A. JUDUL PROGRAM
”AKTIVITAS TRANSAKSI JUAL BELI INTAN DI PENAMBANGAN
INTAN TRADISIONAL KECAMATAN CEMPAKA ”
(Studi Kasus di
Penambangan Intan Kecamatan Cempaka)
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Intan merupakan barang yang paling dicari karena
keindahannya yang memukau banyak orang. Tidak sedikit masyarakat yang
menggantungkan hidupnya dengan menambang intan, khususnya masyarakat. Menurut kesaksian dari salah seorang warga yang
menjadi penambang tradisional intan di Kecamatan
Cempaka, orang yang ingin membeli intan langsung mendatangi area penambangan
dan langsung mengadakan transaksi dengan penambang yang berhasil menemukan
intan. Calon pembeli umumnya datang dengan peralatan lengkap untuk meneliti
keaslian intan. Intan yang dijual oleh
penambang kepada pembeli yang datang masih dalam bentuk pecahan batu yang
mengkilat.
Di sektor penambangan intan ini
melibatkan peran pekerja tambang, pemilik tanah, pemilik mesin, calo atau
tengkulak, pengrajin batu intan, pedagang, dan pembeli. Saat suatu area yang memungkinkan
untuk aktivitas penambangan maka seseorang yang memiliki potensi baik secara
personal atau finansial untuk menambang intan akan bekerja sama dengan pemilik
tanah. Jika ada seseorang atau kelompok memiliki potensi untuk menambang namun
tidak memiliki modal maka pemilik mesin akan mengambil peran, sehingga terjadi
kerja sama antara penambang, pemilik tanah, pekerja tambang.
Untuk memudahkan penjualan, peran calo sangat
menentukan. Disini calo membantu pekerja
tambang untuk menjual intan yang sudah ditemukan oleh pekerja tambang. Jenis
calo yang berperan dalam pemasaran tahap awal ada dua macam, ada calo yang
membeli langsung intan yang telah ditemukan, ada pula yang calo yang hanya
sebagai perantara antara pekerja tambang dengan pembeli. Untuk calo yang hanya menjadi perantara umunya
meminta bagian dari hasil penjualan. Selanjutnya para calo kemudian memasarkan
intan tersebut ke rumah kerajinan intan atau langsung ke toko. Namun tidak
jarang rumah kerajinan terjun langsung dalam transaksi dengan pekerja tambang sehingga
rumah kerajinan mendapatkan intan tanpa melalui calo.
Pembeli umumnya membeli intan sudah diolah sedemikian
rupa. Intan-intan olahan tersebut lebih dikenal dengan sebutan permata. Pembeli
dapat membeli permata dirumah-rumah kerajianan atau di toko perhiasan. Limbah
hasil penambangan umumnya berupa pasir dan bebatuan alam. Pasir hasil
penambangan diangkut dengan truk sebagai bahan bangunan sedangkan batuan alam
akan diolah kembali sehingga menjadi batu akik.
C. PERUMUSAN MASALAH
Masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai
berikut:
·
Bagaimana keterkaitan masing-masing peran pada
aktivitas transaksi jual beli intan di penambangan intan tradisional Kecamatan
Cempaka ?
·
Bagaimana pola transaksi aktivitas transaksi jual beli intan di
penambangan intan tradisional Kecamatan Cempaka?
·
Berapa besar pembagian keuntungan dari aktivitas
transaksi jual beli intan di penambangan intan tradisional Kecamatan Cempaka?
D. TUJUAN PROGRAM
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan
masing-masing peran pada aktivitas aktivitas transaksi jual beli intan di
penambangan intan tradisional Kecamatan Cempaka. Tujuan penelitian ini
dijabarkan sebagai berikut :
1. Mengetahui
masing-masing peran dalam aktivitas transaksi jual beli intan di penambangan
intan tradisional Kecamatan Cempaka.
2. Mengetahui
keterkaitan masing-masing peran dalam aktivitas transaksi jual beli intan di
penambangan intan tradisional Kecamatan Cempaka.
3. Mengetahui
pola transaksi jual beli intan aktivitas transaksi jual beli intan di Penambangan
Intan Tradisional Kecamatan Cempaka.
4. Mengetahui
keuntungan yang diperoleh masing-masing peran dalam aktivitas transaksi jual
beli intan di Penambangan Intan Tradisional Kecamatan Cempaka.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Penelitian ini
diharapkan menghasilkan luaran berupa informasi tentang aktivitas transaksi
jual beli intan di Penambangan Intan Tradisional Kecamatan Cempaka terkait
berbagai peran yang menunjang terjadinya aktivitas transaksi jual beli intan,
pola transaksinya, dan keuntungan yang didapat. Dengan mengetahui pola
transaksi, pembeli dapat mengolah harga sehingga mendapatkan intan dengan harga
yang lebih murah dan terbebas dari penipuan.
F. KEGUNAAN PROGRAM
Program
penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut :
1. Memecahkan
masalah mengenai keterkaitan masing-masing peran dalam aktivitas transaksi jual
beli intan di Penambangan Intan Tradisional Kecamatan Cempaka.
2. Meningkatkan
kemampuan untuk menjelaskan atau menggambarkan fenomena-fenomena sosial yang
terjadi di lingkungan penambangan intan tradisional.
3. Mendapat
pengetahuan baru terkait transaksi jual beli intan.
G. TINJAUAN PUSTAKA
1.
Kondisi
Lingkungan penambangan intan tradisional Kecamatan Cempaka
Kecamatan Cempaka
kota Banjarbaru, didominasi oleh karakteristik geografis dataran tinggi dengan
rata-rata ketinggian topografi antara 50 sampai 150 meter di atas permukaan
laut (Pusat Statistik Provinsi Kalimatan Selatan: 1993 ). Sehingga praktis,
kawasan pendulangan intan, di Pumpung atau Ujung Murung misalnya, juga
dikelilingi oleh bukit-bukit yang menyembul.
Kawasan
pendulangan intan tradisional di Kecamatan Cempaka, paling banyak tersebar di
Kelurahan Sungai Tiung. Kelurahan seluas 21,50 Km2 dengan jumlah kepadatan 306 jiwa per Km2,
ini memiliki dua kawasan pendulangan intan tradisional yang telah dikenal di
mata dunia, yaitu Desa Pumpung. Desa Pumpung, terkenal karena temuan intan
sebesar telur ayam dengan berat 166,7 kerat, pada 30-an tahun silam. Belakangan
intan tersebut dinamai Trisakti.
Di Kecamatan ini,
area tanahnya merupakan tanah pendulangan.
Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai pendulangan intan
(M. Syafruddin Saleh, 1983). Untuk
menuju kawasan wisata pendulangan intan tradisional ini, banyak akses
transportasi darat yang bisa kita pilih, tentunya relatif cepat, mudah dan murah.
Pendulangan intan Pumpung misalnya, berada di sisi tenggara kota Banjarbaru, 40
Km dari Banjarmasin, ibukota Provinsi Kalsel. Dari Banjarmasin menuju Kota
Banjarbaru dapat dituju menggunakan kendaraan bermotor, baik roda dua maupun
empat, dengan waktu tempuh selama 1 jam. Kemudian, dari kota Banjarbaru menuju Kecamatan
Cempaka bisa dicapai selama 15 menit, langsung menuju kawasan wisata tersebut.
2.
Peran subyek
dalam transaksi jual beli intan
Mendulang intan
adalah suatu pekerjaan yang cukup berat, sehingga pekerjaan itu tidak dapat
dikerjakan oleh satu orang saja (M. Syafruddin Saleh, 1983). Subyek yang peran
dalam transaksi jual beli intan diantaranya adalah para pekerja tambang,
pemilik tanah, pemilik mesin, para pengrajin intan, tengkulak atau calo, pedagang
intan baik dalam bentuk toko maupun yang melakukan transaksi secara
kecil-kecilan.
Para pendulang merupakan
orang yang mengerjakan aktivitas penambangan dalam suatu area, biasanya satu
lubang dikerjakan sekitar 5 orang pekerja. Mendulang intan memerlukan kesabaran
dan keuletan. Mereka kadang-kadang bekerja berbulan-bulan lamanya tidak
mendapatkan satu bijipun intan atau berlian, namun biasanya mereka tidak
berputus asa dan terus bekerja, hingga akhirnya dapat juga beberapa butir intan
mentah. Sebutir intan mentah yang beratnya 2 karat kalau sudah digosok menjadi
kurang lebih satu karat.
