Kamis, 14 Februari 2013

Kesetiaan itu pedih, JIKA engkau mempercayai penipu, dan memaksa dirimu setia kepada yang menelantarkanmu.
Setialah kepada dia yang juga setia kepadamu.

Engkau yang tetap mengharapkan cinta dalam penelantaran, sadarkanlah dirimu …

Engkau semakin menua, dan dengan kesedihan itu engkau menjadi semakin kurang menarik bagi orang lain yang mungkin akan lebih memuliakanmu.

Mengapakah kau korbankan kebaikan hati dan dirimu untuk orang yang tidak merawat hatimu?

Apakah hatimu juga buta terhadap kesedihan orang tua dan mereka yang menyayangimu – yang tak rela melihat penistaan atas dirimu?

Seberapa lumpuhkah pikiranmu dan seberapa mati rasa-kah hatimu, sehingga engkau merendahkan dirimu dalam pengemisan tak berjawab seperti itu?

Hormatilah dirimu, jika engkau ingin mendapatkan cinta yang menghormatimu.
Pengemis cinta hanya sesuai bagi penelantar cinta.

Cinta berkembang dalam rasa hormat, dan mati dalam pengabaian.
Jika dia mencintaimu, dia akan menghormatimu, dan tak akan menelantarkanmu dalam pengabaian.

Cara terbaik untuk membalas dendam kepada orang yang mencuri kekasih Anda, adalah mengikhlaskan kebersamaan mereka berdua.

Karena, jika dia kekasih yang baik, dia tak akan mengkhianati Anda.
Sehingga, orang yang mencuri kekasih Anda, sebetulnya mencuri seorang pengkhianat.…

Lalu, mengapakah Anda bersedih dan memburukkan kehidupan Anda sendiri, karena menyesali perginya orang yang tidak baik?

“Janganlah jatuh cinta dengan cara yang menjatuhkan martabatmu.”


Cinta itu dusta,
hanya jika engkau memilih untuk menyerahkan hatimu kepada penipu.

Janganlah kau siksa hati dan dirimu dengan kekecewaan, kemarahan, dan kesedihan karena cinta yang palsu – hingga engkau mendorong jauh mereka yang tertarik kepadamu, atau mematikan ketertarikan mereka dengan sikap dan perilaku yang buruk.

Sakitnya patah hati itu seharusnya sementara, menguatkanmu, dan menyiapkanmu bagi pemilihan kekasih yang lebih baik.

Sudahlah … cukupkanlah kesedihanmu.

Indahkanlah hatimu, ceriakanlah wajahmu, harumkanlah dirimu, anggunkanlah lakumu, dan merdukanlah suaramu
Hidup bukan sebuah perjalanan datar tanpa rintangan
Kaki - kaki yang kuat adalah kaki-kaki yang telah berjalan melewati lembah dan gunung
Dan tidak selalu ada petunjuk arah dalam perjalanan menapaki lembah dan gunung itu
Sesekali kita harus menapaki jalan yang salah, tersesat...
Tapi memang sebaiknya begitu, agar kita tau cara dan berusaha mencari jalan yang mengantarkan kita ke tujuan

Hidup juga bukan hanya mengenai apa yang kita dapatkan : kesedihan, kesenangan, manis, asam, pahit getir ???
Tapi mengenai bagaimana kita menyikapi apa yang kita dapatkan itu,...

Hidup juga bukan semata harus tertawa tanpa pernah menitikan air mata
Sebab,... Sekali - kali mata kita harus dibasuh oleh air mata, agar kita dapat MELIHAT segala sesuatu dengan lebih jelas

Kita mungkin pernah DISAKITI,
Tapi jangan lupa, bahwa kita juga pernah MENYAKITI,...
Dan dari situ kita belajar bagaimana caranya mengasihi dan memperhatikan sesama

Kita mungkin pernah DIBOHONGI,
Tapi jangan lupa, bahwa kita juga pernah MEMBOHONGI,...
Dan dari situ kita belajar betapa bernilainya sebuah kejujuran

Kita mungkin pernah DIKECEWAKAN,
Tapi jangan lupa, bahwa kita juga pernah MENGECEWAKAN,...
Dan dari situ kita belajar bagaimana caranya menghargai dan menerima segala sesuatu apa adanya

Andaikan kita tidak pernah melakukan kesalahan dalam hidup ini,
Maka kita tidak akan pernah belajar MEMINTA MAAF dan MEMBERI MAAF,...
Segala sesuatu yang telah kita lewati dalam hidup ini, tidak akan terulang kembali
Sebab waktu tidak berjalan mundur,
Kata - kata yang sudah diucapkan tidak bisa ditarik kembali
Perbuatan yang sudah dilakukan, dengan segala akibatnya, tidak bisa direka-ulang
Namun masih ada 1 hal yang bisa kita lakukan:
BELAJAR dari masa lalu untuk hari esok yang lebih baik,...

Ribuan kata salah yang telah terlontar bisa dihapuskan dengan satu kata sederhana namun sangat berharga : KATA MAAF
Ribuan perbuatan salah yang telah dilakukan bisa diperbaiki dengan satu tindakan sederhana namun sangat berarti : BERSIKAP LEBIH DEWASA

Hidup adalah PROSES, hidup adalah BELAJAR
Tanpa ada batas usia, tanpa ada kata terlambat

JATUH,... Berdiri lagi
KALAH,... Mencoba lagi
GAGAL,... Bangkit lagi
Sampai nanti tiba saatnya
Sang Khalik memanggil,... "Sudah waktunya PULANG"...

Welcome to my Activity

disini aq nampilin segala macam aktivitasku dan suasana hatiku baik senang, sedih, galau, gundah, gulana dll.

Total Tayangan Halaman