Sabtu, 11 Februari 2012

Monolog Satu jiwa dua Sisi



Note Of BrokenHeart ..

Ku harus membuangnya …
Membuang kenangnya yang menyumbat otak ku, membuang perasaan menyesakan yang membekukan hatiku, toh dia tak peduli. Tak peduli lagi padaku. Apa sih arti ku baginya? Kehilangan satu orang seperti ku juga tak berati apapun baginya. Ya. Dia sudah membuangku, membuang semua kenangan tentang ku, bahkan keberadaaanku pun tak lagi penting baginya. Menjauh? Sudah pasti…tak berguna sepertinya berada di dekatku, hanya menguras emosi dan perasaan yang mulai mengering.

Memangnya mengapa kalo hati ku menggelap ?
Membeku dan mengeras seperti layak nya es?
Ditinggalkan hampa, dingin dan gelap tanpa kepedulian ?
Cih!! bukan waktu nya bermelankolis ria, hidup Cuma satu kali, kataku, nikmati hidup ini.

Meski tanpanya ? bukan kah ada sisi ter dalam di hatiku yang masih menuntut untuk bersama dengannya?
Lalu bergunakah rasa itu untuk ku sekarang ? kalau diriku merasa berguna mengapa tidak ku kejardia. Abaikan saja saat dia mengeluh lelah tentang mu, mencari cara untuk melupakanmu, hatinya sudah membatu, bukan membeku…bisa apa aku?

Ya, mungkin aku bisa mencoba…toh batu bisa terkikis oleh air. Terkikis? Jangan membuat ku tertawa….terkikis untuk melukainya sekali lagi? Apakah aku mau melihat dirinya mencari cari alas an…untuk menjauh darimu? Pikirkan itu, lebih baik aku diam…tak mengganggunya, berada diantara bayangan. Dia akan lebih tenang melihat ku begitu, melihatku tak peduli lagi padanya.

Tapi bagaimana bisa? Dia matahari ku kan? Ya benar...

Tapi Aku adalah bulan. Terima itu, terima kenyataan yang menyedih kan itu. Aku dan dia, tak bisa bersama. Dia yang meninggalkan ku, memilih menyerah begitu saja. Dia yang menganggap cinjta itu tak berguna, tak layak diperjuangkan. Yang harus aku lakukan adalah mebencinya, bukan mengharapkannya dan terdepak seperti ini.
Dia bilang aku berarti baginya? Renungkan! Kalau dia menganggap ku begitu, dia tak akan tega menyingkirkan ku seperti itu. Menyakiti hati ku semudah membalikan telapak tangan, apa aku harus mencari mangkuk kosong tanpa kepedulian dan mengiba cinta padanya? Kasihan! Aku ini menyedihkan…

Jadi, intinya aku ditaklukan? Begitu? Pikirkan! Sudah lewat masaku untuk bermain drama seperti ini. Menangis, memelas dan mengeluh. Menjerit tanpa ada yang mendengar jeritan ku, terlalu dalam untuk didengar siapa pun. Lalu apa gunanya? Menjerit tanpa ada yang mendengar seperti itu? Untuk mengasihani diri sendiri? Kalau begitu caranya lebih baik mati membeku saja….biar kan hati itu diam tak tergerak dalam kesuraman kenangan…Kenangan? Mimpi! Kenangan pun harus dihapus kalau diriku benar benar mau meninggalkannya…

Aku tak mau mendrita sendiri, mendrita seperti bangau kelaparan menunggu mati, aku tidak lapar akan cinta, ada orang yang mencintaku, Bukan hanya dia toh? Ada yang lebih besar mencintai ku dan mau menungguku,
Tapi..Hey hati mengapa kau tak mau beranjak sedikitpun dari namanya?
Itu salah diriku sendiri! Terlalu banyak bergumul dengan mimpi dan harapan…
hey sadar lah!! Ini kehidupan nyata , bukan komik! Mau berharap ada kembang api atau angin semilir saat berjumpa denganya? Ini hidup non…aku bosan menderita dan terbebani oleh diriku sendiri, aku benci jadi lemah karena perasaan diriku terhadapnya…
Sekarang, jika diriku masih waras dan menggunakan logikanya, tanyalah bagaimana jadi nya kalau dia tak melihat ku dalam sepekan? Mati merindu?! Jangan lebay…justru dia merasa tenang, hatinya tidak naik turun dan terus stabil malah, dengan begitu diriku bisa tenang melihatnya.
Tenang? Lihat status FB nya yang agak mesra dengan perempuan lain saja diriku sudah marah marah tidak jelas…
Aku benci mengatakannya, tapi diriku ini sangat keras kepala sekali!! Tak ada gunanya memukul angin dikehampaan, diriku sendiri yang akan kelelahan. Tak ada gunanya memikirkan dia yang tak peduli sedikit pun pada diriku. Yang ada hanya kasihan, iba dan peduli sebagai sesame manusia.

Diamlah, aku tak ingin mendengar lagi…
Tak ingin mendengar? Oke sekarang buka matamu, lihat lah kenyataannya?
Tidak, aku menolak melihatnya…terlalu pedih terbangun seperti ini..
Maka terus lah bermimpi, yang aku akan dapati maka hanyalah mimpi. Tidak nyata.
Jadi, apa yang harus aku lakukan?
Maka Alih kan pandangan diriku darinya, ada harapan lain meski suram, tapi lebih baik daripada harapan 0 % !!
Lalu apa yang terjadi pada matahariku?
Diam dan lihat lah dia bersinar, nikmati sinarnya selagi ku bisa. Diam lah disitu dibalik kegelapan. Hingga dia tak menyadari keberadaan ku, jangan bersuara sedikit pun.
Selagi itu, lihat lah bintang, toh bintang yang selama ini menemani bulan. Sekarang, kataku, lakukan dan Diamlah…
Ini kompromi kah? Bukan … melainkan,
Aku sedang mencoba berdamai dengan diriku.

Tidak ada komentar:

Welcome to my Activity

disini aq nampilin segala macam aktivitasku dan suasana hatiku baik senang, sedih, galau, gundah, gulana dll.

Total Tayangan Halaman