Entah mengapa aku ingin berbicara,
semalam larut dengan bulan yang penuh .
Mulutku terus berkicau tanpa arti,
seperti aku yang tak ada apa-apa mengada-ada .
Bulan penuh mendengarkanku,
seksama dan penuh perhatian .
Aku yang bercerita tentang cinta dan kehidupan,
dibuai oleh perhatian manja sang sinarnya .
Aku tersentak,
aku tersenyum,
lalu menangis,
kemudian lalu terdiam,
dan akhirnya kembali berbicara .
Inilah kesakitanku,
tentang cinta dan kisah yang titik-titik .
Aku bercerita seolah tak ada hari esok,
dan hanya bulan esok yang mungkin mengingatnya .
Itupun jikalau hanya kehendak penuh ..
Ahh, aku lebih baik tidur .
semalam larut dengan bulan yang penuh .
Mulutku terus berkicau tanpa arti,
seperti aku yang tak ada apa-apa mengada-ada .
Bulan penuh mendengarkanku,
seksama dan penuh perhatian .
Aku yang bercerita tentang cinta dan kehidupan,
dibuai oleh perhatian manja sang sinarnya .
Aku tersentak,
aku tersenyum,
lalu menangis,
kemudian lalu terdiam,
dan akhirnya kembali berbicara .
Inilah kesakitanku,
tentang cinta dan kisah yang titik-titik .
Aku bercerita seolah tak ada hari esok,
dan hanya bulan esok yang mungkin mengingatnya .
Itupun jikalau hanya kehendak penuh ..
Ahh, aku lebih baik tidur .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar