Judul / topik : Pengamatan polusi yang dihasilkan dari pengangkutan batubara
pada PT. Adiabara Bansatra Desa Serongga
Kec. Kelumpang Hilir Kab. Kotabaru
Tujuan : Untuk mengetahui jumlah polutan udara yang menempel
pada daun yang dihasilkan oleh aktivitas pengangkutan batubara
Hari / tanggal : Senin / 21 Desember 2009
Jam :
08.42 WITA
I.
ALAT DAN
BAHAN
Alat :
1.
Penggaris
2.
Spidol
3.
Neraca Ohauss
Bahan :
1.
5 jenis daun yang diambil pada 2 titik berbeda
2.
Tissue pembersih daun
II.
PROSEDUR
PELAKSANAAN
1.
Jenis toksikan :
Debu
2.
Sumber toksikan :
Batubara
3.
Media transpor toksikan : Udara
4.
Kemungkinan target / sasaran toksikan : Lingkungan
sekitar terutama daerah pengangkutan batubara
5.
Pengambilan sample :
a.
Menyiapkan alat dan bahan.
b.
Menentukan 5 jenis daun yang berbeda pada 2 titik.
Titik 1 di tepi jalan pengangkutan batubara dan titik 2 pada jarak 30 meter ke
dalam dari tepi jalan.
c.
Menandai tiap jenis daun yang dijadikan sample dengan
spidol.
d.
Membersihkan permukaan atas dan bawah daun dari debu
yang menempel dengan tissue pembersih.
e.
Mengulangi perlakuan b-d pada daerah yang berbeda.
f.
Mendiamkan daun selama ± 24 jam.
g.
Mengambil daun yang dijadikan sample.
h.
Menghitung berat daun yang telah didiamkan selama ± 24
jam.
i.
Membersihkan daun dari debu kemudian menimbangnya.
j.
Menghitung selisih berat antar daun yang berdebu dengan
daun yang telah dibersihkan debunya.
III. TEORI SINGKAT
Toksikologi merupakan salah satu pecahan dari bidang biologi terapan
seperti kedokteran, farmasi, ilmu lingkungan, sanitasi, dan lain-lain. Toksikologi
ialah ilmu yang mempelajari tentang bahaya zat (racun). Toksikologi dapat
dibagi menjadi tiga macam, yaitu toksikologi forensic, toksikologi klinis, dan
toksikologi lingkungan.
Kajian bahaya zat :
- Tidak sembarang masukan zat dan konsentrasi zat mengakibatkan efek negatif.
- Jika tidak ada ekspose atau ekspose tidak mengenai target, berarti tidak ada efek negatif.
- Meski ekspose tidak mengenai target, namun jumlah dan konsentrasinya masih dapat dieliminasi target, maka tidak ada efek negatif.
- Tidak sembarang konsentrasi zat dapat dipakai sebagai dasar kajian ekotoksikologi. Untuk menetapkan konsentrasi zat diperlukan analisis pemaparan zat di lingkungan.
Analisis pemaparan zat :
Merupakan proses kajian pergerakan zat dari sumber aktivitasnya hingga
pencapaian lingkungan dimana zat menetap pada tempatnya. Hasil analisis
pemaparan zat berupa prediksi distribusi konsentrasi (PDK) zat pada tiap media
lingkungan.
Ada 3
tahapan proses di dalam menganalisis keberadaan zat :
1.
Sumber zat hasil suatu aktivitas.
2.
Transpor zat melalui media lingkungan (air, tanah, dan
udara), termasuk pengenceran dan transformasi.
3.
Tempat tujuan zat di mana akan berada.
Sesuai dengan kriteria yang tercantum dalam peraturan pemerintah No. 18
Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, limbah B3
terbagi atas dua macam, yaitu yang spesifik dan yang tidak spesifik. Perbedaan
pokok antara limbah B3 spesifik dengan yang tidak terletak pada cara
penggolongan yaitu limbah spesifik digolongkan ke dalam jenis industri, sumber
pencemaran, asal limbah, dan pencemaran utama, sedangkan yang tidak spesifik
yaitu atas dasar kategori bahan pencemar.
Polusi udara adalah tercemarnya udara oleh beberapa partikulat zat yang
mengandung partikel (asap dan jelaga), hidrokarbon, sulfur dioksida, nitrogen
oksida, ozon (asap kabut fotokimiawi), karbon monoksida dan timah.
Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang berwujud
cair (PP 82 thn 2001). Beberapa hal yang berkaitan dengan pengertian dan
kegiatan yang berhubungan dengan limbah cair adalah :
·
Air adalah semua air yang terdapat di atas dan
di bawah permukaan tanah, kecuali air laut dan fosil.
·
Sumber air adalah wadah air yang terdapat di
atas dan bawah permukaan tanah seperti akuifer, mata air, sungai, rawa, dan
danau.
