Sampai kapan aku bisa bertahan
Bertahan dari kerasnya himpitan kehidupan
Yang selalu menyesakkan dada
Yang selalu meremukkan tulangku
Sampai kapan aku harus bertahan
Bertahan dari pedihnya luka di hati ini
Yang selalu meneteskan darah segar
Yang selalu membuat aku meringis
Bukan karena sakitnya
Tapi karena nikmatnya pedih ini
Biarkan aku bertahan sebentar lagi
Biarkan aku nikmati lagi luka ini
Biarkan darahnya menetes sampai kering
Sampai tak ada lagi yang tersisa
Sampai luka ini membekas
Kelak akan kulihat lagi bekas luka ini
Saat aku telah bebas
Dari himpitan kehidupan
Saat aku telah lepas
Dari pedihnya goresan cinta
Saat aku telah kuat
Untuk menertawakan kebodohanku saat ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar