Rabu, 15 Februari 2012

”AKTIVITAS TRANSAKSI JUAL BELI INTAN DI PENAMBANGAN INTAN TRADISIONAL KECAMATAN CEMPAKA




A.    JUDUL PROGRAM
”AKTIVITAS TRANSAKSI JUAL BELI INTAN DI PENAMBANGAN INTAN  TRADISIONAL KECAMATAN CEMPAKA
(Studi Kasus di Penambangan Intan Kecamatan Cempaka)

B.   LATAR BELAKANG MASALAH
Intan merupakan barang yang paling dicari karena keindahannya yang memukau banyak orang. Tidak sedikit masyarakat yang menggantungkan hidupnya dengan menambang intan, khususnya masyarakat. Menurut  kesaksian dari salah seorang warga yang menjadi penambang  tradisional intan di Kecamatan Cempaka, orang yang ingin membeli intan langsung mendatangi area penambangan dan langsung mengadakan transaksi dengan penambang yang berhasil menemukan intan. Calon pembeli umumnya datang dengan peralatan lengkap untuk meneliti keaslian  intan. Intan yang dijual oleh penambang kepada pembeli yang datang masih dalam bentuk pecahan batu yang mengkilat.
Di sektor penambangan  intan  ini melibatkan peran pekerja tambang, pemilik tanah, pemilik mesin, calo atau tengkulak, pengrajin batu intan, pedagang, dan pembeli. Saat suatu area yang memungkinkan untuk aktivitas penambangan maka seseorang yang memiliki potensi baik secara personal atau finansial untuk menambang intan akan bekerja sama dengan pemilik tanah. Jika ada seseorang atau kelompok memiliki potensi untuk menambang namun tidak memiliki modal maka pemilik mesin akan mengambil peran, sehingga terjadi kerja sama antara penambang, pemilik tanah, pekerja tambang.
Untuk memudahkan penjualan, peran calo sangat menentukan. Disini calo membantu  pekerja tambang untuk menjual intan yang sudah ditemukan oleh pekerja tambang. Jenis calo yang berperan dalam pemasaran tahap awal ada dua macam, ada calo yang membeli langsung intan yang telah ditemukan, ada pula yang calo yang hanya sebagai perantara antara pekerja tambang dengan pembeli. Untuk  calo yang hanya menjadi perantara umunya meminta bagian dari hasil penjualan. Selanjutnya para calo kemudian memasarkan intan tersebut ke rumah kerajinan intan atau langsung ke toko. Namun tidak jarang rumah kerajinan terjun langsung dalam transaksi dengan pekerja tambang sehingga rumah kerajinan mendapatkan intan tanpa melalui calo.
Pembeli umumnya membeli intan sudah diolah sedemikian rupa. Intan-intan olahan tersebut lebih dikenal dengan sebutan permata. Pembeli dapat membeli permata dirumah-rumah kerajianan atau di toko perhiasan. Limbah hasil penambangan umumnya berupa pasir dan bebatuan alam. Pasir hasil penambangan diangkut dengan truk sebagai bahan bangunan sedangkan batuan alam akan diolah kembali sehingga menjadi batu akik.

C.   PERUMUSAN MASALAH
Masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
·         Bagaimana keterkaitan masing-masing peran pada aktivitas transaksi jual beli intan di penambangan intan tradisional Kecamatan Cempaka ?
·         Bagaimana pola transaksi  aktivitas transaksi jual beli intan di penambangan intan tradisional Kecamatan Cempaka?
·         Berapa besar pembagian keuntungan dari aktivitas transaksi jual beli intan di penambangan intan tradisional Kecamatan Cempaka?

D.    TUJUAN PROGRAM
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan masing-masing peran pada aktivitas aktivitas transaksi jual beli intan di penambangan intan tradisional Kecamatan Cempaka. Tujuan penelitian ini dijabarkan sebagai berikut :
1.      Mengetahui masing-masing peran dalam aktivitas transaksi jual beli intan di penambangan intan tradisional Kecamatan Cempaka.
2.      Mengetahui keterkaitan masing-masing peran dalam aktivitas transaksi jual beli intan di penambangan intan tradisional Kecamatan Cempaka.
3.      Mengetahui pola transaksi jual beli intan aktivitas transaksi jual beli intan di Penambangan Intan Tradisional Kecamatan Cempaka.
4.      Mengetahui keuntungan yang diperoleh masing-masing peran dalam aktivitas transaksi jual beli intan di Penambangan Intan Tradisional Kecamatan Cempaka.

E.     LUARAN YANG DIHARAPKAN
Penelitian ini diharapkan menghasilkan luaran berupa informasi tentang aktivitas transaksi jual beli intan di Penambangan Intan Tradisional Kecamatan Cempaka terkait berbagai peran yang menunjang terjadinya aktivitas transaksi jual beli intan, pola transaksinya, dan keuntungan yang didapat. Dengan mengetahui pola transaksi, pembeli dapat mengolah harga sehingga mendapatkan intan dengan harga yang lebih murah dan terbebas dari penipuan.

F.     KEGUNAAN PROGRAM
Program penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut :
1.      Memecahkan masalah mengenai keterkaitan masing-masing peran dalam aktivitas transaksi jual beli intan di Penambangan Intan Tradisional Kecamatan Cempaka.
2.      Meningkatkan kemampuan untuk menjelaskan atau menggambarkan fenomena-fenomena sosial yang terjadi di lingkungan penambangan intan tradisional.
3.      Mendapat pengetahuan baru terkait transaksi jual beli intan.




G.    TINJAUAN PUSTAKA
1.      Kondisi Lingkungan penambangan intan tradisional Kecamatan Cempaka
Kecamatan Cempaka kota Banjarbaru, didominasi oleh karakteristik geografis dataran tinggi dengan rata-rata ketinggian topografi antara 50 sampai 150 meter di atas permukaan laut (Pusat Statistik Provinsi Kalimatan Selatan: 1993 ). Sehingga praktis, kawasan pendulangan intan, di Pumpung atau Ujung Murung misalnya, juga dikelilingi oleh bukit-bukit yang menyembul.
Kawasan pendulangan intan tradisional di Kecamatan Cempaka, paling banyak tersebar di Kelurahan Sungai Tiung. Kelurahan seluas 21,50 Km2  dengan jumlah kepadatan 306 jiwa per Km2, ini memiliki dua kawasan pendulangan intan tradisional yang telah dikenal di mata dunia, yaitu Desa Pumpung. Desa Pumpung, terkenal karena temuan intan sebesar telur ayam dengan berat 166,7 kerat, pada 30-an tahun silam. Belakangan intan tersebut dinamai Trisakti.
Di Kecamatan ini, area tanahnya merupakan tanah pendulangan.  Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai pendulangan intan (M. Syafruddin Saleh, 1983).  Untuk menuju kawasan wisata pendulangan intan tradisional ini, banyak akses transportasi darat yang bisa kita pilih, tentunya relatif cepat, mudah dan murah. Pendulangan intan Pumpung misalnya, berada di sisi tenggara kota Banjarbaru, 40 Km dari Banjarmasin, ibukota Provinsi Kalsel. Dari Banjarmasin menuju Kota Banjarbaru dapat dituju menggunakan kendaraan bermotor, baik roda dua maupun empat, dengan waktu tempuh selama 1 jam. Kemudian, dari kota Banjarbaru menuju Kecamatan Cempaka bisa dicapai selama 15 menit, langsung menuju kawasan wisata tersebut.


2.      Peran subyek dalam transaksi jual beli intan
Mendulang intan adalah suatu pekerjaan yang cukup berat, sehingga pekerjaan itu tidak dapat dikerjakan oleh satu orang saja (M. Syafruddin Saleh, 1983). Subyek yang peran dalam transaksi jual beli intan diantaranya adalah para pekerja tambang, pemilik tanah, pemilik mesin, para pengrajin intan, tengkulak atau calo, pedagang intan baik dalam bentuk toko maupun yang melakukan transaksi secara kecil-kecilan.
Para pendulang merupakan orang yang mengerjakan aktivitas penambangan dalam suatu area, biasanya satu lubang dikerjakan sekitar 5 orang pekerja. Mendulang intan memerlukan kesabaran dan keuletan. Mereka kadang-kadang bekerja berbulan-bulan lamanya tidak mendapatkan satu bijipun intan atau berlian, namun biasanya mereka tidak berputus asa dan terus bekerja, hingga akhirnya dapat juga beberapa butir intan mentah. Sebutir intan mentah yang beratnya 2 karat kalau sudah digosok menjadi kurang lebih satu karat.
Di saat para penambang tidak diberi biaya akomodasi, maka mereka hanya diberi modal untuk menjalankan mesin. Jika mereka dapat intan, biasanya langsung dijual ke pengumpul yang kerap berkumpul di lokasi penambangan. Hasilnya, dibagi dengan pemilik mesin dan pemilik lahan. Pemilik mesin ini meminjamkan mesinnya kepada para pendulang, setelah itu, para pendulang yang berhasil mendapatkan intan dapat menjual intannya kepada pemilik mesin.
Beragamnya batu mulia yang dihasilkan di Kecamatan Cempaka membuat kebanyakan masyarakat memilih mata pencarian sebagai penggosok batu mulia atau sebagai penjual batu mulia, hal ini terbukti dari banyaknya penjual batu mulia yang terdapat di Kecamatan Cempaka.
Penambang memiliki wewenang terhadap Intan yang ditemukannya.  Biasanya di areal tambang sudah ada agen pengumpul yang biasa membeli intan dari para penambang. Seorang pengumpul membeli intan langsung dari penambang. Terkadang dia juga melakukan jual beli dengan sesama pengumpul. Keuntungan yang didapat tergantung bagaimana dia bisa menawarkan intan itu kepada pembelinya di Pasar Intan Martapura. Pembelinya berasal dari masyarakat langsung yang datang ke pasar intan atau dijual ke toko intan.
Para pedagang intan dan berlian yang memasarkan barang-barang. dengan secara langsung menawarkan kepada pembeli.
3.      Aktivitas  transaksi jual beli intan
Tidak ada harga yang pasti untuk intan mereka. Yang ada hanyalah harga kesepakatan. Tapi, harga di pendulangan tidak jauh berbeda. Pembedanya adalah kualitas intan itu sendiri, cacat atau tidak, besar kecil (jumlah karat), warna, dan selera pembeli. Bisa saja ada intan yang menurut sebagian orang jelek, tapi disukai orang, harganya jadi sangat mahal.
Jika transaksi dilakukan ke masyarakat langsung, terkadang bisa untung banyak. Tapi kalau dijual ke toko, agak murah karena pihak toko sudah tahu standarnya. Lagipula pihak toko akan menjual lagi ke pembeli. Intan hasil temuan penambang umumnya sudah dibeli para pedagang di tempat pendulangan dalam keadaan mentah. Hasil penjualan tersebut dibagi sama setiap orang dalam kelompok tersebut.
Umumnya hasil yang didapat para pendulang intan dan berlian dalam kegiatan mendulang tidak seberapa. Kecuali mereka yang mendapatkan biji intan atau berlian yang beratnya berpuluh-puluh karat, dan hal itu jarang sekali terjadi.
Salah satu tempat yang banyak diminati masyarakat maupun pendatang adalah pasar intan yang terletak di dalam pasar Martapura, tempatnya memang hanya berupa sebuah rumah, tetapi di dalamnya berkumpul tengkulak-tengkulak yang menjual intan mentah maupun intan yang sudah melalui proses penggosokan. Biasanya pasar intan ini akan ramai dikunjungi pada hari selasa dan jum’at, dihari-hari itu akan banyak tengkulak penjual intan dan pembeli yang akan datang kesana dan melakukan transaksi jual beli intan. Keuntungan akan dibagi diantara penambang, pemilik mesin, pemilik tanah. Dari kebiasaan ini, pembneri modal melakukan perjanjian dengan mengambil persen dari hasil penjualan dan penerima modal membagi sisanya setelah disisihkan dengan sama rata (M. Syafruddin Saleh, 1983)
Saat membeli berlian terdapat standar yang sudah umum bagi penggemar batu mulia, yaitu 4c. Colour, cutting, clearty, carat. Keempat poin ini memiiliki peran penting dalam penentuan bagus tidaknya berlian tersebut dan nilai dari berlian tersebut. Pertama dilihat colour-nya, intan atau berlian biasanya ada yang berwarna kuning hingga putih bersih. Selanjutnya cutting, disini diperlukan alat khusus untuk melihat setiap sisi dari berlian tersebut, sama halnya dengan cutting untuk mengecek clearty atau tingkat kejernihan dari berlian tersebut diperlukan alat khusus. Dan yang terakhir adalah carat, hal ini adalah yang paling penting dalam proses pembelian berlian , karena menentukan keaslian dari berlian tersebut juga menentukan harga atau nilai dari berlian itu sendiri, selain itu carat menentukan besar dari berlian tersebut.
4.      Pola transaksi jual beli intan










H.    METODE PELAKSANAAN PROGRAM   

1.      Jenis Penelitian

Penelitian tentang aktivitas transaksi jual beli intan dengan menggunakan penelitian kualitatif  versi Grounded Research. Penelitian ini belum pernah dilakukan khusunya di area penambangan intan tradisional Kecamatan Cempaka. Oleh karena itu dilakukan penelitian tentang Aktivitas transaksi jual beli intan dalam. Penelitian ilmiah melibatkan banyak peran oleh karena itu dilakukan melalui suatu metode kualitatif versi Grounded Research.  Penelitian kualitatif versi Grounded Research ini mendasarkan diri pada fakta dan menggunakan analisis perbandingan yang bertujuan mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsep, membuktikan teori, mengembangkan teori, pengumpulan dan analisis data dalam waktu yang bersamaan. Dalam riset ini data merupakan sumber teori, teori berdasarkan data. Ciri-cirinya : data merupakan sumber teori dan sumber hipotesis, Teori menerangkan data setelah data diurai.

2.      Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di area penambangan intan tradisional  di Desa Pumpung  Kelurahan Sungai Tiung Kecamatan Cempaka Kabupaten Banjarbaru Kalimantan Selatan.

3.      Prosedur Pengumpulan Data
Seperti halnya penelitian kualitatif yang lain, penelitian ini menggunakan sampel bertujuan atau menggunakan teknik purposive sampling, yaitu menggali informasi yang menjadi dasar dari rancangan dan teori yang muncul di lapangan. Untuk itu dilakukan:
1.      Pencarian data melalui berbagai sumber:
a.       Sumber Tertulis
Berbagai sumber tertulis memungkinkan mendorong keberhasilan penelitian ini. Diantaranya buku-buku literatur yang berhubungan dengan kasus, jurnal dari internet, dokumen pribadi, dan dokumen resmi lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitian ini. Pada fungsi yang optimal dapat memberikan pemahaman teoritik dan metodologi yang melandasi dalam melakukan penelitian yang benar.
b.      Masuk ke Lapangan
Di sini metode pengumpulan data menggunakan metode yang fleksibel dan oportunistik. Semua ini dilaksanakan agar proses analisis bisa cepat dan mempermudah peneliti memanfaatkan tema dan keistimewaan kasus yang muncul. Kegiatan masuk ke lapangan meliputi:
1.             Observasi
Observasi dilakukan sebelum dan selama penelitian ini berlangsung yang meliputi gambaran umum, suasana kehidupan sosial, kondisi fisik, dan kondisi ekonomi.
2.             Studi Dokumentasi
Informasi, data yang diperlukan dalam penelitian ini juga kami peroleh dari studi dokumentasi. Sebelum penelitian lapangan, peneliti telah melakukan telaah terhadap buku literatur, majalah, jurnal, hasil seminar, artikel baik yang tersedia dalam media on-line (internet) maupun yang ada dalam perpustakaan.
3.             Wawancara Mendalam
Untuk wawancara mendalam di lakukan secara langsung dengan informan secara terpisah di lingkungannya masing-masing. Wawancara akan dilakukan dengan informan yang dianggap berkompeten dan mewakili.



4.       Tahap-Tahap Penelitian
Ada lima tahap pokok dalam menghasilkan teori pada Grounded Research, yakni:
1.      Desain penelitian
2.      Pengumpulan data
3.      Display data
4.      Analisis data
5.      Membandingkan dengan literatur.
Selanjutnya , sembilan langkah penunjang  perlu dilakukan, yakni:
1.      Peninjauan ulang literatur teknis
2.      Pemilihan kasus
3.      Pembuatan panduan pengumpulan data yang akurat
4.      Terjun ke lapangan
5.      Penyusunan data
6.      Analisis data yang berhubungan dengan kasus awal
7.      Percontohan teoritik
8.      Penyelesaian penelitian
9.      Perbandingan teori yang muncul dengan literatur yang sudah ada.

I.       JADWAL KEGIATAN PROGRAM
   Tabel 4. Jadwal Kegiatan Program                                       
No.
Uraian Kegiatan
Bulan ke-
1
2
3
4
5
1.
Observasi lapangan
P
P
-
P
-
2.
Menyusun proposal
P
-
P
-
P
3.
Seminar usulan
-
P
-
P
-
4.
Melaksanakan penelitian
P
P
-
P
-
5.
Mengolah data hasil penelitian
-
-
-
P
-
6.
Menulis draf laporan
-
-
-
-
P
7.
Seminar hasil
-
-
-
-
P
8.
Menulis laporan akhir
-
-
-
-
P

J.  RANCANGAN BIAYA
     Rancangan biaya dalam pelaksanaan program ini adalah sebagai berikut.
     Tabel. 5. Rancangan biaya pelaksanaan program
No.
Uraian
Volume
Biaya Satuan (Rp)
Total Biaya (Rp)
1.
Bahan habis pakai:
a.   Tinta printer (hitam +  warna)
b.      CD-RW
c.       Kotak CD
d.      Kertas kuarto
e.       Alat tulis
f.       Biaya fotocopy

3 set

5 buah
5 buah
3 rim
1 set
-

40.000

5.000
5.000
36.000
15.000
-

120.000

25.000
25.000
108.000
15.000
200.000



Total
493.000
2.
Peralatan Penunjang PKM:
a.       Handy cam (sewa)
b.      Kamera digital (sewa)
c.       Tape Recorder
d.      Printer (sewa)

2 kali
3 kali
1 buah
2 kali


150.000
100.000
100.000
100.000

    300.000
      300.000
100. 000
200.000




Total
900.000
3.
Transportasi
a.      Pengurusan ijin (3 orang)
b.     Survei (3 orang)
c.    Informan dari warga setempat (2 orang)
d.     Kegiatan 1 (tim + rekan mahasiswa + dosen = 10 orang)
e.      Kegiatan  2 (tim + rekan mahasiswa + dosen = 10 orang)
f.      Kegiatan 3 (tim + rekan mahasiswa + dosen+suvervisor) = 11 orang)
g.     Biaya penginapan selama penelitian


6 kali
6 kali
2 kali

1 kali


1 kali


1 kali



2 kali

25.000
25.000
30.000

25.000


25.000


25.000



200.000

450.000
450.000
120.000

250.000


250.000


275.000



400.000



Total
2.195.000
4.
Biaya pengeluaran lain-lain:
a.  Penjilidan
b. Bensin
c. Konsumsi tim pelaksana + rekan mahasiswa + dosen (11 orang)
d.                   Konsumsi seminar usulan

e. Konsumsi seminar hasil


f. Dokumentasi kegiatan
 (video + cuci cetak film)


10 kali
55 kali
7 kali


100 orang
100 orang

1 paket

5.000
25.000
20.000


10.000

10.000


500.000

50.000
1375.000
1.540.000


1.000.000

1.000.000


500.000



Total
5.465.000
JUMLAH TOTAL
9.053.000
Sembilan juta lima puluh tiga ribu rupiah



K. DAFTAR PUSTAKA

Agun, Jacko. 2010. Intan Cempaka. http://www.beritalingkungan.com/kategori/agenda.
di akses 5 Oktober 2010

Anonim. 1993. Potensi Daerah Kelurahan Kalimantan Selatan. Kalimantan Selatan: Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Selatan.

Anonim. 2010. Peraturan Hanya Macan Ompong (Kebijakan Jual Beli Intan Cempaka).http://www.indomedia.com/bpost/072004/1/depan/utama3.htm. diakses pada tanggal 5 Oktober 2010.

Anonim. 2007. Intan Martapura, Kualitas Tertinggi Harga Terendah. http://milirwae.blogspot.com/2007/12/intan-martapura.html. diakses tanggal 5 Oktober 2010.

