Minggu, 30 Juni 2013

Bukankah kita tak pernah merencanakan akan berjumpa dan menjadi sangat dekat?
Dan bukankah kita memang tidak bertemu di waktu yang tak tepat?
Sayangnya, waktu terlalu baik pada kita kemarin……………
hingga kita pikir, segalanya adalah rencana terbaik dari alam.
Waktu begitu memanjakan kita dengan kasih sayang, yang sama sekali tidak pernah kita rencanakan akan tumbuh dan demikian indah.
Kita tak pernah mengambil apa apa dan tak ingin mengganggu siapapun.
Kamu jadi begitu berharga buatku seperti kamu mengaku membutuhkanku.
Kita menitipkan rasa pada semesta, dan tak berani berharap dia mau membacanya.
Mimpi mimpi ajaib kerap melintas dalam percakapan, yang selalu kita abaikan kemudian.
“Biar saja alam mengaturnya,” begitu kita selalu berkata
Dan tampaknya, kini kita harus kembali lagi ke titik awal perjumpaan
yang memang selalu akan mengantar kita, pada akhir yang juga tak pernah ingin kita rencanakan.
Kalau boleh memilih,
mungkin aku akan tak beranjak kemana mana,
karena sebenarnya aku ingin membenamkan kepala lebih dalam di dekapmu…
Tapi apa yang bisa kita lakukan
ketika waktu memutuskan untuk beranjak meninggalkan kita
yang telah tak lagi bisa pergi kemana mana….
Hatiku ingin berdiam selamanya di hatimu………..
Bilamana ada yang lebih kuat menjagamu, aku mengerti!!!!!!!!!!!
Karena………
Setiap kepingan hati menyimpan keinginan

Allahku
Bolehkah kupinjam mataharimu ?
Semenit lebih cepat ?
Agar aku bisa menghangatkan hati temanku ini
yang tengah terluka hatinya
Dia telah menangis semalaman ya Rabb

Aku tak mampu kesana
memeluknya
atau menyeka air matanya
atau membisikkan kata kata yang bisa membuatnya bahagia

Allah cintaku
hanya sesaat
semenit lebih cepat
aku sudah tidak tahan jika tidak melihat senyumnya kembali
mengawali pagiMu yang sempurna ini

Nelangsa Adam Hawa



seperti keindahan yang mengular di tubuhmu
pergantian waktu perlahan merayap di punggung kita
menggigiti tiap sendi
dan urat yang letih


jadi kemana kita sekarang sayang?
melaju bersama ombak atau angin?
atau terberai seperti awan
menggumpal lalu hujan

kenapa kini kau tanyakan tentang arah?
padahal dulu kita bisa membatu dalam rangkul sampai semua yang kita tuju jadi debu
kenapa sekarang khawatir dengan usia
seingatku kita selalu bercumbu sebagai balita dimabuk asmara
berayun di ayunan hutan, meluncur di curam pelangi
dan tak pernah berhenti bernyanyi


kenapa kau tumbuh jadi Akasia berduri
sedang aku tetap rumpun keladi yang tak bisa menampung air matamu?
kenapa waktu tak membiarkanmu tetap putri malu dan aku angin sepoi yang mengatupkan daunmu




mungkin biar kusimpan saja semua tanya ini di garasi hati
seperti yang kau bilang dulu saat kau bergelayut di pundakku pertama kali

biar semua alasan jadi abstrak di atas kanvas rindu dan ikatan kalbu
seperti baris terakhir surat yang kau sisipkan di bukuku yang kau pinjam dulu
Adalah ketika kamu menitikkan air mata
Dan masih peduli terhadapnya
Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu
Dan kamu masih menunggunya dengan setia
Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain
Dan kamu masih bisa tersenyum sembari berkata
"Aku turut berbahagia untukmu"

Apabila cinta tidak berhasil bebaskan dirimu
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya
Dan terbang ke alam bebas lagi
Ingatlah bahwa kamu mungkin menemukan cinta
dan kehilangannya
Tapi ketika cinta itu mati
Kamu tidak perlu mati bersamanya
Orang terkuat bukan mereka yang selalu menang
Melainkan mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh

Hari ini...aku ingin sampaikan rasa untuk ayah ibu tercinta

Ayah...ibu...terpaku aku menatapmu...
Entah berapa lama tak kulihat senyum itu...
Senyum yang membuatku...begitu rindu...