Di saat para
penambang tidak diberi biaya akomodasi, maka mereka hanya diberi modal untuk
menjalankan mesin. Jika mereka dapat intan, biasanya langsung dijual ke pengumpul
yang kerap berkumpul di lokasi penambangan. Hasilnya, dibagi dengan pemilik
mesin dan pemilik lahan. Pemilik mesin ini meminjamkan mesinnya kepada para
pendulang, setelah itu, para pendulang yang berhasil mendapatkan intan dapat
menjual intannya kepada pemilik mesin.
Beragamnya batu
mulia yang dihasilkan di Kecamatan Cempaka membuat kebanyakan masyarakat
memilih mata pencarian sebagai penggosok batu mulia atau sebagai penjual batu
mulia, hal ini terbukti dari banyaknya penjual batu mulia yang terdapat di
Kecamatan Cempaka.
Penambang
memiliki wewenang terhadap Intan yang ditemukannya. Biasanya di areal tambang sudah ada agen
pengumpul yang biasa membeli intan dari para penambang. Seorang pengumpul
membeli intan langsung dari penambang. Terkadang dia juga melakukan jual beli
dengan sesama pengumpul. Keuntungan yang didapat tergantung bagaimana dia bisa
menawarkan intan itu kepada pembelinya di Pasar Intan Martapura. Pembelinya
berasal dari masyarakat langsung yang datang ke pasar intan atau dijual ke toko
intan.
Para pedagang
intan dan berlian yang memasarkan barang-barang. dengan secara langsung
menawarkan kepada pembeli.
3.
Aktivitas transaksi jual beli intan
Tidak ada harga
yang pasti untuk intan mereka. Yang ada hanyalah harga kesepakatan. Tapi, harga
di pendulangan tidak jauh berbeda. Pembedanya adalah kualitas intan itu
sendiri, cacat atau tidak, besar kecil (jumlah karat), warna, dan selera
pembeli. Bisa saja ada intan yang menurut sebagian orang jelek, tapi disukai
orang, harganya jadi sangat mahal.
Jika transaksi
dilakukan ke masyarakat langsung, terkadang bisa untung banyak. Tapi kalau
dijual ke toko, agak murah karena pihak toko sudah tahu standarnya. Lagipula pihak
toko akan menjual lagi ke pembeli. Intan hasil temuan penambang umumnya sudah dibeli
para pedagang di tempat pendulangan dalam keadaan mentah. Hasil penjualan
tersebut dibagi sama setiap orang dalam kelompok tersebut.
Umumnya hasil
yang didapat para pendulang intan dan berlian dalam kegiatan mendulang tidak
seberapa. Kecuali mereka yang mendapatkan biji intan atau berlian yang beratnya
berpuluh-puluh karat, dan hal itu jarang sekali terjadi.
Salah satu tempat
yang banyak diminati masyarakat maupun pendatang adalah pasar intan yang
terletak di dalam pasar Martapura, tempatnya memang hanya berupa sebuah rumah,
tetapi di dalamnya berkumpul tengkulak-tengkulak yang menjual intan mentah
maupun intan yang sudah melalui proses penggosokan. Biasanya pasar intan ini
akan ramai dikunjungi pada hari selasa dan jum’at, dihari-hari itu akan banyak
tengkulak penjual intan dan pembeli yang akan datang kesana dan melakukan
transaksi jual beli intan. Keuntungan akan dibagi diantara penambang, pemilik
mesin, pemilik tanah. Dari kebiasaan ini, pembneri modal melakukan perjanjian
dengan mengambil persen dari hasil penjualan dan penerima modal membagi sisanya
setelah disisihkan dengan sama rata (M. Syafruddin Saleh, 1983)
Saat membeli
berlian terdapat standar yang sudah umum bagi penggemar batu mulia, yaitu 4c. Colour, cutting, clearty, carat. Keempat
poin ini memiiliki peran penting dalam penentuan bagus tidaknya berlian
tersebut dan nilai dari berlian tersebut. Pertama dilihat colour-nya, intan atau berlian biasanya ada yang berwarna kuning
hingga putih bersih. Selanjutnya cutting,
disini diperlukan alat khusus untuk melihat setiap sisi dari berlian tersebut,
sama halnya dengan cutting untuk
mengecek clearty atau tingkat
kejernihan dari berlian tersebut diperlukan alat khusus. Dan yang terakhir
adalah carat, hal ini adalah yang
paling penting dalam proses pembelian berlian , karena menentukan keaslian dari
berlian tersebut juga menentukan harga atau nilai dari berlian itu sendiri,
selain itu carat menentukan besar
dari berlian tersebut.
4.
Pola
transaksi jual beli intan
H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM
1. Jenis Penelitian
Penelitian tentang aktivitas transaksi jual beli intan
dengan menggunakan penelitian kualitatif
versi Grounded Research. Penelitian
ini belum pernah dilakukan khusunya di area penambangan intan tradisional Kecamatan
Cempaka. Oleh karena itu dilakukan penelitian tentang Aktivitas transaksi jual
beli intan dalam. Penelitian ilmiah melibatkan banyak peran oleh karena itu
dilakukan melalui suatu metode kualitatif versi Grounded Research.
Penelitian kualitatif versi Grounded
Research ini mendasarkan diri pada fakta dan menggunakan analisis
perbandingan yang bertujuan mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsep,
membuktikan teori, mengembangkan teori, pengumpulan dan analisis data dalam
waktu yang bersamaan. Dalam riset ini data merupakan sumber teori, teori
berdasarkan data. Ciri-cirinya : data merupakan sumber teori dan sumber
hipotesis, Teori menerangkan data setelah data diurai.
2. Lokasi
Penelitian
Lokasi penelitian
dilaksanakan di area penambangan intan tradisional di Desa Pumpung Kelurahan Sungai Tiung Kecamatan Cempaka
Kabupaten Banjarbaru Kalimantan Selatan.
3. Prosedur
Pengumpulan Data
Seperti halnya
penelitian kualitatif yang lain, penelitian ini menggunakan sampel bertujuan
atau menggunakan teknik purposive sampling, yaitu menggali informasi
yang menjadi dasar dari rancangan dan teori yang muncul di lapangan. Untuk itu
dilakukan:
1.
Pencarian data melalui berbagai sumber:
a. Sumber
Tertulis
Berbagai sumber tertulis memungkinkan mendorong
keberhasilan penelitian ini. Diantaranya buku-buku literatur yang berhubungan
dengan kasus, jurnal dari internet, dokumen pribadi, dan dokumen resmi
lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitian ini. Pada fungsi yang optimal
dapat memberikan pemahaman teoritik dan metodologi yang melandasi dalam melakukan
penelitian yang benar.
b. Masuk
ke Lapangan
Di sini metode pengumpulan data menggunakan metode
yang fleksibel dan oportunistik. Semua ini dilaksanakan agar proses analisis
bisa cepat dan mempermudah peneliti memanfaatkan tema dan keistimewaan kasus
yang muncul. Kegiatan masuk ke lapangan meliputi:
1.
Observasi
Observasi dilakukan sebelum dan selama penelitian ini berlangsung
yang meliputi gambaran umum, suasana kehidupan sosial, kondisi fisik, dan
kondisi ekonomi.
2.
Studi Dokumentasi
Informasi, data yang diperlukan dalam penelitian ini
juga kami peroleh dari studi dokumentasi. Sebelum penelitian lapangan, peneliti
telah melakukan telaah terhadap buku literatur, majalah, jurnal, hasil seminar,
artikel baik yang tersedia dalam media on-line (internet) maupun yang ada
dalam perpustakaan.
3.
Wawancara Mendalam
Untuk wawancara mendalam di lakukan secara langsung
dengan informan secara terpisah di lingkungannya masing-masing. Wawancara akan
dilakukan dengan informan yang dianggap berkompeten dan mewakili.
4.
Tahap-Tahap Penelitian
Ada lima tahap pokok dalam menghasilkan teori pada Grounded Research, yakni:
1.
Desain penelitian
2.
Pengumpulan data
3.
Display data
4.
Analisis data
Selanjutnya , sembilan langkah penunjang perlu dilakukan, yakni:
1.
Peninjauan ulang literatur teknis
2.
Pemilihan kasus
3.
Pembuatan panduan pengumpulan data yang akurat
4.
Terjun ke lapangan
5.
Penyusunan data
6.
Analisis data yang berhubungan dengan kasus awal
7.
Percontohan teoritik
8.
Penyelesaian penelitian
9.
Perbandingan teori yang muncul dengan literatur yang
sudah ada.