Saleh, M. Syafruddin. 1983. Adat Pendulangan Intan Kelurahan Sei Tiung Kecamatan Cempaka. Banjarmasin: Universitas IAIN Antasari.





L. LAMPIRAN
A. NAMA DAN BIODATA KETUA SERTA ANGGOTA KELOMPOK
1. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap                                  : Amy Jakal M.
b. NIM                                                  : A1C208021
c. Fakultas/Program Studi                    : FKIP/Pendidikan Biologi
d. Perguruan Tinggi                              : Universitas Lambung Mangkurat
e. Waktu untuk kegiatan PKM             : 4 jam/minggu

2. Anggota Pelaksana Kegiatan
2.1 Anggota Pelaksana 1
a. Nama Lengkap                       : Saidatun Ni’mah
b. NIM                                        : A1C208048
c. Fakultas/Program Studi          : FKIP/Pendidikan Biologi
d. Perguruan Tinggi                    : Universitas Lambung Mangkurat
e. Waktu untuk kegiatan PKM   : 4 jam/minggu

2.2 Anggota Pelaksana 2
a. Nama Lengkap                       : Sophia  Nirmalida
b. NIM                                       : A1C208010
c. Fakultas/Program Studi          : FKIP/Pendidikan Biologi
d. Perguruan Tinggi                    : Universitas Lambung Mangkurat
e. Waktu untuk kegiatan PKM  : 4 jam/minggu          




DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Ketua Pelaksana


Nama
:
Amy Jakal M.
Tempat/Tanggal Lahir
:
Muara Teweh, 9 Agustus 1990
Status
:
Mahasiswi
Fakultas/Prog. Studi
:
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan/ Pendidikan Biologi
Perguruan Tinggi
:
Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin
Pendidikan
No
Nama Lembaga
Tempat
Lulus Tahun
1
SD/MI
SDN I Pulau Sari
2002
2
SMP/MTs
SMPN I Bati-Bati
2005
3
SMA/MA
SMAN 1 Pelaihari
2008

Anggota Pelaksana I


Nama
:
Saidatun Ni’mah
Tempat/Tanggal Lahir
:
Mahang Putat, 18 Agustus 1990
Status
:
Mahasiswi
Fakultas/Prog. Studi
:
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan/ Pendidikan Biologi
Perguruan Tinggi
:
Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin
Pendidikan
No
Nama Lembaga
Tempat
Lulus Tahun
1
SD/MI
SDN Mahang Putat
2002
2
SMP/MTs
MTsN Pandawan
2005
3
SMA/MA
SMA 1 Barabai
2008

Anggota Pelaksana II


Nama
:
Sophia Nirmalida
Tempat/Tanggal Lahir
:
Barabai, 5 Maret 1990
Status
:
Mahasiswi
Fakultas/Prog. Studi
:
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan/ Pendidikan Biologi
Perguruan Tinggi
:
Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin
Pendidikan
No
Nama Lembaga
Tempat
Lulus Tahun
1
SD/MI
SDN Barabai Darat
2002
2
SMP/MTs
SMPN 1 Barabai
2005
3
SMA/MA
SMAN 1 Barabai
2008

B. NAMA DAN BIODATA DOSEN PENDAMPING
1.      Nama Lengkap dan Gelar        : Dr. H. Muhammad Zaini, M.Pd
2.      Tempat/tanggal lahir                 : Kandangan/ 3 Juni 1956 
3.      Golongan, Pangkat, dan NIP   : IVa/Pembina/19560603 198003 1 002
4.      Jabatan Fungsional                   : Lektor kepala
5.      Jabatan Struktural                    : -
6.        Alamat                                    :Komplek Balittra No. 32 Banjarbaru, telepon (0511) 773011
7.      Fakultas/Program Studi            : FKIP/ Pendidikan Biologi
8.      Perguruan Tinggi                      : Universitas Lambung Mangkurat
9.      Bidang Keahlian                      : Biologi
10.  Waktu untuk kegiatan PKM    : 2 jam/ minggu
11.  Bidang Spesialisasi                   : Pendidikan IPA/ Pendidikan Lingkungan
12.  Pendidikan                               :