Pahatan sang waktu...terukir jelas disana...
Mahkota yang berganti warna...
Garis indah yang menambah kharisma...
Walau tak seindah lembayung senja...
Bagiku... berkilau bagai mutiara....

Belaianmu adalah akhir setiap tangis...
Dekapanmu... menyejukkan batin yang teriris....
Kau selalu hadir dengan doa dan asa...
Agar aku...bisa meraih cita...

Begitu mudah membuatmu tertawa...
Tak sulit membuatmu bahagia...
Tapi aku...selalu menggoreskan luka...
Memaksamu melukis duka

Hari ini...,saat aku melihatmu tertawa...
Tiba-tiba aku merasa begitu takut kau tinggalkan...
Aku tak ingin sendirian... Hanya ku ukir satu harapan...
Semoga aku tak 'kan lagi membuat senyum itu hilang ditelan kepedihan...
Tahu kah kau...
Akan sakit di hatiku...?
Bertahan dalam pilu...
Terpaksa menepikanmu...

Tahu kah kau...?
Tlah ku ijinkan dirimu bertahta di singgasana jiwa....
Namun sang waktu...
Membawamu menjauh dariku...

Tahu kah kau...?
Tlah kusematkan kau dihatiku...
Kubawa dalam setiap detik yang berlalu...
Kusebut dalam doa malamku...

Tahu kah kau...
Akupun merasakan cinta...
Dalam setiap derai tawa...
Yang kita cipta bersama...

Namun aku tahu...
Tak mungkin terus disisimu...

Tahukah kau...?
Andai aku bisa kembali kemasa lalu...
Akan kupastikan kau milikku....
Hanya untukku...

Kini...kita terbelenggu asa semu...
Masih mungkinkah memilikimu....
Seiring berlalunya waktu...
Akupun tahu...
Aku bukan pilihan hatimu...
Aku tak berhenti mencintaimu...
Tapi aku harus berhenti menunjukkannya padamu....
Terimakasih...
KAu telah menjadi bagian yang indah dalam hidupku...
Terimakasih telah menjadi bagian dari hidupku,
Terimakasih telah membuatku merasa nyaris sempurna bersamamu,
Terimakasih untuk Semua hal baik dan buruk yang pernah kau lakukan untukku.

Tuhan,,sampai detik inipun aku masi berharap,,dialah yang menjadi satu2nya teman hidupku..
Tapi,,ketika kehendak-Mu memang berbeda dengan jalan yang telah aku pilih selama ini,,
Aku meminta-Mu untuk menghapusnya perlahan dari hati dan hidupku..
Aku meminta-Mu untuk membuatku merasa bahagia karena telah diberi kesempatan untuk mengisi harinya..
Dan aku meminta-Mu untuk membuatku rela melepasnya demi seseorang yang lebih baik
Sebuah hal yang menyakitkan dalam hidup
ketika kita bertemu dengan seseorang yang sangat berarti bagi kita
hanya untuk mengetahui kalau pd akhirnya
org tsb tdk ditakdirkan untuk bersama kita
sehingga kita harus dengan berat hati
membiarkannya pergi dan berlaluuntuknya..

Kamis, 14 Februari 2013

Kesetiaan itu pedih, JIKA engkau mempercayai penipu, dan memaksa dirimu setia kepada yang menelantarkanmu.
Setialah kepada dia yang juga setia kepadamu.

Engkau yang tetap mengharapkan cinta dalam penelantaran, sadarkanlah dirimu …

Engkau semakin menua, dan dengan kesedihan itu engkau menjadi semakin kurang menarik bagi orang lain yang mungkin akan lebih memuliakanmu.

Mengapakah kau korbankan kebaikan hati dan dirimu untuk orang yang tidak merawat hatimu?

Apakah hatimu juga buta terhadap kesedihan orang tua dan mereka yang menyayangimu – yang tak rela melihat penistaan atas dirimu?

Seberapa lumpuhkah pikiranmu dan seberapa mati rasa-kah hatimu, sehingga engkau merendahkan dirimu dalam pengemisan tak berjawab seperti itu?

Hormatilah dirimu, jika engkau ingin mendapatkan cinta yang menghormatimu.
Pengemis cinta hanya sesuai bagi penelantar cinta.

Cinta berkembang dalam rasa hormat, dan mati dalam pengabaian.
Jika dia mencintaimu, dia akan menghormatimu, dan tak akan menelantarkanmu dalam pengabaian.