I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM
Tabel 4. Jadwal Kegiatan Program
No.
|
Uraian Kegiatan
|
Bulan ke-
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
1.
|
Observasi lapangan
|
P
|
P
|
-
|
P
|
-
|
2.
|
Menyusun
proposal
|
P
|
-
|
P
|
-
|
P
|
3.
|
Seminar usulan
|
-
|
P
|
-
|
P
|
-
|
4.
|
Melaksanakan penelitian
|
P
|
P
|
-
|
P
|
-
|
5.
|
Mengolah data hasil penelitian
|
-
|
-
|
-
|
P
|
-
|
6.
|
Menulis draf laporan
|
-
|
-
|
-
|
-
|
P
|
7.
|
Seminar hasil
|
-
|
-
|
-
|
-
|
P
|
8.
|
Menulis laporan akhir
|
-
|
-
|
-
|
-
|
P
|
J. RANCANGAN BIAYA
Rancangan biaya dalam pelaksanaan program
ini adalah sebagai berikut.
Tabel. 5. Rancangan biaya
pelaksanaan program
No.
|
Uraian
|
Volume
|
Biaya Satuan (Rp)
|
Total Biaya (Rp)
|
1.
|
Bahan habis pakai:
a.
Tinta printer (hitam + warna)
b.
CD-RW
c.
Kotak CD
d.
Kertas kuarto
e.
Alat tulis
f.
Biaya fotocopy
|
3
set
5
buah
5
buah
3
rim
1
set
-
|
40.000
5.000
5.000
36.000
15.000
-
|
120.000
25.000
25.000
108.000
15.000
200.000
|
Total
|
493.000
|
|||
2.
|
Peralatan Penunjang PKM:
a.
Handy cam (sewa)
b.
Kamera digital (sewa)
c.
Tape Recorder
d.
Printer (sewa)
|
2
kali
3
kali
1
buah
2
kali
|
150.000
100.000
100.000
100.000
|
300.000
300.000
100. 000
200.000
|
Total
|
900.000
|
|||
3.
|
Transportasi
a.
Pengurusan ijin (3 orang)
b.
Survei (3 orang)
c.
Informan dari warga setempat (2 orang)
d.
Kegiatan 1 (tim + rekan mahasiswa + dosen = 10 orang)
e.
Kegiatan 2 (tim
+ rekan mahasiswa + dosen = 10 orang)
f.
Kegiatan 3 (tim + rekan mahasiswa + dosen+suvervisor)
= 11 orang)
g.
Biaya penginapan selama penelitian
|
6
kali
6
kali
2
kali
1
kali
1
kali
1
kali
2
kali
|
25.000
25.000
30.000
25.000
25.000
25.000
200.000
|
450.000
450.000
120.000
250.000
250.000
275.000
400.000
|
Total
|
2.195.000
|
|||
4.
|
Biaya pengeluaran lain-lain:
a. Penjilidan
b. Bensin
c. Konsumsi
tim pelaksana + rekan mahasiswa + dosen (11 orang)
d.
Konsumsi seminar usulan
e. Konsumsi
seminar hasil
f. Dokumentasi
kegiatan
(video + cuci cetak film)
|
10
kali
55
kali
7
kali
100
orang
100
orang
1 paket
|
5.000
25.000
20.000
10.000
10.000
500.000
|
50.000
1375.000
1.540.000
1.000.000
1.000.000
500.000
|
Total
|
5.465.000
|
|||
JUMLAH TOTAL
|
9.053.000
|
|||
Sembilan
juta lima puluh tiga ribu rupiah
|
K. DAFTAR PUSTAKA
Agun,
Jacko. 2010. Intan Cempaka. http://www.beritalingkungan.com/kategori/agenda.
di akses 5 Oktober 2010
Anonim. 1993. Potensi Daerah
Kelurahan Kalimantan Selatan. Kalimantan Selatan: Pusat Statistik Provinsi
Kalimantan Selatan.
Anonim. 2010. Peraturan Hanya
Macan Ompong (Kebijakan Jual Beli Intan Cempaka).http://www.indomedia.com/bpost/072004/1/depan/utama3.htm.
diakses pada tanggal 5 Oktober 2010.
Anonim. 2007. Intan Martapura,
Kualitas Tertinggi Harga Terendah. http://milirwae.blogspot.com/2007/12/intan-martapura.html.
diakses tanggal 5 Oktober 2010.
Saleh, M. Syafruddin. 1983. Adat Pendulangan Intan Kelurahan Sei Tiung Kecamatan Cempaka.
Banjarmasin: Universitas IAIN Antasari.
L. LAMPIRAN
A. NAMA DAN BIODATA KETUA SERTA ANGGOTA
KELOMPOK
1. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap :
Amy Jakal M.
b. NIM :
A1C208021
c. Fakultas/Program Studi :
FKIP/Pendidikan Biologi
d. Perguruan Tinggi :
Universitas Lambung Mangkurat
e. Waktu untuk kegiatan PKM :
4 jam/minggu
2. Anggota Pelaksana Kegiatan
2.1 Anggota Pelaksana 1
a. Nama Lengkap :
Saidatun Ni’mah
b. NIM :
A1C208048
c. Fakultas/Program Studi : FKIP/Pendidikan Biologi
d. Perguruan Tinggi :
Universitas Lambung Mangkurat
e. Waktu untuk kegiatan PKM : 4 jam/minggu
2.2 Anggota
Pelaksana 2
a. Nama Lengkap :
Sophia Nirmalida
b. NIM :
A1C208010
c. Fakultas/Program Studi : FKIP/Pendidikan Biologi
d. Perguruan Tinggi :
Universitas Lambung Mangkurat
e. Waktu untuk kegiatan PKM : 4 jam/minggu
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Ketua Pelaksana
|
||||||||||||||||||
Nama
|
:
|
Amy Jakal M.
|
||||||||||||||||
Tempat/Tanggal
Lahir
|
:
|
Muara Teweh, 9
Agustus 1990
|
||||||||||||||||
Status
|
:
|
Mahasiswi
|
||||||||||||||||
Fakultas/Prog.
Studi
|
:
|
Keguruan Dan
Ilmu Pendidikan/ Pendidikan Biologi
|
||||||||||||||||
Perguruan
Tinggi
|
:
|
Universitas
Lambung Mangkurat Banjarmasin
|
||||||||||||||||
Pendidikan
|
Anggota Pelaksana I
|
||||||||||||||||||
Nama
|
:
|
Saidatun
Ni’mah
|
||||||||||||||||
Tempat/Tanggal
Lahir
|
:
|
Mahang Putat,
18 Agustus 1990
|
||||||||||||||||
Status
|
:
|
Mahasiswi
|
||||||||||||||||
Fakultas/Prog.
Studi
|
:
|
Keguruan Dan
Ilmu Pendidikan/ Pendidikan Biologi
|
||||||||||||||||
Perguruan
Tinggi
|
:
|
Universitas
Lambung Mangkurat Banjarmasin
|
||||||||||||||||
Pendidikan
|
Anggota Pelaksana II
|
||||||||||||||||||
Nama
|
:
|
Sophia
Nirmalida
|
||||||||||||||||
Tempat/Tanggal
Lahir
|
:
|
Barabai, 5
Maret 1990
|
||||||||||||||||
Status
|
:
|
Mahasiswi
|
||||||||||||||||
Fakultas/Prog.
Studi
|
:
|
Keguruan Dan
Ilmu Pendidikan/ Pendidikan Biologi
|
||||||||||||||||
Perguruan
Tinggi
|
:
|
Universitas
Lambung Mangkurat Banjarmasin
|
||||||||||||||||
Pendidikan
|
B. NAMA DAN BIODATA DOSEN PENDAMPING
1.
Nama Lengkap dan Gelar :
Dr. H. Muhammad Zaini, M.Pd
2. Tempat/tanggal lahir : Kandangan/ 3 Juni 1956
3.
Golongan, Pangkat, dan NIP : IVa/Pembina/19560603
198003 1 002
4.
Jabatan Fungsional :
Lektor kepala
5.
Jabatan Struktural :
-
6.
Alamat
:Komplek Balittra No. 32 Banjarbaru, telepon (0511) 773011
7.
Fakultas/Program Studi :
FKIP/ Pendidikan Biologi
8.
Perguruan Tinggi :
Universitas Lambung Mangkurat
9.
Bidang Keahlian :
Biologi
10. Waktu
untuk kegiatan PKM : 2 jam/ minggu
11. Bidang
Spesialisasi :
Pendidikan IPA/ Pendidikan Lingkungan
12. Pendidikan :
No.
|
Nama
Lembaga
|
Tempat
|
Lulus
Tahun
|
Jurusan
|
Keterangan
|
1.
|
FKg Unlam
|
Banjarmasin
|
1979
|
Pend. Biologi
|
Sarjana Muda
|
2.
|
FKIP Unlam
|
Banjarmasin
|
1984
|
Pend. Biologi
|
Sarjana Pend.
|
3.
|
IKIP Malang (S2)
|
Malang
|
1997
|
Pend. Biologi
|
Magister Pend. Biologis
|
4.
|
UM (S3)
|
Malang
|
2005
|
Pend. Biologi
|
Doktor
|
Pengalaman Penelitian
1. Studi
Kemampuan Guru dalam Mengajarkan Bidang Studi IPA Sekolah Dasar di Kecamatan
Pelaihari Kabupaten Tanah Laut (1992, ketua).
2. Studi
tentang Analisis Beberapa Faktor yang Mempengaruhi NEM Bidang Pengajaran IPA di
SD Negeri Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut (1993, ketua).
3. Penelitian
tentang Inventarisasi Alat Peraga IPA dalam Menunjang Terlaksananya
Keterampilan Proses IPA di SD Negeri Kecamatan Landasan Ulin Kabupaten Banjar
(1994, ketua).
4. Penelitian
tentang Perbandingan Pola Pengelolaan Sekolah antara SD-SD Inti dengan SD-SD
Imbas di Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut (1995, ketua).
5. Pendekatan
Sains-Teknologi-Masyarakat untuk Mencapai Literasi Sains dan Teknologi di
Sekolah Dasar (1997, ketua).
6.
Upaya Memaksimalkan Pemahaman Konsep Makhluk
Hidup Murid Kelas VI SD Negeri Sungai Miai 7 Banjarmasin dengan Menggunakan
Pendekatan Ling-kungan. (2004, anggota).
Pelatihan
1. Peserta Seminar Dan Lokakarya Kependudukan. Di UNLAM Banjarmasin (1991).
2. Peserta Seminar Dan Lokakarya Mipa Program Studi Pgsd Di Ikip Ujung Pandang (1993).
3. Instruktur Pada Pelatihan Penulisan Usul Penelitian Bagi Guru SD Se Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut (1998)
4. Peserta Seminar Dan Lokakarya Usulan Penelitian “Masri Singarimbun Award” Di PPK UGM Yogyakarta (1999).
5. Peserta Seminar Nasional Pembelajaran Biologi Di IKIP Malang (2000).
6. Instruktur Pada Pelatihan Guru Bantu Bidang IPA Madrasah Ibtidaiyah Kalimantan Selatan, DEPAG, 1998.
7. Pelatih Pada Diklat Kompetensi IPA Bagi Guru SD se Kalimantan Selatan, 2003.
8. Peserta Seminar Dan Lokakarya Sosialisasi Kurikulum Berbasis Kompetensi Jurusan Mipa Fkip Unlam Banjarmasin, 2004.
9. Peserta Sarasehan Hari Teknologi Nasional Bagi Anggota Dewan Riset Daerah Propinsi Kalimantan Selatan, 2004.
1. Guru
SGO Negeri Banjarmasin, 1980-1990.
2.
D II Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari
Banjarmasin, 1997-2004.
3.
D II PGSD FKIP Unlam Banjarmasin, 1991-2001.
4.
FKIP UNLAM Banjarmasin, 2002 sampai sekarang.
FOTO KEGIATAN
2 komentar:
saya cari pembeli intan tapi dapat blog ini salamm kenal ya??
saya punya batu berlian sudah di uji di toko berlian, berat 1,49 gram ( 7,4 karat ), warna berlian saya itu kuning, berlian belum di sertifikat, saat di uji di toko berlian , berlian saya itu mampu menyalakan diamond selector 2 sampai full, Diamond Selector 2 baru akan menyala full jika di tekan yang kuat ke arah batu berlian saya itu, kalau berminat saya akan jual dengan harga Rp 30 m, silahkan datang ke alamat saya : jl.jelambar utama 4 rt 006/08 no:50, jelambar, jakarta-barat, 11460, jakarta ( di daerah grogol, citraland ).
Posting Komentar