan dasar digunakan untuk mendapatkan data etnobotani, maka dapat ditanamankan pada masyarakat sebagai satu alat pendidikan. Jadi, saat menyediakan bahan gunakan kertas perekat dan label bebas asam, lem berkualitas tinggi, pita dan sapul polietilin.
2.3 Herbarium dan Tumbuhan yang diawetkan
Herbarium adalah tempat dimana contoh tumbuhan disimpan. Setelah tumbuhan yang berlabel didapatkan maka mula-mula dilakukan proses kurasi sehingga tumbuhan akan berdifumigasi untuk membunuh serangga perusak. Kemudian contoh dilem ke atas kertas pelekap bebas asam setelah itu diberikan kepada ahli penamaan.
Walaupun pengukuran-pengukuran ini mengambil waktu yang lama jika digunakan untuk menghitung keseluruhan flora, pengukuran-pengukuran boleh dilakukan dengan cepat bagi sejumlah kategori.
Kita boleh mengambil kedua perspektif yaitu perspektif dinamik dan perspektif statik pada saat menganalisis data. Pendekatan statik boleh diibaratkan seperti mengambil foto yang memberikan suatu hasil di suatu titik tertentu di dalam pembahasan. Perspektif ini akan dinilai sejauh mana keuntungannya dengan melihat nilai kategori contoh total bertambah sebagai fungsi bilanagn komulatif pengumpulan yang dibuat. Untuk mengira kesempurnaan koleksi etnobotani, pertama kita perlu mendata keberbagai botani setempat, diukur dalam bentuk jumlah famili, genus dan spesies di dalam kawasan tersebut.
2.4 Menilai kesempurnaan satu tinjauan tumbuhan
Keluasan pengumpulan bagi setiap susunan saintifik atau tempatan boleh di nilai dalam 3 dimensi :
1. Kelebaran, peratusan bilangan total kategori-kategori pada satu susunan yang di tentukan famili botani, bentuk hidup.
2. Kedalaman : peratusan bilangan total suatu kategori subordinat bagi susunan tersebut yang telah di sample.
3. Replikasi : bilangan kali setiap kategori telah didokumenkan
jadwal . Pengukuran, kedalaman dan replikasi koleksi botani pada susun atur famili botani
Kelebaran Kedalaman Replikasi
Bilangan famili yang dikumpul dibagi dengan Bilangan genus yang di kumpul bagi setiap famili dibagi dengan bilangan genus dalam famili tersbeut Bilangan total koleksi per famili ; perjumlahan dan

2.4.1 Menilai kelebaran koleksi
Apabila melihat kelebaran satu koleksi, yang terbaik adalah untuk memulai dengan pendekatan statik. Setelah mendata keberbagai flora setempat dan etnoflora, maka anda dengan mudah mengira berapa banyak kategori saintifik dan kategori tempatan yang terdapat dalam koleksi anda. Setelah mengambil ‘fotograf’ kelebaran dalam koleksi anda boleh menilai kadar penambahan kategori.
2.4.2 Menilai kedalaman koleksi
Walaupun secara keseluruhan dalam koleksi etnibotani kedalaman adalah satu pengukuran yang baik, anda mungkin akan membuat satu pendataan yang terperinci dengan melihat berapa banyak perwakilan ke berbagai dalaman bagi setiap takson yang ada di dalam contoh.
I. JUDUL:
PENUAAN DAN PENGGUGURAN
II. IDENTITAS:
2.1 Standar Kompetensi:
Mahasiswa mampu memahami konsep penuaan dan penguguran
2.2 Kompetensi Dasar:
2.2.1. Menggambarkan grafik pola penuaan
2.2.2. Menjelaskan aspek-aspek metabolik penuaan
2.2.3. Menjelaskan pengaruh faktor pertumbuhan
2.2.4. Menjelaskan proses pengguguran (Absisi)
2.3 Indikator Keberhasilan Perkuliahan:
2.3.1. Mahasiswa mampu menggambarkan grafik pola penuaan.
2.3.2. Mahasiswa mampu menjelaskan aspek-aspek metabolik penuaan.
2.3.3. Mahasiswa mampu menjelaskan pengaruh faktor pertumbuhan
2.3.4. Mahasiswa mampu menjelaskan proses pengguguran

III. MATERI POKOK
A. Penuaan
1. Pola Penuaan
Selama masa pertumbuhan, dengan bertambahnya umur suatu tumbuhan, akan diikuti pula dengan proses penurunan kondisi yang mengarah kepada kematian organ atau organisme. Bagian akhir dari proses perkembangan, dari dewasa sampai hilangnya pengorganisasian dan fungsi disebut senesen atau penuaan. Sel-sel yang telah berdifferensiasi pada dasarnya mempunyai masa hidup terbatas, sehingga penuaan akan dialami oleh semua sel pada saat yang berbeda-beda. Selama proses penuaan, pada tingkat sel terjadi penyusutan struktur dan rusaknya membran seluler. Tipe-tipe penuaan (senescence) yang dijumpai dalam tumbuhan dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Senescence yang meliputi keseluruhan tubuh tanaman (overall senescence).Akar dan bagian tanaman di atas tanah mati semua Tanaman mati sesudah menyelesaikan semua. satu siklus kehidupannya.
2. Senescence yang meliputi hanya bagian tanaman di atas tanah (top senescence).Bagian tanaman di atas tanah mati, sedangkanbagian tanaman yang berada di dalam tanah tetap hidup
3. Senescence yang meliputi hanya daun–daunnya (Deciduous senescence). Tanaman menggugurkan semua daun-daunnya, sementara organ tanaman lain tetap hidup.
4. Senescence yang meliputi hanya daun-daun yang terdapat di bagian bawah suatu tanaman (Progessive Senescence).Tanaman hanya menggugurkan daun-daunnya yang terdapat di bagian bawah saja (daun – daun yang tua),sedang daun-daun yang lebih atas dan organ tanaman lain tetap hidup.Tanggap Tanaman Terhadap Kekurangan Air.
Proses penuaan daun dimulai pada tanaman umur 44 hari yang ditandai dengan menurunnya kandungan klorofil. Contohnya saja pada tanaman padi, pemberian kalsium mempengaruhi proses penuaan. Pemberian kalsium tersebut mempengaruhi kandungan klorofil, jumlah kloroplas, ukuran kloroplas dan struktur kloroplas pada proses penuaan daun padi (Oryza sativa "Cisadane"). Kalsium dalam bentuk CaCl2 pada konsentrasi 0 (kontrol); 0,01; 0,1; 1 dan 10 mM dilarutkan dalam larutan nutrisi yang digunakan sebagai media pertumbuhan tanaman. Kandungan klorofil daun diamati pada daun kelima tanaman padi berumur 40, 42, 44 dan 46 hari. Jumlah dan ukuran kloroplas diamati pada daun kelima tanaman umur 46 hari. Metode resin digunakan dalam preparasi sayatan untuk pengamatan struktur kloroplas melalui mikroskop cahaya dan mikroskop elektron transmisi (TEM), pada daun kelima tanaman umur 46 hari. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa, rata-rata kandungan klorofil daun tanaman perlakuan 0; 0,01; 0,1; 1 dan 10 mM CaCl2 pada umur 40 hari adalah 2,50; 3,10; 3,40; 3,21; dan 2,71 mg/g berat segar (BS) daun, pada umur 42 hari adalah 2,33; 2,97; 3,84; 3,36 dan 2,89 mg/g BS daun, pada umur 44 hari adalah 1,72; 2,64; 3,41; 2,67 dan 2,16 mg/g BS daun, dan pada umur 46 hari adalah 1,46; 1,99; 2,77; 1,86 dan 1,62 mg/g BS daun. Jumlah rata-rata kloroplas per sel mesofil pada tanaman umur 46 hari, masing-masing 6,25 (0 mM); 7,50 (0,01 mM); 9,08 (0,1 mM); 7,46 (1 mM) dan 7,50 (10 mM). Panjang rata-rata kloroplas 4,65 mm (0 mM) dan 6,67 mm (0,1 mM), sedangkan rata-rata tinggi kloroplas 2,93 mm (0 mM) dan 3,08 mm (0,1 mM). Struktur kloroplas pada tanaman perlakuan CaCl2 0,1 mM mempunyai tilakoid yang orientasinya sejajar dengan sumbu kloroplas, sedangkan pada tanaman kontrol hal tersebut tidak tampak. Bentuk kloroplas pada tanaman kontrol lebih membulat dibandingkan dengan kloroplas tanaman perlakuan. Selain itu, kloroplas pada tanaman kontrol sudah tampak mengalami kerusakan. Keadaan ini menunjukkan bahwa, kloroplas pada tanaman kontrol telah mengalami tahap penuaan lebih lanjut dibandingkan tanaman yang diberi kalsium. Analisis data menunjukkan bahwa kandungan klorofil, jumlah kloroplas per sel mesofil dan panjang kloroplas pada tanaman yang diberi perlakuan CaCl2 0,1 mM lebih tinggi (p < 0,05) dibandingkan tanaman kontrol, sedangkan tinggi kloroplas tidak berbeda nyata. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa pemberian kalsium mampu menghambat proses penuaan daun pada tanaman padi.
Semua sel akan mengalami penuaan dan kematian. Hal ini sudah diatur oleh Programmed Cell Death menjadi dua tipe, yaitu apoptosis dan autofagi. Dalam apoptosis, mitokondria juga berperan. Jalur nekrosis yang melibatkan mitokondria diawali oleh signal yang ditangkap akan mengakibatkan mitokondria melepaskan sitokrom c, Apoptosis Inducing Factor (AIF), dan endonuklease G. Sitokrom c akan berikatan dengan Apoptotic Protease Activating Factor 1 (APAF1) sehingga akan mengubah procaspase 9 menjadi caspase. Caspase inilah yang akan melakukan aopotosis.