Cara terbaik untuk membalas dendam kepada orang yang mencuri kekasih Anda, adalah mengikhlaskan kebersamaan mereka berdua.

Karena, jika dia kekasih yang baik, dia tak akan mengkhianati Anda.
Sehingga, orang yang mencuri kekasih Anda, sebetulnya mencuri seorang pengkhianat.…

Lalu, mengapakah Anda bersedih dan memburukkan kehidupan Anda sendiri, karena menyesali perginya orang yang tidak baik?

“Janganlah jatuh cinta dengan cara yang menjatuhkan martabatmu.”


Cinta itu dusta,
hanya jika engkau memilih untuk menyerahkan hatimu kepada penipu.

Janganlah kau siksa hati dan dirimu dengan kekecewaan, kemarahan, dan kesedihan karena cinta yang palsu – hingga engkau mendorong jauh mereka yang tertarik kepadamu, atau mematikan ketertarikan mereka dengan sikap dan perilaku yang buruk.

Sakitnya patah hati itu seharusnya sementara, menguatkanmu, dan menyiapkanmu bagi pemilihan kekasih yang lebih baik.

Sudahlah … cukupkanlah kesedihanmu.

Indahkanlah hatimu, ceriakanlah wajahmu, harumkanlah dirimu, anggunkanlah lakumu, dan merdukanlah suaramu
Hidup bukan sebuah perjalanan datar tanpa rintangan
Kaki - kaki yang kuat adalah kaki-kaki yang telah berjalan melewati lembah dan gunung
Dan tidak selalu ada petunjuk arah dalam perjalanan menapaki lembah dan gunung itu
Sesekali kita harus menapaki jalan yang salah, tersesat...
Tapi memang sebaiknya begitu, agar kita tau cara dan berusaha mencari jalan yang mengantarkan kita ke tujuan

Hidup juga bukan hanya mengenai apa yang kita dapatkan : kesedihan, kesenangan, manis, asam, pahit getir ???
Tapi mengenai bagaimana kita menyikapi apa yang kita dapatkan itu,...

Hidup juga bukan semata harus tertawa tanpa pernah menitikan air mata
Sebab,... Sekali - kali mata kita harus dibasuh oleh air mata, agar kita dapat MELIHAT segala sesuatu dengan lebih jelas

Kita mungkin pernah DISAKITI,
Tapi jangan lupa, bahwa kita juga pernah MENYAKITI,...
Dan dari situ kita belajar bagaimana caranya mengasihi dan memperhatikan sesama

Kita mungkin pernah DIBOHONGI,
Tapi jangan lupa, bahwa kita juga pernah MEMBOHONGI,...
Dan dari situ kita belajar betapa bernilainya sebuah kejujuran

Kita mungkin pernah DIKECEWAKAN,
Tapi jangan lupa, bahwa kita juga pernah MENGECEWAKAN,...
Dan dari situ kita belajar bagaimana caranya menghargai dan menerima segala sesuatu apa adanya

Andaikan kita tidak pernah melakukan kesalahan dalam hidup ini,
Maka kita tidak akan pernah belajar MEMINTA MAAF dan MEMBERI MAAF,...
Segala sesuatu yang telah kita lewati dalam hidup ini, tidak akan terulang kembali
Sebab waktu tidak berjalan mundur,
Kata - kata yang sudah diucapkan tidak bisa ditarik kembali
Perbuatan yang sudah dilakukan, dengan segala akibatnya, tidak bisa direka-ulang
Namun masih ada 1 hal yang bisa kita lakukan:
BELAJAR dari masa lalu untuk hari esok yang lebih baik,...

Ribuan kata salah yang telah terlontar bisa dihapuskan dengan satu kata sederhana namun sangat berharga : KATA MAAF
Ribuan perbuatan salah yang telah dilakukan bisa diperbaiki dengan satu tindakan sederhana namun sangat berarti : BERSIKAP LEBIH DEWASA

Hidup adalah PROSES, hidup adalah BELAJAR
Tanpa ada batas usia, tanpa ada kata terlambat

JATUH,... Berdiri lagi
KALAH,... Mencoba lagi
GAGAL,... Bangkit lagi
Sampai nanti tiba saatnya
Sang Khalik memanggil,... "Sudah waktunya PULANG"...

Welcome to my Activity

disini aq nampilin segala macam aktivitasku dan suasana hatiku baik senang, sedih, galau, gundah, gulana dll.

Total Tayangan Halaman