Mengunjungi Kalimantan di kala musim buah adalah sebuah anugerah yang tiada tara. Apalagi jika anda bersedia untuk masuk hutan. Kita akan dimanjakan oleh alam dengan berbagai macam buah yang tak bisa kita dapatkan di pasar, apalagi di supermarket. Bulan November sampai Maret adalah bulan yang cocok untuk berburu buah hutan Kalimantan Timur. Ada banyak lagi jenis buah yang aneh dan sungguh sensasional, baik dari segi bentuk dan rasa. Buah-buah tersebut bahkan hanya dikenal oleh beberapa kampung saja. Jangan coba mencarinya di kota kecamatan. Di kampung berbeda saja kita akan mendapatkan jenis buah yang berbeda. Berikut 7 Buah Langka Dari Pulau Kalimantan, yaitu :
1. Buah wanyi
Buah wanyi ini dagingnya bewarna putih rasanya manis keasam-asaman dan berbau sangat tajam. buahnya lonjong seperti mangga, ukurannya lebih besar dari buah mangga. Ada yang bahanya darai wanyi ini, yaitu Getah pohonnya, jika kita terkena getahnya efeknya gatal-gatal. Buah wanyi hidup di hutan kalimantan, dan paling banyak terdapat di Kaltim, sayang buah ini susah sekali di temui apa lagi daerah di kota-kota, kalau pun ada palingan cuma 1 pohon saja yang masih hidup.
2. Buah Ihau
Buah yang satu ini dikenal dengan beberapa nama sebutan. Ada yang menyebutnya Ihau, masyarakat Tanjungselor Kabupaen Bulungan menyebutnya Mata Kucing karena isi buah dan bijinya mirip dengan mata kucing yang bersinar, sedangkan masyarakat Dayak Kenyah di Tering Kabupaten Kutai Barat menyebutnya Duku. Buah Ihau merupakan buah asli Kalimantan Timur (dan mungkin juga ada di hutan-hutan wilayah Kalimantan lainnya termasuk di hutan Malaysa dan Brunai Darussalam). Bentuknya bundar sebesar kelereng dengan daging buah mirip klengkeng dengan rasa manis yang juga menyerupai rasa buah klengkeng. Tak heran sebagian masyarakat kota menyebutnya sebagai buah Klengkeng asli Kalimantan. Layaknya pohon-pohon yang tumbuh dihutan Kalimantan, pohon ihau memiliki batang yang besar dan kokoh serta menjulang tinggi. Memiliki dua jenis warna, yaitu berwarna kuning kecoklatan dan ada juga yang berwarna hijau, menjadikan ihau atau si mata kucing ini sebagai santapan lezat para monyet, burung enggang dan satwa lainnya. Pada musim buah kali ini (Desember-Pebruari) buah Ihau masih dapat ditemukan dipasar-pasar tradisional di pedalaman Mahakam. Namun kali ini buah Ihau juga dapat ditemukan di penjual buah pinggir jalan di Samarinda. Ketika ditanya asal buah, penjual menjawab asalnya bukan lagi dari pedalaman Mahakam yang memikili hutan-hutan yang lebat, namun buah ihau telah dikebunkan oleh petani di pinggiran kota Samarinda, tepatnya di Desa Lempake Kecamatan Samarinda Utara. Jika dahulu orang menjual buah ihau dengan takaran bekas kaleng susu ukuran kecil, kini buah ihau dijual dengan takaran kilogram layaknya buah-buah lainnya. Harga satu kilo gram yang ditawarkan pedagang buah berkisar antara Rp.15.000 hingga Rp. 20.000. Harga ini cukup pantas jika bersaing dengan buah klengkeng impor apalagi mengingat sudah langkanya buah ini.
3. Buah Rambai
Musim buah Rambai ini setahun sekali ini. Buah rambai berasa manis-manis masam, dengan buah yang berisi 2-4 juring. Buah ini hampir mirip dengan langsat / Duku, yang membedakanyaRambai menyebar dari Indomalesia ke arah Pasifik Barat. Biasanya kemunculan buah rambai ini merupakan tanda bahwa musim buah akan segera berakhir. Alhamdulillah, beberapa jenis buah telah kucicipi pada musim buah kali ini. Sebenarnya masih banyak buah-buahan khas pedalaman yang belum sempat kurasakan karena memang tidak terlalu banyak dihasilkan dan hanya dijual pada daerah-daerah tertentu saja, seperti buah durian merah, lahong dan buah tarap.
4. Buah Kapul
Buah Kapul sungguh sangat mirip dengan buah mangis. Hanya kulitnya persis seperti kulit kayu. Beda lainnya adalah pada ujung buah tidak terdapat bentuk bintang, sedangkan di pangkal tangkainya tidak terdapat mahkota. Buahnya ada dua jenis Kapul berdaging putih dan kapul berdaging kuning. Jika manggis setiap buahnya terdiri atas lima biji, kapul hanya terdiri dari empat buah saja. Warna daging buah putih. Ada juga kapul yang daging buahnya kuning. Rasanya? Persis rasa manggis.
5. Buah Keledang
Buah Keledang termasuk buah langka bumi Kalimantan. Bentuknya persis nangka. Demikianpun daging-bu. Hanya ukurannya mini. keledang merupakan buah yang mulai terlupakan seiring dengan habisnya hutan-hutan alami. Pohonnya dapat menjulang tinggi mencapai 30 meter dan berdaun lebar dan sedikit berbulu. Pohon keledang dapat berbuah sejak 5 tahun setelah tanam. Tumbuh diberbagai jenis tanah dan umumnya dihutan tropis dan penuh dengan humus. Buah Keledang (Artocarpus lancifolius Roxb) termasuk Famili Moraceae (suku nangka-nangkaan). Kerabat dekatnya buah Mentawa, Kluwih, Pintau, Cempedak, Sukun, Selanking, Benda, dan Nangka. Buah Keledang rasanya manis dan daging buahnya terpisah dari bijinya seperti nangka. Sensasi rasanya merupakan campuran antara nangka dan manggis. Warna kulit buahnya jingga kemerahan dan bentuk buahnya seperti cempedak. Buah keledang termasuk salah satu buah buahan eksotis hutan Kalimantan (Borneo) yg tumbuh merata di seluruh daratan pulau ini. Bersyukur, ketika musim buah pada Desember ini di Kota Samarinda, masih banyak penjaja buah dipinggir jalan yang menjualnya. Buah sebesar genggaman tangan orang dewasa dijual dengan harga Rp. 2500 per buahnya. Sungguh harga yang murah untuk buah yang sudah jarang ditemukan ini. Pelestarian Pohon Keledang belum mendapat perhatian, begitupun dengan buah buah eksotis hutan Kalimantan lainnya. Padahal potensi tumbuhnya sangat mudah dengan perbanyakan melalui biji yang disemai. Jika buah nangka harus dibuka dengan pisau, buah keledang cukup diputar saja. Setelah diputar, buah akan terbuka. Selanjutnya, biji-biji ranum berwarna orange yang terpisah dari kulit buah segera tampak dan menantang kita untuk menikmatinya. Rasanya sangat nikmat. Jika nangka dan cempedak berbau, keledang sama sekali tidak. Sehingga mereka yang tidak suka buah yang beraroma pasti akan menyukai keledang.
