Selasa, 17 Juli 2012

Pengamatan stockpile batu bara PT ...

PRAKTEK KULIAH LAPANGAN TOKSIKOLOGI  LINGKUNGAN
 
Judul/Topik   : Pengamatan stockpile batu bara PT. ...

I.        TUJUAN PKL
1.      Untuk mengetahui proses pembuangan limbah stockpile batubara pada PT. ...
2.      Untuk mengetahui jenis toksikan, sumber toksikan, media transfer toksikan serta kemungkinan target/sasaran toksikan.

II.        TEORI SINGKAT
Toksikan adalah studi mengenai efek-efek yang tidak diinginkan (adverse effects) dari zat-zat kimia terhadap organisme hidup. Gabungan antara berbagai efek potensial yang merugikan serta terdapatnya beraneka ragam bahan kimia di lingkungan kita membuat toksikologi sebagai ilmu yang sangat luas. Sedangkan toksikologi lingkungsn umumnys merupakan suatu studi tentang efek dari polutan terhadap lingkungan hidup serta bagaimana hal ini dapat mempengaruhi ekosistem.
Toksikologi merupakan salah satu pecahan dari bidang biologi. Terapan seperti kedokteran, farmasi, ilmu lingkungan, sanitasi, dan lain-lain. Yang dibahas dalam toksikologi adalah bahaya zat dalam lingkungan. Kajian peristiwa akotoksikologi mencakup lingkungan udara, tanah, dan air.
Analisis pemaparan zat :
1.      Tidak sembarang masukan zat dan konsentrasi zat mengakibatkan efek negatif.
2.      Jika tidak ada ekspose/ekspote tidak mengenal target, berarti tidak ada efek negatif
3.      Meski ekspose mengenal target namun jumlah dan konsentrasinya masih dapat dieleminasi target, maka tidak ada efek negatif.
4.      Tidak sembarang konsentrasi zat dapat dipakai sebagai dasar kajianekotoksikologi untuk menetapkan konsentrasi zat diperlukan analisis pemaparan zat di lingkungan..
     Sesuai dengan kriteria yang tercantum dalam peraturan pemerintah No. 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, limbah B3 terbagi atas dua macam, yaitu yang spesifik dan yang tidak spesifik. Perbedaan pokok antara limbah B3 spesifik dengan yang tidak terletak pada cara penggolongan yaitu limbah spesifik digolongkan ke dalam jenis industri, sumber pencemaran, asal limbah, dan pencemaran utama, sedangkan yang tidak spesifik yaitu atas dasar kategori bahan pencemar.
     Polusi udara adalah tercemarnya udara oleh beberapa partikulat zat yang mengandung partikel (asap dan jelaga), hidrokarbon, sulfur dioksida, nitrogen oksida, ozon (asap kabut fotokimiawi), karbon monoksida dan timah.
     Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang berwujud cair (PP 82 thn 2001). Beberapa hal yang berkaitan dengan pengertian dan kegiatan yang berhubungan dengan limbah cair adalah :
·         Air adalah semua air yang terdapat di atas dan di bawah permukaan tanah, kecuali air laut dan fosil.
·         Sumber air adalah wadah air yang terdapat di atas dan bawah permukaan tanah seperti akuifer, mata air, sungai, rawa, dan danau.
·         Pengelolaan kualitas air adalah upaya pemeliharaan air sehingga tercapai kualitas air yang diinginkan sesuai peruntukkannya untuk menjamin agar kualitas tetap dalam kondisi alamiahnya.
·         Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
·         Pengendalian pencemaran air adalah upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran air serta pemulihan kualitas air untuk menjamin kualitas air agar sesuai dengan baku mutu air.
·         Limbah cair adalah limbah yang berbentuk air, karena umumnya limbah cair yang dihasilkan oleh polluters baik limbah rumah tangga maupun industri adalah dalam bentuk air yang dibuang ke sungai.
·         Baku mutu limbah cair adalah ukuran batas atau kadar unsure pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam limbah cair yang akan dibuang atau dilepas ke dalam sumber air dari suatu usaha atau kegiatan.

Pada bahan galian tambang kemungkinan yang jadi limbah adalah :
1.      Limbah cair : ada material galian yang mengandung besi (Fe). Kalau teroksidasi (kena hujan atau udara terbuka), maka akan menjadi asam yang menyebabkan air menjadi asam, warna kehijauan dan bersifat mematikan tanaman.
2.      Limbah gas dari pengolahan pabrik atau blasting / ledakan yang menghasilkan monoksida dan sulfur, dll. 
3.      Limbah padat : bahan sisa galian yang tidak diolah di pabrik, berupa sisa-sisa batuan, tanah yang mengandung asam, termasuk sisa bahan-bahan pabrik (kayu, besi, plastik, dll).
  
III.     ALAT/BAHAN
Alat         : 1. Water Sampler
2. Botol Aqua kosong 1,5 L sebanyak 7 buah
3. Neraca Ohaus
4. Alat tulis

Bahan     : 1. Air kolam
2. Air sungai
3. Kertas saring

IV.     PROSEDUR PELAKSANAAN
1.      Jenis Toksikan               : Limbah pertambangan batubara
2.                                                                                            Sumber toksikan            :  Batubara, Bahan bakar mesin pertambangan(crasher) dan pengolahan batubara               
3.      Media transfer toksikan : Air
4.      Kemungkinan target/                 : Lingkungan sekitar air terutama sekitar sungai
      sasaran toksikan            

CARA KERJA :
1.      Menyiapkan alat dan bahan
2.      Melakukan pengamatan pada kolam pengendapan Stockpile I, II, III, dan  IV( keadaan fisik air, warna, bau, panjang dan lebar serta mengamati ada tidaknya saluran pada kolma tersebut)
3.      Menentukan titik sampel dan mengambil air sampel dari kolam Stockpile I, II dan IV sebanyak 3 titik masing-masing 1,5 L  dengan menggunakan Water sampler
4.      Mengamati secara keseluruhan tata letak Stickpile dan kolam pengendapan dan membuat sketsa denah tata letak Stockpile dan kolam pengendapan
5.      Mengamati saluran pembuangan yang melewati mesin crasher
6.      Mengambil sampel air sungai sebanyak 2 titik sampel dengan menggunakan Water sampler
7.      Mengambil sampel air sungai dan air kolam untuk diendapkan selama ± 20 jam
8.      Menyiapkan kertas saring dan kemudian dipotong menjadi lima bagian dengan bentuk persegi
9.      Menimbang masing-masing kertas saring tersebut dengan menggunakan Neraca ohaus dan mencatat berat kertas saring tersebut
10.  Melakukan penyaringan menggunakan corong dan kertas saring terhadap air5 pada sampel 1-5
11.  Mengering anginkan kertas saring tersebut
12.  Menimbang berat kertas saring tersebut
13.  Mencatat berat kertas saring dan menghitung selisih berat kertas saring sebelum penyaringan dan sesudah penyaringan
14.   Untuk sampel air kolam dan air sungai yang diendapkan setelah pengendapan lalu disaring seperti perlakuan di atas
15.  Menyusun hasil pengamtan dan menganalisis


V.        HASIL PENGAMATAN
A.Data keadaan fisik air pada kolam pengendapan pada Stockpile I, dan II
1.      STOCKPILE I
a.      Kolam 1
·             Warna air                             : hijau keruh ada endapan dan berminyak
·             Bau air                                 : sedikit berbau asam
·             Panjang dan lebar kolam     : 10,5 m dan  8,5 m
·             Kedalaman                          : 1,5 m
·             Suhu air                               : 29°C
·             Suhu udara                          : 33°C
·             pH                                       : 8,8
·             Ada saluran yang menghubungkan dengan kolam 2 dan ada yang  
        menghubungkan kearah sungai
b.      Kolam 2
·             Warna air                             : agak kehijauan keruh dan tidak ada lapisan
                                              minyak diatas permukaan air
·             Bau air                                 : sedikit berbau asam
·             Panjang dan lebar kolam     : 10,5 m dan  8,5 m
·             Kedalaman                          : 1,5 m
·             Tidak ada saluran yang menghubungkan kearah sungai

2.      STOCKPILE II
a.      Kolam 1
Pada kolam 1 ini keadaan kolamnya dangkal sehingga tidak dapat mengamati Warna air dan Bau air
§  Warna air                         : -
§  Bau air                             : -
§  Panjang dan lebar kolam : 5 m dan  3 m
§  Kedalaman                      : 1,5 m
§  Ada saluran yang menghubungkan dengan kolam 2

b.      Kolam 2
§  Warna air                         : agak keruh terdapat endapan batu bara 
                                                              dan pada permukaan airnya terlihat  
                                                adanya minyak
§  Bau air                             : sedikit berbau asam
§  Panjang dan lebar kolam : 12,5 m dan  6,5 m
§  Kedalaman                       : 1,5 m                                   
§  Ada saluran yang menghubungkan kearah kolam 3

c.       Kolam 3
·         Warna air                         : hijau keruh tidak  ada endapan dan            
                                                berminyak diatas permukaan air
·         Bau air                             : sedikit berbau asam
·         Panjang dan lebar kolam : 8 m dan  6 m
·         Kedalaman                      : 1,5 m
·         Ada saluran yang menghubungkan dengan kolam 4

d.      Kolam 4
§  Warna air                         : hijau keruh tidak  ada endapan dan           
                                                sedikit  berminyak diatas permukaan air
§  Bau air                             : sedikit berbau asam
§  Panjang dan lebar kolam : 11 m dan  7,5 m
§  Kedalaman                      : 1,5 m
§  Ada saluran yang menghubungkan langsung menuju sungai


B. Data hasil penyaringann sampel air menggunakan kertas saring
No.
Sampel air
Berat kertas saring
Selisih
(gram/1,5 L)
Sebelum penyaringan
Ses     S  Sesudah penyaringan
1.
Air kolam stockpile I ( sampel 1)
2,7  gram
3,0  gram
0,3 gr/1,5L
2.
Air kolam stockpile II ( sampel 2)
2,75 gram
3,4 gram
0,65 gr/1,5L
3.
Air kolam stockpile IV ( sampel 3)
2,6 gram
2,95 gram
0,35   gr/1,5 L
4.
Air sungai titik sampel 1 ( sampel 4)
2,6 gram
3,05 gram
0,45   gr/1,5 L
5.
Air sungai titik sampel 2 ( sampel 5)
2,3 gram
2,85 gram
0,55 gr/1,5 L
6.
Air sungai yang diendapkan selama ± 20 jam
1,039 gram
1,273 gram
0,234 gr/1,5 L
7.
Air kolam yang diendapkan selama ± 20 jam
1,034 gram
1,267 gram
0,233 gr/1,5 L



  
Menghitung selisih =  Berat kertas saring sebelum penyaringan – Berat  kertas saring setelah penyaringan




VI.     ANALISIS DATA
A.    Keadaan fisik air pada kolam pengendapan pada Stockpile I, dan II
  Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada Stockpile I terdapat 2 kolam pengendapan dan pada Stockpile II terdapat 4 kolam pengendapan untuk menampung limbah batu bara yang mengalir dari Stockpile yang dikarenakan oleh air hujan.
a.          Pada Stockpile I terdapat 2 kolam
           - Kolam yang pertama keadaan fisiknya yaitu :
· Warna air               : hijau keruh ada endapan dan berminyak
· Bau air                               : sedikit berbau asam
· Panjang dan lebar kolam: 10,5 m dan  8,5 m
· Kedalaman                        : 1,5 m
·         Ada saluran yang menghubungkan dengan kolam 2 dan ada yang
      menghubungkan kearah sungai
        Pada kolam pertama ini airnya tercemar oleh limbah minyak, adanya limbah minyak pada kolam ini diduga karena adanya polusi dari bahan bakar mesin yang digunakan (mesin crusher, angkutan/alat berat). Pada kolam pertama ini ada saluran yang menghubungkan dengan kolam 2, dan ada juga saluran yang menghubungkan ke arah sungai namun saluran tersebut dangkal/hampir tidak ada air yang mengalir pada saluran ini.
- Kolam yang kedua keadaan fisiknya yaitu :
·         Warna air                       : agak kehijauan keruh dan tidak ada lapisan
                                               minyak diatas permukaan air
·         Bau air                           : sedikit berbau asam
·         Panjang dan lebar kolam: 10,5 m dan  8,5 m
·         Kedalaman                    : 1,5 m
· Tidak ada saluran yang menghubungkan kearah sungai
 Pada kolam kedua ini tidak ditemukan limbah minyak diatas permukaan air dan airnya juga kelihatan lebih jernih dikarenakan limbahnya tertampung pada kolam yang pertama, pada kolam yang kedua ini tidak terdapat saluran lagi (buntu), hanya ada saluran yang menghubungkan kekolam yang pertama sehungga pada kolam yang kedua ini airnya tidak terlalu tercemar dibandingkan dengan kolam yang pertama. Hal ini kemungkinan dikarenakan pada kolam pertama limbah dari Stockpile I langsung mengalir kekolam yang pertama.