No.
Nama Lembaga

Tempat
Lulus Tahun
Jurusan
Keterangan
1.
FKg  Unlam
Banjarmasin
1979
Pend. Biologi
Sarjana Muda
2.
FKIP Unlam
Banjarmasin
1984
Pend. Biologi
Sarjana Pend.
3.
IKIP Malang (S2)
Malang
1997
Pend. Biologi
Magister Pend. Biologis
4.
UM (S3)
Malang
2005
Pend. Biologi
Doktor

Pengalaman Penelitian

1.      Studi Kemampuan Guru dalam Mengajarkan Bidang Studi IPA Sekolah Dasar di Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut (1992, ketua).
2.      Studi tentang Analisis Beberapa Faktor yang Mempengaruhi NEM Bidang Pengajaran IPA di SD Negeri Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut (1993, ketua).
3.      Penelitian tentang Inventarisasi Alat Peraga IPA dalam Menunjang Terlaksananya Keterampilan Proses IPA di SD Negeri Kecamatan Landasan Ulin Kabupaten Banjar (1994, ketua).
4.      Penelitian tentang Perbandingan Pola Pengelolaan Sekolah antara SD-SD Inti dengan SD-SD Imbas di Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut (1995, ketua).
5.      Pendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat untuk Mencapai Literasi Sains dan Teknologi di Sekolah Dasar (1997, ketua).
6.      Upaya Memaksimalkan Pemahaman Konsep Makhluk Hidup Murid Kelas VI SD Negeri Sungai Miai 7 Banjarmasin dengan Menggunakan Pendekatan Ling-kungan. (2004, anggota).

Pelatihan

1.      Peserta Seminar Dan Lokakarya Kependudukan. Di UNLAM Banjarmasin (1991).

2.   Peserta Seminar Dan Lokakarya Mipa Program Studi Pgsd Di Ikip Ujung   Pandang (1993).

3.   Instruktur Pada Pelatihan Penulisan Usul Penelitian Bagi Guru SD Se Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut (1998)

4.   Peserta Seminar Dan Lokakarya Usulan Penelitian “Masri Singarimbun Award” Di PPK UGM Yogyakarta (1999).

5.   Peserta Seminar Nasional Pembelajaran Biologi Di IKIP Malang (2000).

6.  Instruktur Pada Pelatihan Guru Bantu  Bidang IPA Madrasah Ibtidaiyah  Kalimantan Selatan, DEPAG, 1998.

7.      Pelatih Pada Diklat Kompetensi IPA Bagi Guru SD se Kalimantan Selatan, 2003.

8.      Peserta Seminar Dan Lokakarya Sosialisasi Kurikulum Berbasis Kompetensi Jurusan Mipa Fkip Unlam Banjarmasin, 2004.

9.      Peserta Sarasehan Hari Teknologi Nasional Bagi Anggota Dewan Riset Daerah    Propinsi Kalimantan Selatan, 2004.



Pengalaman Mengajar
1.      Guru SGO Negeri Banjarmasin, 1980-1990. 
2.      D II Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin, 1997-2004.
3.      D II PGSD FKIP Unlam Banjarmasin, 1991-2001.
4.      FKIP UNLAM Banjarmasin, 2002 sampai sekarang.

FOTO KEGIATAN 





2 komentar:

KAIZARTMANAGEMENT mengatakan...

saya cari pembeli intan tapi dapat blog ini salamm kenal ya??

Muhlisin mengatakan...

saya punya batu berlian sudah di uji di toko berlian, berat 1,49 gram ( 7,4 karat ), warna berlian saya itu kuning, berlian belum di sertifikat, saat di uji di toko berlian , berlian saya itu mampu menyalakan diamond selector 2 sampai full, Diamond Selector 2 baru akan menyala full jika di tekan yang kuat ke arah batu berlian saya itu, kalau berminat saya akan jual dengan harga Rp 30 m, silahkan datang ke alamat saya : jl.jelambar utama 4 rt 006/08 no:50, jelambar, jakarta-barat, 11460, jakarta ( di daerah grogol, citraland ).

Welcome to my Activity

disini aq nampilin segala macam aktivitasku dan suasana hatiku baik senang, sedih, galau, gundah, gulana dll.

Total Tayangan Halaman