6. buah Tarap
Buah tarap mirip sekali dengan buah sukun. Kulitnya bagaikan karet yang ditata rapi. Jika kita raba, kulitnya akan menempel ke telapak tangan, seperti kaki cicak. Buah tarap adalah sumber energi. Sebab rasanya sangat manis. Segera setelah kita memakannya, maka energi kita akan segera pulih. Cara membukanya adalah dengan membelah buah tarap secara membujur. Kemudian kulit buah akan dengan mudah kita kelupas. Yang tertinggal adalah butiran-butiran ranum berwarna putih yang siap dinikmati. Sayang, buah tarap menyebarkan bau seperti cempedak. Sehingga bagi mereka yang tak menyukai buah beraroma, mungkin tak akan menyukai buah tarap.
7. Buah Bemotong
Buah bemotong menggerombol di pangkal batang, tepat diatas tanah. Warnanya merah segar. Namun segera akan berubah kecoklatan begitu kita kutip dari pohonnya. Buah yang ukurannya seujung balpoin ini tersusun dalam tandan. Warna daging buahnya ungu atau putih. Rasanya manis. Ada biji kecil ditengahnya. Saat menikmati, kita bisa telan saja biji kecil ini, seperti saat kita makan manggis.
Minggu, 08 Januari 2012
Misteri Ini
Adakalanya senja tak selalu membenamkan sang mentari, kekuatan alam memiliki kuasa. . .
Sering kali hujan tak selalu menyejukkan, dan panas tak selalu menghangatkan. . .
Misteri ini selalu ada seiring dgn berputarnya dimensi waktu tanpa batas, beriringan dgn kehadiran takdir yg tak bisa lepas dari kehidupan manusia, . .
Dan manusia tetaplah manusia, hanya bisa berharap dan berharap. . .
Tak bisa mengubah takdir yg tlah di gariskan,,ada kalanya menerima dgn ikhlas,dan tak jarang menghujat,menyesali apa yg tlah ditakdirkan utknya. .
Simponi kehidupan ini membuatku trsadar, . .
Manusia hanya bisa berjalan, menentukan arah dan mengambil keputusan yg tepat. . Kehidupan adalah jalan,. .
Jalan menuju sebuah keabadian,tak ada yg tahu kpn akan berhenti, menatap kebelakang dan memandang ke depan dgn pasti. . Tak ada yg tahu. .
Misteri ini tetap ada. .
Dan takkan pernah berakhir,selama waktu masih mendengungkan detak poros perputarannya. . .
Sering kali hujan tak selalu menyejukkan, dan panas tak selalu menghangatkan. . .
Misteri ini selalu ada seiring dgn berputarnya dimensi waktu tanpa batas, beriringan dgn kehadiran takdir yg tak bisa lepas dari kehidupan manusia, . .
Dan manusia tetaplah manusia, hanya bisa berharap dan berharap. . .
Tak bisa mengubah takdir yg tlah di gariskan,,ada kalanya menerima dgn ikhlas,dan tak jarang menghujat,menyesali apa yg tlah ditakdirkan utknya. .
Simponi kehidupan ini membuatku trsadar, . .
Manusia hanya bisa berjalan, menentukan arah dan mengambil keputusan yg tepat. . Kehidupan adalah jalan,. .
Jalan menuju sebuah keabadian,tak ada yg tahu kpn akan berhenti, menatap kebelakang dan memandang ke depan dgn pasti. . Tak ada yg tahu. .
Misteri ini tetap ada. .
Dan takkan pernah berakhir,selama waktu masih mendengungkan detak poros perputarannya. . .
SEMU
aku tidak tau
bila dalam jalan yang jauh ini
harus kusaksikan kau Bersinar matahariku
dan tak bisa kugapai
apa yang akan terjadi padaku
bahkan sebaris puisi takkan bisa mengobati
apalagi ini
perasaan yang timbul tenggelam tiap jam menunjukkan hampir tengah malam
kebencian, kecemburuan, dan cinta
aku mencintai kau bahagia
senyummu, hari - hari indahmu
tapi aku benci pada ketidakmampuanku meraih mu
sepagi ini
aku mengeluh
mabuk dalam kebencian akan hidup
tergeletak disepanjang gelaran pagi yang mulai menghangat
bila dalam jalan yang jauh ini
harus kusaksikan kau Bersinar matahariku
dan tak bisa kugapai
apa yang akan terjadi padaku
bahkan sebaris puisi takkan bisa mengobati
apalagi ini
perasaan yang timbul tenggelam tiap jam menunjukkan hampir tengah malam
kebencian, kecemburuan, dan cinta
aku mencintai kau bahagia
senyummu, hari - hari indahmu
tapi aku benci pada ketidakmampuanku meraih mu
sepagi ini
aku mengeluh
mabuk dalam kebencian akan hidup
tergeletak disepanjang gelaran pagi yang mulai menghangat
Maafkan Aku..
kini kusayangi engkau
pada tulus yang teramat
tak pernah beranjak sejak kemarin, hari ini... dan besok..
tak pernah berubah, sejak dulu, sekarang dan nanti...
agar hadirku tenangkan mu
agar keberadaanku nyamankan mu...
agar diriku bahagiakanmu...
dan bukan meresahkanmu
maafkan lah akan semua egoku
maafkan juga untuk semua ulahku...
yang mungkin membuatmu resah, membuatmu gundah, membuatmu luka...
tak seharusnya kupinta
apa yang seharusnya tak kupinta
tak seharusnya kumengharap
apa yang seharusnya tak mungkin kuharap...
kini biarlah aku menyayangimu
tanpa harus ku tau tentang rasamu akanku
biarkan lah aku mencintamu
tanpa harus ku minta kamu mempunyai rasa yang sama...
biarlah aku memujamu...
tanpa harus kau tahu bahwa aku memujamu...
maafkan aku kalau aku mencintamu
maafkan aku kalau salah caraku menunjukkannya.
pada tulus yang teramat
tak pernah beranjak sejak kemarin, hari ini... dan besok..
tak pernah berubah, sejak dulu, sekarang dan nanti...
agar hadirku tenangkan mu
agar keberadaanku nyamankan mu...
agar diriku bahagiakanmu...
dan bukan meresahkanmu
maafkan lah akan semua egoku
maafkan juga untuk semua ulahku...
yang mungkin membuatmu resah, membuatmu gundah, membuatmu luka...
tak seharusnya kupinta
apa yang seharusnya tak kupinta
tak seharusnya kumengharap
apa yang seharusnya tak mungkin kuharap...
kini biarlah aku menyayangimu
tanpa harus ku tau tentang rasamu akanku
biarkan lah aku mencintamu
tanpa harus ku minta kamu mempunyai rasa yang sama...
biarlah aku memujamu...
tanpa harus kau tahu bahwa aku memujamu...
maafkan aku kalau aku mencintamu
maafkan aku kalau salah caraku menunjukkannya.
maafkan aku kalau cara ini membuatmu sakit hati
semua ini kulakukan tidak lain karena aku sangat menyayangimu dan tidak mau melibatkamu dengan masalah yang pelik ini
wahai malam, jangan tawarkan aku kesunyian!
karena dengannya aku bimbang
dengannya aku merasakan kenyamanan
dengannya aku memimpikan kekasih yang tak kunjung datang
wahai bintang, bulan, aku muak dengan angan-angan!
aku bosan mengharapkan seorang pujaan
aku bosan dengan khayalan berhiaskan kebahagiaan
aku bosan dengan semua fatamorgana kehidupan yg engkau tawarkan
wahai angin, aku ingin kau mengusir impianku!
jangan biarkan aku larut dalam bayang semu
sadarkan aku!tampar aku dengan dinginmu!
tunjukkan aku arah melangkah
papah aku sebelum aku menyerah
wahai dunia, tunjukkan padaku apa itu cinta!
CINTA yang berasal dari hati bukan PAMRIH
karena aku lelah mencari
aku lelah jatuh
aku lelah mengukir mimpi-mimpi
yang akhirnya tak pernah pasti, tak pernah terjadi..
karena dengannya aku bimbang
dengannya aku merasakan kenyamanan
dengannya aku memimpikan kekasih yang tak kunjung datang
wahai bintang, bulan, aku muak dengan angan-angan!
aku bosan mengharapkan seorang pujaan
aku bosan dengan khayalan berhiaskan kebahagiaan
aku bosan dengan semua fatamorgana kehidupan yg engkau tawarkan
wahai angin, aku ingin kau mengusir impianku!
jangan biarkan aku larut dalam bayang semu
sadarkan aku!tampar aku dengan dinginmu!
tunjukkan aku arah melangkah
papah aku sebelum aku menyerah
wahai dunia, tunjukkan padaku apa itu cinta!
CINTA yang berasal dari hati bukan PAMRIH
karena aku lelah mencari
aku lelah jatuh
aku lelah mengukir mimpi-mimpi
yang akhirnya tak pernah pasti, tak pernah terjadi..
di saat Kamu di sana untuk Aku.
Aku tak terbiasa.
Kamu memintal untuk Aku apa yg Aku sebut sebuah rasa.
Kamu rajut saat Kamu di sana seolah semua mimpi yg nyata.
di saat Kamu mulai berjalan, Kamu sentuh jemari ini.
mudah bagi diri ini untuk mengikuti kemana arah angin pergi.
Aku seolah terbuai angan dan awan yg setinggi mimpi.
agar Aku bisa bersama diri Kamu merasakan rasa yg tiada tersakiti.
di saat Kamu mulai berlari, Kamu genggam erat jemari ini.
sulit bagi diri yg tak lagi sanggup berdiri untuk imbangi.
tapi, Aku berusaha. sebuah usaha agar Aku tak terjungkal.
agar Aku bisa bersama diri Kamu merasakan rasa yg seolah kekal.
di saat Kamu mulai terbang, Kamu ikat jemari Aku menyatu bersama Kamu dengan hati
sangat sangat menderita diri aku untuk imbangi.
tapi lagi dan lagi, Aku berusaha. sebuah usaha agar Aku tak terjatuh.
Aku tidak sudi tubuh ini menerpa tanah yg kotor nan keruh.
namun apa daya usaha Aku?
saat Kamu terbang tinggi makin menjauh, akhirnya Aku tak sanggup dan terjatuh.
ikatan jemari Kamu dan Aku tidak lagi menyatu.
seolah terpisah jurang ruang dan lembah waktu.
keras tubuh Aku menghujam tanah, merasakan sakit seolah Aku binasa.
tidak bisa Aku merasakan hati yg rusak akibat jatuh dari angkasa.
bersusah payah Aku berusaha, kembali merangkai serpihan satu-satu.
berharap Kamu di atas sana melihat Aku yg kini tidak seperti dulu.
Aku tak terbiasa.
Kamu memintal untuk Aku apa yg Aku sebut sebuah rasa.
Kamu rajut saat Kamu di sana seolah semua mimpi yg nyata.
di saat Kamu mulai berjalan, Kamu sentuh jemari ini.
mudah bagi diri ini untuk mengikuti kemana arah angin pergi.
Aku seolah terbuai angan dan awan yg setinggi mimpi.
agar Aku bisa bersama diri Kamu merasakan rasa yg tiada tersakiti.
di saat Kamu mulai berlari, Kamu genggam erat jemari ini.
sulit bagi diri yg tak lagi sanggup berdiri untuk imbangi.
tapi, Aku berusaha. sebuah usaha agar Aku tak terjungkal.
agar Aku bisa bersama diri Kamu merasakan rasa yg seolah kekal.
di saat Kamu mulai terbang, Kamu ikat jemari Aku menyatu bersama Kamu dengan hati
sangat sangat menderita diri aku untuk imbangi.
tapi lagi dan lagi, Aku berusaha. sebuah usaha agar Aku tak terjatuh.
Aku tidak sudi tubuh ini menerpa tanah yg kotor nan keruh.
namun apa daya usaha Aku?
saat Kamu terbang tinggi makin menjauh, akhirnya Aku tak sanggup dan terjatuh.
ikatan jemari Kamu dan Aku tidak lagi menyatu.
seolah terpisah jurang ruang dan lembah waktu.
keras tubuh Aku menghujam tanah, merasakan sakit seolah Aku binasa.
tidak bisa Aku merasakan hati yg rusak akibat jatuh dari angkasa.
bersusah payah Aku berusaha, kembali merangkai serpihan satu-satu.
berharap Kamu di atas sana melihat Aku yg kini tidak seperti dulu.
ADA BAIT YANG HILANG
ada bait yang hilang
terbawa tawamu yang singkat
aku berdamai dengan catatan - catatan lugu
yang kau tinggalkan dalam buku hidupku
pada lepas
pada cemas
pada semua merah, biru, dan abu - abu
kebun itu masih kujaga
seperti pesanmu
kurawat dengan hati - hati
seperti hatimu
..
dulu
terbawa tawamu yang singkat
aku berdamai dengan catatan - catatan lugu
yang kau tinggalkan dalam buku hidupku
pada lepas
pada cemas
pada semua merah, biru, dan abu - abu
kebun itu masih kujaga
seperti pesanmu
kurawat dengan hati - hati
seperti hatimu
..
dulu
TIDAK ADA JUDUL
bagaimana caranya ucapkan aku sayang dia?
di kala aku dan dia tidak saling berdekatan.
waktu aku masih ada di dekatnya.
tak pernah terucap sepatah kata kiasan.
aku tidak suka dengan rayuan gombal yg busuk tak bermakna.
aku wanita yg tak pandai bermain kata untuk memanja.
takut hati engkau tertusuk dengan manis pedas kata-kata.
tapi di kala engkau tak ada, batin ini seolah tersiksa.
sekarang aku bagai mengemis kasih sayang.
tapi engkau bagai rasa yg susah menghilang.
mungkin bayang itu masih terpatri padaku.
sayang sekali, padahal aku tak ingin begitu.
bagaimana cara ungkapkan aku sayang dia?
saat aku dan dia benar-benar terpisah.
kini seolah semua sirna seketika.
rasa yg dulu kupendam tak punya tempat bermakna.
di kala aku dan dia tidak saling berdekatan.
waktu aku masih ada di dekatnya.
tak pernah terucap sepatah kata kiasan.
aku tidak suka dengan rayuan gombal yg busuk tak bermakna.
aku wanita yg tak pandai bermain kata untuk memanja.
takut hati engkau tertusuk dengan manis pedas kata-kata.
tapi di kala engkau tak ada, batin ini seolah tersiksa.
sekarang aku bagai mengemis kasih sayang.
tapi engkau bagai rasa yg susah menghilang.
mungkin bayang itu masih terpatri padaku.
sayang sekali, padahal aku tak ingin begitu.
bagaimana cara ungkapkan aku sayang dia?
saat aku dan dia benar-benar terpisah.
kini seolah semua sirna seketika.
rasa yg dulu kupendam tak punya tempat bermakna.
Sabtu, 07 Januari 2012
UJI TOKSISITAS
Topik : Uji
Toksisitas Dengan Bayclin Pada Ikan Pepuyu
Tujuan : Untuk mengetahui
pengaruh bayclin terhadap daya tahan tubuh ikan pepuyu
1.
ALAT DAN
BAHAN
Alat yang digunakan adalah :
1.
Bak plastik
2.
Saringan ikan
3.
Gelas ukur
4.
Suntikan
5.
Alat tulis
Bahan yang digunakan adalah :
1.
Ikan Pepuyu
2.
Bayclin
3.
Air
4.
Kertas label
II. CARA KERJA
a.
Uji Pendahuluan
1. Menyiapkan
alat dan bahan.
2. Menyediakan
15 bak, memberi label A untuk pengulangan pertama, B untuk pengulangan kedua
dan C untuk pengulangan ketiga.
3. Mengisi
air sebanyak 5,5 liter kedalam masing-masing bak.
4. Memberi
label pada 3 bak dengan huruf k sebagai control.
5. Memasukkan
bayclin sebanyak 1 ml kedalam kedalam bak A, B, dan C dan beri label 1 pada
masing-masing bak.
6. Memasukkan
bayclin sebanyak 2 ml kedalam kedalam bak A, B, dan C dan beri label 2 pada
masing-masing bak.
7. Memasukkan
bayclin sebanyak 3 ml kedalam kedalam bak A, B, dan C dan beri label 3 pada
masing-masing bak.
8. Memasukkan
bayclin sebanyak 4 ml kedalam kedalam bak A, B, dan C dan beri label 4 pada
masing-masing bak.
9. Memasukkan
ikan kedalam masing-masing bak.
10. Mengamati
reaksi yang terjadi pada ikan.
11. Mencatat
waktu setiap ikan dapat bertahan hidup.
III. TEORI DASAR
Toksikologi
merupakan salah satu pecahan dari bidang biologi terapan seperti kedokteran,
farmasi, ilmu lingkungan sanitasi, dan lain sebagainya. Dalam bidang ilmu
khusus ini dipelajari tentang racun (daya tacun dan keracunan) yang dapat
ditimbulkan oleh sesuatu.
Toksikologi
berasal dari kata toksik yang berarti racun dan logos yang berarti ilmu.
Pengertian lain yang dikemukakan tentang toksikologi adalah semua substansi
yang digunakan, dibuat atau hasil dari suatu formulasi dan produk untuk
menimbulkan pengaruh-pengaruh negative bagi manusia. Ada beberapa bentuk aksi
penyerangan dari suatu toksikan. Semua itu ditentukan bentuk toksisitas atau
daya racun yang dimiliki oleh toksikan. Bentuk-bentuk toksisitas
tersebut adalah:
-
Toksisitas fisika
-
Toksisitas kimia
-
Toksisitas fisiologi
Toksisitas
pada toksikologi berkaitan erat dengan terjadinya pencemaran lingkungan.
Masalah pencemaran lingkungan mulai terangkat kepermukaan dunia dan menjadi
topic utama berkisar pada tahun 50-an. Tepatnya ketika ditemukan suatu penyakit
mental dan kelainan pada syaraf (penyakit minamata) yang diderita oleh penduduk
yang hidup di sekitar teluk Minamat di Jepang.
Pencemaran
atau polusi adalah suatu kondisi yang telah berubah dari bentuk asal pada
keadaan yang lebih buruk. Pergeseran bentuk tatanan dan kondisi asal paa kondisi
yang buruk ini dapat terjadi sebagai akibat masukan dari bahan-bahan pencemar
atau polutan. Bahan polutan tersebut pada umumnya mempunyai sifat racun
(toksik) yang berbahaya bagi organism hidup. Toksisitas atau daya racun dari polutan itulah
yang kemuidan menjadi pemicu terjadinya pencemaran.
Lingkungan
dapat diartikan sebagai media atau suatu areal, tempat atau wilayah yang
didalamnya terdapat bermacam-macam bentuk aktivitas yang berasal dari
ornamen-ornamen yang saling mengikat, saling menyokong kehidupan mereka. Karena
itu suatu tatanan lingkungan yang mencakup segala bentuk aktivitas dan
interaksi di dalamnya disebut dengan ekosistem.
Suatu
lingkungan hidup dikatakan tercemar apabila telah terjadi perubahan-perubahan
dalam tatanan lingkungan itu sehingga tidak sama lagi dengan bentuk asalnya,
sebagai akibat dari masuk dan atau dimasukkannya suatu zat atau benda asing ke
dalam tatanan lingkungan itu. Perubahan yang terjadi sebagai akibat dari
kemasukan benda asing itu, memberikan pengaruh (dampak) buruk terhadap organism
yang sudah ada dan hidup dengan baik dalam tatanan lingkungan tersebut.
Sehingga pada tindak lanjut dalam arti bila lingkungan tersebut telah tercemar
dalam tingkatan yang tinggi, dapat membunuh dan bahkan menghapuskan satu atau
lebih jenis organism yang tadinya hidup normal dalam tatanan lingkungan itu.
Jadi pencemaran lingkungan adalah terjadinya perubahan dalam suatu tatanan
lingkungan asli menjadi suatu tatanan baru yang lebih buruk dari tatanan
aslinya.
Suatu
substansi toksik atau suatu substansi racun yang secara demonstrative mempunyai
kemampuan untuk menimbulkan kanker, tumor, atau pengaruh neoplastik pada
manusia, ataupun pada hewan percobaan, juga mampu menyebabkan terjadinya
perubahan permanen dari suatu keturunan atau perubahan genetis yang bersifat
permanen pada keturunan baik pada manusia ataupun hewan, menyebabkan cacat
fisik pada perkembangan janin manusia ataupun hewan dan bahkan dapat
mengakibatkan terjadinya kematian bila substansi tersebut masuk ke dalam tubuh
baik melalui jalur pernafasan, kulit, mata, mulut, ataupun jalur-jalur lainnya
yang memungkinkan. Di samping itu juga mampu mengakibatkan terjadinya
perubahana atau kelainan seksual pada manusia.
Kerusakan yang
ditimbulkan oleh suatu bentuk aksi kimia mempunyai bentuk dan variasi yang
luas. Asam-asam kuat atau alkalis, yang mengalami kontak langsung dengan organ
mata, kulit dan atau saluran pencernaan, dapat mengakibatkan kerusakan pada
jaringan dan bahkan kematian pada sel-sel. Di samping itu, kemasukan atau keterpaparan
oleh uap atau senyawa logam berat dapat mengakibatkan terganggunya system
metabolism atau system fisiologi tubuh.
Suatu bentuk
aksi serangan dari suatu toksikan secara fisika bebeda dengan bentuk serangan
toksikan secara kimia. Pada aksi fisika ini, bentuk serangan cenderung dalam
bentuk penghancuran dan peradangan. Sebagai contoh adalah kasus dermatitis yang
terjadi pada kulit, kekeringan, kulit pecah-pecah dan lain-lain.
Kenyataan itu
kemuidan mengungkapkan secara jelas bahwa masalah-maslah toksikologi tidak
dapat dipisahkan dari masalah-masalah lingkungan hidup seperti pencemaran
lingkungan.
IV. HASIL PENGAMATAN
Perlakuan
|
tawal
|
takhir
|
Ak
A1
A2
A3
A4
|
Sabtu, 14 November 2009, jam
10.05
|
-
22. 15
17. 23
16.45
13. 32
|
Bk
B1
B2
B3
B4
|
Sabtu, 14 November 2009, jam
10.05
|
-
18. 21
16. 33
14. 55
13.36
|
Ck
C1
C2
C3
C4
|
Sabtu, 14 November 2009, jam
10.05
|
-
21.10
Minggu, 09.55
17.44
16. 23 wita
|
Keterangan :
A = pengulangan pertama
B = pengulangan kedua
C = pengulangan ketiga
1 = perlakuan 1 (konsentrasi 1 ml)
2 = perlakuan 2 (konsentrasi 2 ml)
3 = perlakuan 3 (konsentrasi 3 ml)
4 = perlakuan 4 (konsentrasi 4 ml)
k = kontrol
V. ANALISIS DATA
Dari hasil
pengamatan pada percobaan yang dilakukan dengan memberikan 4 macam perlakuan
dan satu control, dimana perlakuan pertama air ditambah dengan 1 ml bayclin,
perlakuan kedua air ditambah dengan 2 ml bayclin, perlakuan ketiga air ditambah
dengan 3 ml bayclin dan perlakuan
keempat air ditambah dengan 4 ml bayclin. Setelah diamati maka didapatkan hasilnya sebagai
berikut:
a.
Perlakuan pertama
Ikan pepuyu
yang dimasukkan ke dalam air sebanyak 5,5 liter yang dicampurkan dengan 1 ml
bayclin dapat bertahan hidup selama:
·
Pengulangan
pertama (A1) selama 12 jam 10 menit.
·
Pengulangan
kedua (B1) selama 8 jam 16 menit.
·
Pengulangan
ketiga (C1) selama 11 jam 10 menit.
Perbedaan waktu bertahan hidup
ikan pada kondisi air yang sama yaitu pada penambahan 1 ml bayclin disebabkan
oleh perbedaan daya tahan tubuh ikan yang berbeda-beda. Semakin kuat daya tahan
tubuhnya, semakin lama ikan tersebut dapat bertahan dalam kondisi air yang
telah ditambahkan dengan 1 ml bayclin.
b.
Perlakuan kedua
Ikan pepuyu
yang dimasukkan ke dalam air sebanyak 5,5 liter yang dicampurkan dengan 2 ml
bayclin dapat bertahan hidup selama:
·
Pengulangan
pertama (A2) selama 7 jam 18 menit.
·
Pengulangan
kedua (B2) selama 6 jam 28 menit.
·
Pengulangan
ketiga (C2) selama 23 jam 50 menit.
Pada pengulangan ketiga (C2)
terlihat perbedaan waktu yang sangat jelas dibandingkan dengan pengulangan
pertama (A2) dan pengulangan kedua (B2). Hal ini disebabkan karena daya tahan
tubuh ikan yang lebih kuat dan selama pengamatan, ikan pada perlakuan ini tidak
terlalu aktif.
c.
Perlakuan ketiga
Ikan pepuyu
yang dimasukkan ke dalam air sebanyak 5,5 liter yang dicampurkan dengan 3 ml
bayclin dapat bertahan hidup selama:
·
Pengulangan
pertama (A3) selama 6 jam 40 menit.
·
Pengulangan
kedua (B3) selama 4 jam 50 menit.
·
Pengulangan
ketiga (C3) selama 7 jam 39 menit.
Perbedaan waktu bertahan hidup
ikan pada penambahan 3 ml bayclin tidak terlalu mencolok. Hal ini mungkin
disebabkan karena ikan tersebut memiliki daya tahan tubuh yang sama.
d.
Perlakuan keempat
Ikan pepuyu
yang dimasukkan ke dalam air sebanyak 5,5 liter yang dicampurkan dengan 4 ml
bayclin dapat bertahan hidup selama:
·
Pengulangan
pertama (A4) selama 3 jam 27 menit.
·
Pengulangan
kedua (B4) selama 3 jam 31 menit.
·
Pengulangan
ketiga (C4) selama 6 jam 18 menit.
Perbedaan waktu bertahan hidup
ikan pada kondisi air yang sama yaitu pada penambahan 4 ml bayclin disebabkan
oleh perbedaan daya tahan tubuh ikan yang berbeda-beda. Semakin kuat daya tahan
tubuhnya, semakin lama ikan tersebut dapat bertahan dalam kondisi air yang
telah ditambahkan dengan 4 ml bayclin.
Dari keempat
perlakuan dapat dilihat bahwa semakin besar volume bayclin yang ditambahkan
dalam 5,5 liter air maka semakin cepat ikan tersebut mati. Kematian yang
terjadi pada ikan tersebut juga disebabkan oleh berbagai faktor, baik faktor
luar seperti kondisi air yang berbau, kadar oksigen terlarut, intensitas cahaya
yang kurang, ukuran tubuh, dan sebagainya. Faktor dalam diantaranya adalah daya
tahan tubuh ikan yang kurang mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungannya.
Alasan kami
memilih ikan pepuyu sebagai bahan percobaan ini adalah karena ikan pepuyu ini
biasa hidup di rawa. Sedangkan pemilihan bayclin sebagai bahan ml, hidupnya
penguji toksisitas karena, bayclin merupakan limbah rumah tangga, yang
pembuangannya langsung ke lingkungan. Sehingga limbah bayclin tersebut langsung
berpengaruh terhadap ikan pepuyu tersebut.
Adanya bayclin
yang dimasukkan tersebut berpengaruh terhadap kadar garam yang terkandung dalam
air yang menyebabkan air menjadi berbau, dan berubah warnanya menjadi hitam.
Dimana zat-zat tau bahan yang terkandung pada deterjen tersebut seperti :
- Surfaktan merupakan zat aktif permukaan yang termasuk bahan kimia organik. Bahan aktif ini berfungsi menurunkan tegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran yang menempel pada permukaan bahan, atau istilah teknisnya, ia berfungsi sebagai emulsifier, bahan pengemulsi. Zat kimia ini bersifat toksik (beracun) bila dihirup, diserap melalui kulit atau termakan.
- Builder (pembentuk) berfungsi meningkatkan efisiensi pencuci dari surfaktan dengan cara menon-aktifkan mineral penyebab kesadahan air dan filler (pengisi) adalah bahan tambahan deterjen yang tidak mempunyai kemampuan meningkatkan daya cuci, tetapi menambah kuantitas. Contohnya Sodium sulfat.
- Aditif adalah bahan suplemen / tambahan untuk membuat produk lebih menarik, misalnya pewangi, pelarut, pemutih, pewarna dst.
Hal tersebut adalah salah satu penyebab mengapa ikan nila menjadi mati
disamping faktor-faktor seperti, daya tahan tubuh (internal), intensitas
cahaya, kondisi air, dan sebagainya.
Pada ikan yang mati terlihat adanya perubahan morfologi berupa munculnya
bercak kemerah-merahan pada tubuh ikan, pada daerah insang mengeluarkan darah,
dan pada bagian tubuhnya banyak mengeluarkan lendir.
V. KESIMPULAN
1.
Faktor-faktor
yang menyebakan ikan nila mati diantaranya yaitu, daya tahan tubuh (internal), intensitas cahaya,
kondisi air, dan sebagainya.
2.
Semakin
tinggi kadar konsentrasi bayclin maka semakin cepat pula menyebabkan kematian
pada ikan, namun hal tersebut juga tergantung pada daya tahan tubuh ikan.
3.
Morfologi
ikan setelah dicampurkan bayclin ditemukan munculnya bercak kemerah-merahan
pada tubuh ikan, pada daerah insang mengeluarkan darah, dan pada bagian
tubuhnya banyak mengeluarkan lendir.
4.
VI. DAFTAR PUSTAKA
Palar, Heryando. 1994. Pencemaran
& Toksikologi Logam Berat. Rineka Cipta: Jakarta.
PENGARUH WIFOL TERHADAP KETAHANAN HIDUP IKAN NILA
LAPORAN PENELITIAN
TOKSIKOLOGI
LINGKUNGAN
(
AHYT 256)
PENGARUH WIFOL TERHADAP KETAHANAN HIDUP IKAN NILA
Dosen Pengasuh :
Drs. Bunda Halang, MT
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
I. ALAT DAN BAHAN
A.
Alat
1.
Ember Plastik
2.
Suntikan
3.
Penghitung waktu (jam)
B.
Bahan
1.
Ikan Nila .
2.
Wifol
3.
Air
II. CARA KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2.
Mengukur larutan Wifol dengan
konsentrasi yang berbeda, yakni 1 ml; 2 ml; 3 ml dan 4 ml.
3.
Menyediakan 15 buah ember plastik
dan memberi label untuk kontrol dan masing-masing konsentrasi.
4.
Mengisi masing-masing ember
plastik tersebut dengan air ± 5 liter.
5.
Memasukkan larutan Wifol dengan
konsentrasi berbeda tersebut kedalam masing-masing ember yang telah berisi air.
6.
Memasukkan ikan nila pada tiap
ember tersebut.
7.
Mengamati perubahan yang terjadi.
III. TEORI DASAR
Toksikologi
merupakan salah satu pecahan dari bidang biologi terapan seperti kedokteran,
farmasi, ilmu lingkungan sanitasi, dan lain sebagainya. Dalam bidang ilmu
khusus ini dipelajari tentang racun (daya tacun dan keracunan) yang dapat
ditimbulkan oleh sesuatu.
Toksikologi
berasal dari kata toksik yang berarti racun dan logos yang berarti ilmu.
Pengertian lain yang dikemukakan tentang toksikologi adalah semua substansi
yang digunakan, dibuat atau hasil dari suatu formulasi dan produk untuk
menimbulkan pengaruh-pengaruh negative bagi manusia. Ada beberapa bentuk aksi
penyerangan dari suatu toksikan. Semua itu ditentukan bentuk toksisitas atau
daya racun yang dimiliki oleh toksikan. Bentuk-bentuk
toksisitas tersebut adalah:
-
Toksisitas fisika
-
Toksisitas kimia
-
Toksisitas fisiologi
Toksisitas pada
toksikologi berkaitan erat dengan terjadinya pencemaran lingkungan. Masalah
pencemaran lingkungan mulai terangkat kepermukaan dunia dan menjadi topic utama
berkisar pada tahun 50-an. Tepatnya ketika ditemukan suatu penyakit mental dan
kelainan pada syaraf (penyakit minamata) yang diderita oleh penduduk yang hidup
di sekitar teluk Minamat di Jepang.
Pencemaran atau
polusi adalah suatu kondisi yang telah berubah dari bentuk asal pada keadaan
yang lebih buruk. Pergeseran bentuk tatanan dan kondisi asal paa kondisi yang
buruk ini dapat terjadi sebagai akibat masukan dari bahan-bahan pencemar atau
polutan. Bahan polutan tersebut pada umumnya mempunyai sifat racun (toksik)
yang berbahaya bagi organism hidup. Toksisitas atau daya racun dari polutan itulah yang kemuidan menjadi pemicu
terjadinya pencemaran.
Lingkungan dapat
diartikan sebagai media atau suatu areal, tempat atau wilayah yang didalamnya
terdapat bermacam-macam bentuk aktivitas yang berasal dari ornamen-ornamen yang
saling mengikat, saling menyokong kehidupan mereka. Karena itu suatu tatanan
lingkungan yang mencakup segala bentuk aktivitas dan interaksi di dalamnya
disebut dengan ekosistem.
Suatu lingkungan
hidup dikatakan tercemar apabila telah terjadi perubahan-perubahan dalam
tatanan lingkungan itu sehingga tidak sama lagi dengan bentuk asalnya, sebagai
akibat dari masuk dan atau dimasukkannya suatu zat atau benda asing ke dalam
tatanan lingkungan itu. Perubahan yang terjadi sebagai akibat dari kemasukan
benda asing itu, memberikan pengaruh (dampak) buruk terhadap organism yang
sudah ada dan hidup dengan baik dalam tatanan lingkungan tersebut. Sehingga
pada tindak lanjut dalam arti bila lingkungan tersebut telah tercemar dalam
tingkatan yang tinggi, dapat membunuh dan bahkan menghapuskan satu atau lebih
jenis organism yang tadinya hidup normal dalam tatanan lingkungan itu. Jadi
pencemaran lingkungan adalah terjadinya perubahan dalam suatu tatanan
lingkungan asli menjadi suatu tatanan baru yang lebih buruk dari tatanan
aslinya.
Suatu substansi
toksik atau suatu substansi racun yang secara demonstrative mempunyai kemampuan
untuk menimbulkan kanker, tumor, atau pengaruh neoplastik pada manusia, ataupun
pada hewan percobaan, juga mampu menyebabkan terjadinya perubahan permanen dari
suatu keturunan atau perubahan genetis yang bersifat permanen pada keturunan
baik pada manusia ataupun hewan, menyebabkan cacat fisik pada perkembangan
janin manusia ataupun hewan dan bahkan dapat mengakibatkan terjadinya kematian
bila substansi tersebut masuk ke dalam tubuh baik melalui jalur pernafasan,
kulit, mata, mulut, ataupun jalur-jalur lainnya yang memungkinkan. Di samping
itu juga mampu mengakibatkan terjadinya perubahana atau kelainan seksual pada
manusia.
Kerusakan yang
ditimbulkan oleh suatu bentuk aksi kimia mempunyai bentuk dan variasi yang
luas. Asam-asam kuat atau alkalis, yang mengalami kontak langsung dengan organ
mata, kulit dan atau saluran pencernaan, dapat mengakibatkan kerusakan pada
jaringan dan bahkan kematian pada sel-sel. Di samping itu, kemasukan atau
keterpaparan oleh uap atau senyawa logam berat dapat mengakibatkan terganggunya
system metabolism atau system fisiologi tubuh.
Suatu bentuk aksi
serangan dari suatu toksikan secara fisika bebeda dengan bentuk serangan
toksikan secara kimia. Pada aksi fisika ini, bentuk serangan cenderung dalam
bentuk penghancuran dan peradangan. Sebagai contoh adalah kasus dermatitis yang
terjadi pada kulit, kekeringan, kulit pecah-pecah dan lain-lain.
Kenyataan itu
kemuidan mengungkapkan secara jelas bahwa masalah-masalah toksikologi tidak
dapat dipisahkan dari masalah-masalah lingkungan hidup seperti pencemaran
lingkungan.
IV.
HASIL PENGAMATAN
Tabel hasil pengamatan
Percobaan
|
Perlakuan
|
Tawal
|
Takhir
|
∆ T
|
I
(Minggu, 15/11/09)
Jam 10.00 wita
|
Kontrol
|
10.00
|
||
Konsentrasi: 1 ml
|
10.00
|
11.44
|
1 jam 44 menit
|
|
Konsentrasi: 2 ml
|
10.00
|
11.23
|
1 jam 23 menit
|
|
Konsentrasi: 3 ml
|
10.00
|
10.54
|
54 menit
|
|
Konsentrasi: 4 ml
|
10.00
|
10.31
|
31 menit
|
|
II
(Senin, 16/11/09)
Jam 13.00 wita
|
Kontrol
|
13.00
|
||
Konsentrasi: 0,1 ml
|
13.00
|
-
|
Ket: masih hidup
|
|
Konsentrasi: 0,2 ml
|
13.00
|
-
|
Ket: masih hidup
|
|
Konsentrasi: 0,3 ml
|
13.00
|
-
|
Ket: masih hidup
|
|
Konsentrasi: 0,4 ml
|
13.00
|
-
|
Ket: masih hidup
|
|
III
(Selasa, 17/11/2009, Jam
19.00 Wita)
|
Kontrol
|
19.00
|
||
Konsentrasi: 0,5 ml
|
19.00
|
04.25
|
9 jam 25 menit
|
|
Konsentrasi: 0,6 ml
|
19.00
|
03.55
|
8 jam 55 menit
|
|
Konsentrasi: 0,7 ml
|
19.00
|
02.45
|
7 jam 45 menit
|
|
Konsentrasi: 0,8 ml
|
19.00
|
01.10
|
6 jam 10 menit
|
V.
ANALISIS DATA
Pada percobaan ini, praktikan
melaksanakan uji daya ketahanan hidup ikan nila, menggunakan wifol sebagai
toksin. Wifol banyak digunakan masyarakat untuk pembersih lantai dan secara
tidak langsung dari pemakaian rumah tangga tersebut, Wifol dapat mencemari air
(habitat ikan).
Ikan nila telah banyak digunakan dalam
penelitian toksikologi karena respon ikan nila yang cukup cepat terhadap
perubahan lingkungan, ikan nila biasa dipelihara di tambak-tambak yang
terpelihara dengan baik dan jauh dari pencemar, namun lain halnya dengan ikan
nila yang ada di sungai-sungai (tidak ditambak) yang hidup secara alami,
ikan-ikan ini rentan terhadap pencemaran lingkungan air. Dari percobaan ini
praktikan dapat membuktikan bahwa ikan nila dapat digunakan sebagai
bioindikator bagi pencemaran air, artinya pada tingkat pencemaran tertentu ikan
nila tidak dapat hidup.
Pada percobaan ini, praktikan
melaksanakan 3 kali percobaan dengan adanya perubahan konsentrasi pada setiap
percobaan. Pada uji pendahuluan (percobaan I), digunakan konsentrasi Wifol sebanyak
1 ml, 2 ml, 3, ml, dan 4 ml, pada uji pendahuluan ini, percobaan gagal karena
ikan-ikan nila mati sebelum 2 jam setelah dimasukkan ke dalam ember yang berisi
air + Wifol, pada konsentrasi 4 ml, dalam waktu 31 menit ikan nila telah mati,
kemudian menyusul ikan dalam konsentrasi 3 ml, mati dalam waktu 54 menit, pada
konsentrasi 2 ml, ikan mati setelah 1 jam 23 menit, dan pada konsentrasi 1 ml
ikan mati setelah 1 jam 44 menit, waktu ini dihitung dari awal memasukkan ikan
ke dalam ember yang berisi air yang telah diberi wifol masing-masing
konsentrasi. Rendahnya ketahanan hidup ikan nilai pada percobaan I ini,
disebabkan oleh konsentrasi detol yang terlalu tinggi, dan ikan nila yang
digunakan cukup kecil (masih belum dewasa), sehingga daya tahan terhadap konsentrasi
yang tinggi sangat lemah.
Pada percobaan II, digunakan konsentrasi
0,1 ml, 0,2 ml, 0,3 ml, 0,4 ml, pada pengamatan percobaan ini, ikan nila tetap
hidup sampai hari berikutnya (Senin jam 13.00 wita sampai Selasa 19.00 wita),
karena ikan tidak ada yang mati, maka konsentrasi ditambahkan menjadi
masing-masing 0,5 ml, 0,6 ml, 0,7 ml, dan 0,8 ml, penambahan konsentrasi
dilakukan pada hari Selasa pukul 19.00 wita. Dari Selasa 19.00 wita, dikatakan
sebagai percobaan III karena adanya penambahan konsentrasi, akhirnya pada pukul
01.10 ikan nila pada konsentrasi 0,8 ml mati (6 jam l0 menit dari pukul 19.00),
disusul ikan pada konsentrasi 0,7 pada pukul 02.45 (8 jam 45 menit dari pukul
19.00), kemudian ikan pada konsentrasi 0,6 ml mati pada pukul 03.55 (8 jam
55 menit dari pukul 19.00), dan yang
terakhir ikan pada konsentrasi 0,5 ml mati pada pukul 04.25 (9 jam 25 menit
dari pukul 19.00).
Dari ketiga percobaan di atas, ikan nila
yang sebagai kontrol tetap hidup sampai akhir percobaan, hal ini membuktikan bahwa
ikan nilai dapat digunakan sebagai bioindikator.
Dari konsentrasi terendah 0,5 ml per 5
liter air, Wifol sudah mampu mengganggu ketahanan hidup ikan nila, hal ini
berarti jika Wifol banyak mencemari lingkungan air, bukan tidak mungkin habitat
ikan menjadi tercemar, dan akhirnya populasi ikan akan menurun, atau ikan
tersebut menjadi berbahaya jika dikonsumsi manusia.
VI. KESIMPULAN
1.
Ikan nila dapat digunakan sebagai
bioindikator terhadap pencemaran Wifol pada air.
2.
Ketahanan hidup ikan nila mulai
terganggu pada konsentrasi wifol 0,5 ml per 5 liter air.
3.
Tinggi
konsentrasi zat pencemar mempengaruhi ketahanan hidup ikan secara signifikan,
artinya semakin tinggi konsentrasi zat, maka ketahanan hidup ikan semakin
terganggu, sehingga memberikan efek negatif.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Kaspul. 2009. Penuntun
Praktikum Fisiologi Hewan. PMIPA FKIP UNLAM. Banjarmasin.
Kimball, J.W. 1992. Biologi
Jilid I. PN. Erlangga. Jakarta.
Suntoro, S. S. 1994. Anatomi Hewan Materi Pokok Modul 1 – 6. Universitas Terbuka.
Jakarta.
Wulangi, Kartolo. S. 1993. Prinsip-Prinsip Fisiologi
Hewan. Depdikbud. Jakarta.
Langganan:
Postingan (Atom)
Welcome to my Activity
disini aq nampilin segala macam aktivitasku dan suasana hatiku baik senang, sedih, galau, gundah, gulana dll.