·
Pengelolaan kualitas air adalah upaya
pemeliharaan air sehingga tercapai kualitas air yang diinginkan sesuai
peruntukkannya untuk menjamin agar kualitas tetap dalam kondisi alamiahnya.
·
Pencemaran air adalah masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air
oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
·
Pengendalian pencemaran air adalah upaya
pencegahan dan penanggulangan pencemaran air serta pemulihan kualitas air untuk
menjamin kualitas air agar sesuai dengan baku
mutu air.
·
Limbah cair adalah limbah yang berbentuk air,
karena umumnya limbah cair yang dihasilkan oleh polluters baik limbah rumah
tangga maupun industri adalah dalam bentuk air yang dibuang ke sungai.
·
Baku
mutu limbah cair adalah ukuran batas atau kadar unsure pencemar yang ditenggang
keberadaannya dalam limbah cair yang akan dibuang atau dilepas ke dalam sumber
air dari suatu usaha atau kegiatan.
Pada bahan galian tambang kemungkinan yang jadi limbah adalah :
1.
Limbah cair : ada material galian yang mengandung besi
(Fe). Kalau teroksidasi (kena hujan atau udara terbuka), maka akan menjadi asam
yang menyebabkan air menjadi asam, warna kehijauan dan bersifat mematikan
tanaman.
2.
Limbah gas dari pengolahan pabrik atau blasting /
ledakan yang menghasilkan monoksida dan sulfur, dll.
3.
Limbah padat : bahan sisa galian yang tidak diolah di
pabrik, berupa sisa-sisa batuan, tanah yang mengandung asam, termasuk sisa
bahan-bahan pabrik (kayu, besi, plastik, dll).
IV. HASIL PENGAMATAN
No.
|
Lokasi pengambilan sample
|
Sample daun
|
Berat daun yang berdebu (gr)
|
Berat daun (gr)
|
Berat debu (gr)
|
1.
|
T1
|
1
2
3
4
5
|
0,383
3,47
2,778
0,672
2,127
|
0,376
2,76
2,148
0,662
1,93
|
0,007
0,71
0,63
0,01
0,197
|
2.
|
T2
|
1
2
3
4
5
|
0,379
0,408
0,561
0,028
0,53
|
0,369
0,403
0,56
0,027
0,525
|
0,01
0,005
0,001
0,001
0,005
|
3.
|
T3
|
1
2
3
4
5
|
1,412
0,246
0,603
0,069
0,347
|
1,389
0,243
0,595
0,068
0,345
|
0,023
0,003
0,008
0,001
0,002
|
4.
|
T4
|
1
2
3
4
5
|
2,22
0,12
0,175
1,32
1,78
|
2,2
0,114
0,173
1,31
1,72
|
0,002
0,006
0,002
0,01
0,06
|
Keterangan :
T1 = (tepi jalan) bagian dalam dekat lokasi PT.
Adiabara Bansatra
T2 = (30 m ke dalam dari tepi jalan) bagian dalam
dekat lokasi PT. Adiabara Bansatra
T3 = (tepi jalan) bagian luar lokasi PT. Adiabara Bansatra
T4 = (30 m ke dalam dari tepi jalan) bagian luar lokasi PT. Adiabara
Bansatra
V.
ANALISIS DATA
A. Pencemaran lingkungan
Kesehatan lingkungan memiliki
pengaruh yang sangat besar terhadap manusia, keseimbangan ekologi, dan
ketersediaan sumber daya alam. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan
bahwa kesehatan lingkungan menyangkut 17 faktor dan yang paling penting adalah
pencemaran lingkungan.
Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi /
komponen lain ke dalam lingkungan, dan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh
kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas lingkungan menjadi kurang
atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukannya (UU RI No. 23 Thn 1997)
Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Berbagai zat pencemar yang berterbangan di udara akan sangat merugikan
dan berdampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Akibat ini secara
nyata sudah dirasakan oleh masyarakat, sebagai contoh, efek toksik pada timbal
dapat mengganggu fungsi ginjal, saluran pencernaan, dan sistem saraf. Kandungan
timbal juga menurunkan tingkat kecerdasan atau IQ terutama pada anak-anak, menurunkan
fertilitas dan kualitas spermatozoa.
Dampak pencemaran udara mengakibatkan pula peningkatan suhu bumi, karena
asap-asap dari pabrik-pabrik dan sarana transportasi bertambah di atmosfer bumi
sehingga membentuk lebih banyak awan yang nantinya berlanjut ke efek rumah kaca
sehingga terjadi pemanasan global. Pencemaran
udara juga memiliki kaitan dengan kualitas tanah sehingga menimbulkan
pencemaran terhadap tanah.
B.
Pencemaran udara dari batubara terhadap daun (tumbuhan sekitar)
Sesuai pengamatan yang telah dilakukan diketahui bahwa dari PT. Adiabara
Bansatra juga melakukan proses pengangkutan batubara. Aktivitas ini menimbulkan
polutan udara yang dapat dihirup oleh manusia dan mengkibatkan penempelan debu
pada daun.
Pada kesempatan ini, praktikan hanya mengamati seberapa besar dan
seberapa banyak jumlah polutan uadar berupa debu yang menempel pada daun, terutama
di bagian permukaannya.
Lokasi pertama (titik 1), pengambilan sample dilakukan di tepi jalan bagian
dalam dekat lokasi PT. Adiabara Bansatra. Dari sini diambil 5 jenis sample daun
yang berbeda. Daun pertama ditandai dan dibersihkan, kemudian didiamkan selama
24 jam. Setelah 24 jam, maka didapatkan daun yang penuh dengan debu, kemudian
daun itu ditimbang. Sesudahnya, daun itu dibersihkan dari debu, ditimbang
kembali, sehingga kita akan menemukan berat debu yang menempel. Begitu juga
dengan daun kedua sampai seterusnya. Dari perhitungan, didapatkan data berat debu pada sample daun kedua yaitu
0,71. Daun kedua inilah yang paling
banyak ditempeli debu. Hal itu mungkin disebabkan karena luas permukaan daun
yang lebih lebar dibanding daun yang lain.
Berlanjut ke titik 2, yaitu 30
m dari titik 1, tepatnya 30 m ke dalam dari tepi jalan bagian dalam dekat
lokasi PT. Adiabara Bansatra. Cara kerjanya sama dengan di titik pertama tadi. Dari
perhitungan, didapatkan data berat debu pada sample daun kedua dan kelima yaitu
0,005. Kedua daun inilah yang paling banyak ditempeli pada titik ini.
Pengamatan juga dilakukan pada
lokasi lain (titik 3), yaitu pada tepi jalan bagian luar lokasi PT. Adiabara
Bansatra. Dari sini diambil 5 jenis sample daun yang berbeda. Daun pertama
ditandai dan dibersihkan, kemudian didiamkan selama 24 jam. Setelah 24 jam,
maka didapatkan daun yang penuh dengan debu, kemudian daun itu ditimbang.
Sesudahnya, daun itu dibersihkan dari debu, ditimbang kembali, sehingga kita
akan menemukan berat debu yang menempel. Begitu juga dengan daun kedua sampai
seterusnya. Dari perhitungan, didapatkan data berat debu pada sample daun pertama
yaitu 0,023. Daun pertama inilah yang
paling banyak ditempeli debu. Hal itu mungkin disebabkan karena luas permukaan
daun yang lebih lebar dibanding daun yang lain.
Kemudian ke titik 4, yaitu 30
m dari titik 1, tepatnya 30 m ke dalam dari tepi jalan bagian luar lokasi PT.
Adiabara Bansatra. Cara kerjanya sama dengan di titik sebelumnya. Dari
perhitungan, didapatkan data berat debu pada sample daun kelima yaitu 0,06. Daun
kelima inilah yang paling banyak ditempeli pada titik ini.
Berdasarkan pengamatan yang
telah dilakukan, maka dapat diperkirakan hasil polutan udara dari pengangkutan
batubara berupa debu berasal dari batubara sendiri juga dari asap kendaraan
bermotor sebagai alat transportasinya. Debu tersebut kemudian menempel pada
bagian dari organ tanaman, khususnya pada daun yang sangat terlihat. Apalagi
daun-daun tanaman yang dekat dengan lokasi PT. Adiabara Bansatra.
Disimpulkan untuk media
transpor toksikan berupa daun. Dan kondisi fisik secara umum dari daun yang
berada dekat lokasi adalah sangat berdebu.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
- Sumber toksikan pada daerah pertambangan PT. Adiabara Bansatra ialah batubara.
- Media transpor toksikan pada daerah pertambangan PT. Adiabara Bansatra ialah udara.
- Secara umum kondisi fisik daun yang berada di sekitar jalur transportasi (pengangkutan) batubara adalah sangat berdebu.
- Salah satu imbas dari limbah batubara yaitu warna air akan berubah dan terjadi pendangkalan pada dasar sungai akibat lumpur batubara serta adanya polusi udara akibat transportasi batubara.
B. Saran
1. Untuk lebih baiknya, jika PT. Adiabara
Bansatra tetap memperhatikan dan mengatur jadwal pengangkutan batubara sehingga
limbah buangan berupa udara yang tercemar
tak terhirup langsung oleh masyarakat.
2. Pemanfaatan sumber daya mineral seharusnya
bisa dilaksanakan dengan cara yang lebih arif, adil, dan seimbang tanpa
mengorbankan kepentingan dari sektor lain.
3. Ada baiknya, kita mengenal dan memahami bagaimana
sebenarnya pencemaran itu terjadi sehingga diharapkan jika massyarakat telah
paham maka akan timbul kesadaran sehingga pemantauan kerusakan lingkungan yang
diakibatkan oleh pencemaran sedini mungkin diantisipasi dan masyarakat langsung
berperan aktif terhadap kebersihan lingkungan sekitarnya.
VII.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar