semuanya begitu sibuk .
ketika aku yang terduduk sendiri,
dalam keramaian .
sang penjaga menatap tamu nya,
dengan mata yang betul-betul tajam .
berharap sang tamu,
akan sedikit menderma .
sepertinya tatapan sang penjaga tak begitu berarti .
senyum yang terus tercipta,
demi tercapainya kesenangan sang tamu .
benarkah itu tulus ?
atau kah hanya topeng bakat profesionalisme ?
sang penjaga yang berteriak,
saling menghibur diri .
dalam pikuknya keramaian,
sempatkan cengkrama untuk selalu terkembang .
begitu bersahabat terlihat .
aku yang masih terduduk di keramaian .
keramaian yang cukup sepi untuk terus diperhatikan .
bahkan mereka tidak tahu,
bahwa aku sedang menulis cerita tentang mereka .
ketika aku yang terduduk sendiri,
dalam keramaian .
sang penjaga menatap tamu nya,
dengan mata yang betul-betul tajam .
berharap sang tamu,
akan sedikit menderma .
sepertinya tatapan sang penjaga tak begitu berarti .
senyum yang terus tercipta,
demi tercapainya kesenangan sang tamu .
benarkah itu tulus ?
atau kah hanya topeng bakat profesionalisme ?
sang penjaga yang berteriak,
saling menghibur diri .
dalam pikuknya keramaian,
sempatkan cengkrama untuk selalu terkembang .
begitu bersahabat terlihat .
aku yang masih terduduk di keramaian .
keramaian yang cukup sepi untuk terus diperhatikan .
bahkan mereka tidak tahu,
bahwa aku sedang menulis cerita tentang mereka .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar