Sebentuk Kenangan

Aku pernah begitu dalam mencintainya
Sempat berjuang mati-matian agar dia kembali
Semua sia-sia, mungkin aku terlalu berlebihan
Hingga akhirnya aku sadari
Akan lebih tenang hatiku jika sejak awal kurelakan
Akan lebih damai jiwaku bila sejak awal kuikhlaskan

Terbersit tanya dalam kesendirianku
Tentang sebuah batu besar, terlalu berat untuk kubuang
Dan ia juga terlalu indah untuk kuhancurkan
Ia memancarkan cahaya teramat terang
Semakin dalam kutatap batu itu, semakin perih mataku

Aku terus mencari tahu tentang batu besar ini
Yang sejak awal mengganjal pintu hatiku
Sempat terfikir, inikah bentuk cintaku untuknya
Memang cintaku dulu besar, namun tak begitu indah
Kemudian aku mengira inikah kumpulan janji-janji yang belum terpenuhi
Memang janji-janji kami indah, tapi tak sebesar ini

Kucoba lagi menatap batu ini dalam-dalam
Lalu cahaya yang terpancar semakin pudar
Dan akhirnya menghilang
Menyibakkan imaji-imaji nyata di permukaannya
Tergambar dua anak manusia terbalut putih abu-abu
Seperti terjebak hujan
Mereka berlindung di tempat yang teduh
Mereka basah tersiram air langit
Tapi mereka terlihat begitu bahagia

Seketika aku tersentak, aku ingat kisah ini
Kisah yang pernah kuabadikan dalam bait-bait coretanku
Cerita yang hadir bertahun lalu
Yang kugoreskan dalam puisiku "Tentang Cerita Hujan"

Sedetik kemudian aku tersadar
Batu ini bukanlah bentuk cintaku untuknya
Bukan pula janji-janji kami yang belum terpenuhi
Batu ini bernama kenangan
Begitu besar dan begitu indah
Hingga sulit kupindahkan dari hatiku
Ternyata kenanganlah yang membuatku berat melepasmu
Bukan cinta yang besar, bukan pula janji-janji yang indah

Sesaat aku merenung
Mengintip ke dalam nurani
Meminta nebulaku memainkan logikanya
Akhirnya memberiku kekuatan
Perlahan kusingkirkan batu itu
Sedikit demi sedikit ia bergeser
Hingga pintu hatiku kembali terbuka
Setidaknya kubiarkan saja terbuka
Meski tak ada yang masuk
Atau menetap di dalamnya

Satu hal yang melegakan
Yang membuatku semakin kuat
Yang mengajarkan aku sebentuk keikhlasan
Menjadikan kenangan itu tetap indah
Tapi bukan sebagai penghalang
Lebih sebagai batu loncatan
Untuk hidupku di masa depan