2. Grafik Pola Penuaan
Pertumbuhan tanaman mula-mula lambat, kemudian berangsur-angsur lebih cepat sampai tercapai suatu maksimum, akhirnya laju tumbuh menurun. Apabila digambarkan dalam grafik, dalam waktu tertentu maka akan terbentuk kurva sigmoid (bentuk S). Bentuk kurva sigmoid untuk semua tanaman kurang lebih tetap, tetapi penyimpangan dapat terjadi sebagai akibat variasi-variasi di dalam lingkungan. Ukuran akhir, rupa dan bentuk tumbuhan ditentukan oleh kombinasi pengaruh faktor keturunan dan lingkungan (Solin, 2009).
Kurva sigmoid yaitu pertumbuhan cepat pada fase vegetatif sampai titik tertentu akibat pertambahan sel tanaman kemudian melambat dan akhirnya menurun pada fase senesen (Anonim, 2008).
Kurva menunjukkan ukuran kumulatif sebagai fungsi dari waktu. Tiga fase utama biasanya mudah dikenali, yaitu fase logaritmik, fase linier dan fase penuaan. Pada fase logaritmik ini berarti bahwa laju pertumbuhan lambat pada awalnya, tapi kemudian meningkat terus. Laju berbanding lurus dengan ukuran organisme. Semakin besar organisme, semakin cepat ia tumbuh. Pada fase linier, pertambahan ukuran berlangsung secara konstan. Fase penuaan dicirikan oleh laju pertumbuhan yang menurun, saat tumbuhan sudah mencapai kematangan dan mulai menua (Solin, 2009).
Laju pertumbuhan relative (relative growth rate) menunjukkan peningkatan berat kering dalam suatu interval waktu dalam hubungannya dengan berat asal. Dalam situasi praktis, rata-rata pertumbuhan laju relative dihitung dari pengukuran yang di ambil pada waktu t1 dan t2 (Susilo, 1991)
Kurva pertumbuhan berbentuk S (sigmoid) yang ideal. Tiga fase utama biasanya mudah dikenali: fase logaritmik, fase linier, dan fase penuaan. Pada fase logaritmik, ukuran (v) bertambah secara eksponensial sejalan dengan waktu (t). Ini berarti bahwa laju pertumbuhan (dv/dt) lambat pada awalnya, tapi kemudian meningkat terus. Pada fase linier, pertambahan ukuran berlangsung secara konstan. Fase penuaan dicirikan oleh laju pertumbuhan yang menurun saat tumbuhan sudah mencapai kematangan dan mulai menua (Solin, 2009).








3. Aspek-aspek metabolik penuaan dan pengaruh faktor penuaan
a. Aspek metabolik senesen
Pada tahap sel, penuaan berjalan dengan terjadinya penyusutan struktur dan rusaknya membrane subseluler. Di duga bahwa vakuola bertindak sebagai lisosom, mengeluarkan enzim-enzim hidrolitik yang akan mencerna materi sel yang tidak diperlukan lagi. Penghancuran tonoplas telah menyebabkan enzim-enzim hidrolitik dibebaskan kedalam sitoplasma. Sementara itu bagian dalam struktur kloroplas dan mitokondria mengalami penyusutan sebelum membrane luarnya dirusak. Rupanya proses degradasi yang terjadi pada organel, dimulainya sama seperti yang terjadi pada sel.
Perubahan yang jelas telah terjadi pada metabolisme dan kandungan dalam organ yang mengalami penuaan. Telah terjadi pengurangan DNA, RNA, protein, ion-ion anorganik dan berbagai macam nutrient organic. Fotosintesis berkurang sebelum senesen dimulai dan ini mungkin disebabkan menurunnya permintaan akan hasil fotosintesis. Segera setelah itu klimakterik dalam respirasi terlihat, dan nitrogen terlarut meningkat sebagai akibat dirombaknya protein.
b. Pengaruh faktor pertumbuhan
Sitokinin dapat menghilangkan atau memperlambat proses penuaan. Mekanisme kerja sitokinin dalam proses ini masih belum jelas, tetapi ada petunjuk dari percobaan Mothes yang menunjukkan bahwa setetes sitokinin yang diberikan pada daun, telah menyebabkan terjadinya mobilisasi nutrien organic dan anorganik menuju ke daerah sekitar daun yang diberi sitokinin. Tapi masih belum jelas, apakah peningkatan nutrisi sebagai penyebab langsung permudaan kembali (rejuvenation) atau sitokinin penyebab terjadinya beberapa peristiwa yang menghasilkan permudaan kembali dan mobilisasi nutrisi.
Tidak semua tumbuhan memberikan respon terhadap hormon yang sama. Sitokinin lebih efektif dalam menahan penuaan pada tumbuhan basah, sedangkan giberelin lebih efektif menahan senesen pada Taraxacum officinale dan Fraxinus. Kadar giberelin endogen akan turun dengan cepat selama senesen pada daun. Auksin (IAA dan 2,4-D) dapat menghalangi senesen pada tumbuhan tertentu. Etilen adalah hormon yang secara jelas merangsang kuat senesen pada banyak jaringan.
Beberapa faktor luar dapat menghambat atau mempercepat terjadinya senescence, misalnya :
1. Penaikan suhu, keadaan gelap, kekurangan air dapat mempercepat terjadinya senescence daun
2. Penghapusan bunga atau buah akan menghambat senescence tanaman
3. Pengurangan unsur-unsur hara dalam tanah, air, penaikan suhu, berakibat menekan pertumbuhan tanaman yang berarti mempercepat senescence

B. Pengguguran (Absisi)
Sekilas, peristiwa gugurnya dedaunan tumbuhan tampak seperti kejadian alam biasa. Namun ternyata tidak demikian bagi para ilmuwan, yang meneliti sungguh-sungguh fenomena yang diistilahkan dengan “abscission” ini. Abscission adalah suatu proses yang dilakukan tumbuhan untuk memisahkan dan ‘membuang’ organ tumbuhan seperti dedaunan, kelopak bunga, bunga dan buah yang tidak lagi diperlukan tumbuhan atau yang terserang penyakit.
Absisi yang terjadi pada daun dan buah merupakan contoh senesen yang jelas. Daun tidak rontok demikian saja pada waktu mati. Suatu daerah pembelahan sel yang disebut daerah absisi, berkembang dekat pengkal tangkai daun, sehingga sejumlah dinding sel yang melintang tegak lurus terhadap sumbu panjang tangkai daun terbentuk. (Gambar 2)
Pektinase dan selulase dirangsang pembentukannya pada sel-sel di daerah absisi, dan akan melarutkan lamela tengah dinding yang melintang tadi, sehingga tangkai daun lepas. Hubungan ikatan pembuluh yang terputus akan tersumbat dengan dibentuknya tilosa (tylose), yaitu suatu zat sejenis “gum” dan dilapisi sel-sel gabus. Dalam proses ini dua peristiwa terlibat, yaitu pembelahan sel dan induksi hirdulose. Kedua proses ini merupakan proses metabolisme yang aktif dan oleh karenanya merupakan bagian yang terprogram dalam perkembangan tumbuhan.
Gambar 2 Daerah absisi pada tangkai daun. Pemisahan sel terjadi melintang daerah absisi (R.G.S. Bidwell, 1979)


Menurut John Walker, kepala the MU Interdisciplinary Plant Group di the Christopher S. Bond Life Sciences Center, tumbuhan menggugurkan organnya karena sejumlah alasan. Dedaunan tua, misalnya, digugurkan guna membantu daur ulang zat-zat makanan, sementara buah-buahan yang telah masak rontok dan jatuh ke bawah guna membantu penyebaran benih. Juga, bagian-bagian bunga yang terkena penyakit sengaja digugurkan dan dibuang oleh tumbuhan. Hal ini sengaja dilakukan untuk mencegah penjalaran penyakit. Namun begitu masih ada sisi lain tentang pengguguran organ tumbuhan ini yang belum terungkap ilmuwan. Mereka masih belum paham mengapa Arabidopsis thaliana menggugurkan bagian-bagian bunganya setelah bunga tersebut dewasa. Bagian-bagian bunga tumbuhan Arabidopsis thaliana tidaklah memerlukan ruang besar, sehingga penggugurannya tidak terlihat memiliki kegunaan yang jelas. Anehnya gen-gen yang bekerja memicu pengguguran ini sudah ada di tumbuhan itu sejak lama, kata Walker.
Demikianlah gugurnya daun, bunga, buah dan bagian tumbuhan lain ternyata bukan kejadian biasa atau kebetulan saja. Itu adalah peristiwa besar yang sengaja Allah ciptakan, yang melibatkan pengaturan rumit gen-gen tumbuhan. Tanpa pengguguran ini, takkan ada daur ulang zat gizi, takkan ada penyebarluasan biji dan takkan ada pencegahan perluasan penyakit. Jika kesemua proses ini terhenti, tumbuhan pada akhirnya akan punah. Akhirnya manusia, yang sangat bergantung pada keberadaan tumbuhan, sudah pasti akan menderita dan sirna juga dari muka bumi.
Pernyataan profesor bahwa pengguguran bagian bunga Arabidopsis thaliana tampak tidak memiliki kegunaan jelas hanyalah menunjukkan belum mampunya sang ilmuwan memahami pemahaman utuh tentang fenomena itu. Ini juga isyarat jelas keterbatasan pengetahuan manusia dan Mahaluasnya Ilmu Allah. Allah, Dialah yang menciptakan segala sesuatu, sekecil apa pun, dengan maksud dan tujuan yang jelas, demi kebaikan seluruh alam, termasuk manusia. Dialah yang telah menciptakan isi alam ini, beserta peristiwa, dengan sempurna, seimbang dan menurut takdir atau pengetahuan Maha hebat Allah yang telah tertulis dalam Lauh Mahfuzh. Tak terkecuali penciptaan peristiwa gugurnya organ tumbuhan, seperti dedaunan dan biji-bijian, yang merupakan salah satu bentuk kenikmatan dari Allah yang Maha Pengasih untuk manusia: “Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang ada di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daunpun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS. 6:59).

IV. METODE
Metode yang digunakan pada materi ini yaitu ceramah, tanya jawab, diskusi, observasi, peta konsep pada materi penuaan dan pengguguran, penugasan (pembuatan laporan hasil observasi dalam pengamatan proses penguguran daun) serta praktikum. Adapun model pembelajaran kooperatif yang bisa digunakan antara lain Problem Base Instructional (PBI), Direct Instruction (DI) dan Inquiry.

V. MEDIA
Media yang digunakan dalam pembelajaran adalah transparan, power point, charta serta CD pembelajaran, dan LKM.

VI. EVALUASI
1. Jelaskan pengertian penuaan!
2. Gambarkan grafik pola penuaan pada tumbuhan!
3. Jelaskan perubahan yang terjadi dalam metabolisme dan kandungan dalam organ yang mengalami penuaan!
4. Jelaskan apa saja pengaruh hormon faktor pertumbuhan terhadap proses penuaan!
5. Apa yang dimaksud dengan absisi!
6. Bagaimanakah proses pengguguran pada tumbuhan?




KISI-KISI SOAL
No.TP No. soal Ranah Kognitif Kunci jawaban
C1 C2 C3 C4 C5 C6
1 1 √
2
2 3 √
3 4 √
4 5 √
6

VII. DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009. lmuwan-daun-gugur-bukan-peristiwa-biasa. Diakses dari http://gr4ce.dagdigdug.com/2009/06/05/lmuwan-daun-gugur-bukan-peristiwa-biasa/56.html Diakses pada 12/09/09.

Anonim. 2009. Proses senescence. Diakses dari http://totonunsri.blogsome.com/2009/12/proses-senescence. html. Diakses pada 12/09/09.

Anonim. 2009. Peranan Zat Pengatur Tumbuhan Dalam Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan. Diakses dari http://mybioma.wordpress.com/2008/06/04/bioremediasi-kembalinya-era-udang-windu/89.html. Diakses pada 12/07/09.

Anonim. 2009. Pola senescence. Diakses dari http://www.idonbiu.com/2009/09/fase-fase-pertumbuhan-dan-perkembangan.html. Diakses pada 1/10/09
Anonim. 2009. Grafik Penuaan. Diakses dari http://21ildahshiro.wordpress.com/2009/06/12/laporan-op-oseanologi-pendahuluan/.html. Diakses pada 1/10/09

Sasmitamihardja, Dardjat dkk. 1997. Fisiologi Tumbuhan. Depdikbud. Bandung

Kunci Jawaban
1. Penuaan atau senesen adalah bagian akhir dari proses perkembangan, dari dewasa sampai hilangnya pengorganisasian dan fungsi
2. Pertumbuhan tanaman mula-mula lambat, kemudian berangsur-angsur lebih cepat sampai tercapai suatu maksimum, akhirnya laju tumbuh menurun. Apabila digambarkan dalam grafik, dalam waktu tertentu maka akan terbentuk kurva sigmoid (bentuk S). Bentuk kurva sigmoid untuk semua tanaman kurang lebih tetap, tetapi penyimpangan dapat terjadi sebagai akibat variasi-variasi di dalam lingkungan. Ukuran akhir, rupa dan bentuk tumbuhan ditentukan oleh kombinasi pengaruh faktor keturunan dan lingkungan (Solin, 2009).
3. Perubahan yang jelas telah terjadi pada metabolisme dan kandungan dalam organ yang mengalami penuaan. Telah terjadi pengurangan DNA< RNA, protein, ion-ion anorganik dan berbagai macam nutrient organic. Fotosintesis berkurang sebelum senesen dimulai dan ini mungkin disebabkan menurunnya permintaan akan hasil fotosintesis. Segera setelah itu klimakterik dalam respirasi terlihat, dan nitrogen terlarut meningkat sebagai akibat dirombaknya protein.
4. Pengaruh hormon faktor pertumbuhan terhadap proses penuaan, yaitu :
• Sitokinin dapat menghilangkan atau memperlambat proses penuaan.
• Giberelin lebih efektif menahan senesen pada Taraxacum officinale dan Fraxinus
• Auksin (IAA dan 2,4-D) dapat menghalangi senesen pada tumbuhan tertentu
• Etilen adalah hormon yang secara jelas merangsang kuat senesen pada banyak jaringan.
5. Absisi atau pengguguran adalah suatu proses yang dilakukan tumbuhan untuk memisahkan dan ‘membuang’ organ tumbuhan seperti dedaunan, kelopak bunga, bunga dan buah yang tidak lagi diperlukan tumbuhan atau yang terserang penyakit.
6. Pektinase dan selulase dirangsang pembentukannya pada sel-sel di daerah absisi, dan akan melarutkan lamela tengah dinding yang melintang tadi, sehingga tangkai daun lepas. Hubungan ikatan pembuluh yang terputus akan tersumbat dengan dibentuknya tilosa (tylose), yaitu suatu zat sejenis “gum” dan dilapisi sel-sel gabus. Dalam proses ini dua peristiwa terlibat, yaitu pembelahan sel dan induksi hirdulose. Kedua proses ini merupakan proses metabolisme yang aktif dan oleh karenanya merupakan bagian yang terprogram dalam perkembangan tumbuhan.

Welcome to my Activity

disini aq nampilin segala macam aktivitasku dan suasana hatiku baik senang, sedih, galau, gundah, gulana dll.

Total Tayangan Halaman