b.      Pada Stockpile II terdapat 4 kolam
Pada Stoskpile II, kolam yang pertama keadaan kolamnya dangkal bahkan tidak ada terdapat air.hanya terdapat endapan batu bara. Adanya endapan pada kolam yang pertama ini dikarenakan limbah pada stockpile I dan stockpile II. Pada stockpile I dan stockpile II ada gorong-gorong yang saling berhubungan sehingga endapan banyak terdapat pada kolam yang pertama pada stockpile II.
- Kolam yang pertama keadaan fisiknya yaitu :
Pada kolam 1 ini keadaan kolamnya dangkal sehingga tidak dapat mengamati Warna air dan Bau air
§  Warna air                       : -
§  Bau air                           : -
§  Panjang dan lebar kolam: 5 m dan  3 m
§  Kedalaman                    : 1,5 m
§  Ada saluran yang menghubungkan dengan kolam 2
Kemudian pada kolam yang kedua ini warna airnya kelihatan agak keruh terdapat endapan batu bara  dan pada permukaan airnya terlihat  adanya minyak. Minyak ini dikarenakan adanya polusi dari limbah bahan bakar mesin yang digunakan (mesin crusher, angkutan/alat berat). Pada kolam yang kedua ini ada saluran yang menghubunhkan kekolam ketiga.
- Kolam yang kedua keadaan fisiknya yaitu :
§  Warna air                        : agak keruh terdapat endapan batu bara 
                                                                   dan pada permukaan airnya terlihat  
                                                     adanya minyak
§  Bau air                             : sedikit berbau asam
§  Panjang dan lebar kolam : 12,5 m dan  6,5 m
§  Kedalaman                      : 1,5 m
§  Ada saluran yang menghubungkan kearah kolam 3
Selanjutnya pada kolam yang ketiga ini warna airnya hijau keruh tidak ada endapan dan terdapat minyak diatas permukaan air. Tidak adanya endapan dikarenakan endapannya tertinggal pada kolam yang pertama dan kolam yang kedua sehingga pada kolam yang ketiga ini tidak terdapat endapan adanya minyak dikarenakan adanya polusi dari limbah bahan bakar mesin yang digunakan (mesin crusher, angkutan/alat berat). Pada kolam ketiga ini ada saluran yang menghubungkan dengan kolam 4
- Kolam yang ketiga keadaan fisiknya yaitu :
·     Warna air               : hijau keruh tidak  ada endapan dan           
                                                 berminyak diatas permukaan air
·     Bau air                    : sedikit berbau asam
·     Panjang dan lebar kolam  : 8 m dan  6 m
·     Kedalaman                         : 1,5 m
·     Ada saluran yang menghubungkan dengan kolam 4
Kemudian yang terakhir yaitu kolam yang keempat pad kolam yang keempat inii ada saluran yang langsung menghubungkan kearah sungai. Antara sungai dan kolam keempat ini terdapat saringan berupa kawat atau alat saring. Warna air pada kolam keempat ini hijau keruh tidak  ada endapan dan sedikit  berminyak diatas permukaan air. Sama halnya dengan kolam yang ketiga pada kolam yang keempat ini tidak terdapat endapan namun masih terdapat minyak diatas permukaan air namun tidak terlalau banyak seperti pada kolam yang ketiga.
- Kolam yang ketiga keadaan fisiknya yaitu :
§  Warna air                         : hijau keruh tidak  ada endapan dan           
                                                sedikit  berminyak diatas permukaan air
§  Bau air                             : sedikit berbau asam
§  Panjang dan lebar kolam : 11 m dan  7,5 m
§  Kedalaman                      : 1,5 m
§  Ada saluran yang menghubungkan langsung menuju sungai

B. Hasil penyaringann sampel air menggunakan kertas saring
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada pengambilan sampel air pada 7 titik sampel yang berbeda, masing-masing sampel air sebanyak 1,5 L. Untuk sampel 1-5 air langsung disaring menggunakan kertas saring yang sebelumnya kertas saring tersebut ditimbang terlebih dahulu dengan menggunakan Neraca Ohaus setelah ditimbang lalu menyaring sampel air tersebut, kemudian dikering anginkan setelah itu lalu ditimbang kembali. Dari hasil penimbangan yang telah dilakukan dapat diketahui urutan selisih berat kertas saring dari yang terendah hingga yang tertinggi yaitu Air kolam stockpile I ( sampel 1) sebanyak 0,3 gr/1,5L ;  Air kolam stockpile IV ( sampel 3) sebanyak 0,35   gr/1,5 L ; Air sungai titik sampel 1 ( sampel 4) sebanyak 0,45   gr/1,5 L ; Air sungai titik sampel 2 ( sampel 5) sebnayak 0,55 gr/1,5 L ; Air kolam stockpile II ( sampel 2) sebanyak 0,65 gr/1,5L
Adanya perbedaan selisih berat antara sampel air 1-5, hal ini menunjukkan karena adanya partikel-partikel yang terkandung didalam air tersebut, bukan hanya itu saja hal ini juga dapat dilihat dengan warna keruh  dan bau air tersebut. Dari hasil,perhitungan selisih antara 0,3 gr/1,5L - 0,65 gr/1,5L terlihat jelas tingkat kekeruhan air sehingga air kolam maupun air sungai tidak layak untuk air minum karena kekeruhan pada air molam maupun air sumngai disebabkan oleh limbah batu bara dari stockpile yang mengalir menuju arah sungai. Secara umum Suhu air  : 29°C, Suhu udara  : 33°C dan  pH  : 8,8

C. Sketsa tata letak Stockpile dan kolam pengendapan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada PT.Adiabara Bansatra dapat diketahui bahwa pada daerah area batu bara terdapat stockpile I, stockpile II, stockpile III, dan Stockpile IV. Dimana masing-masing stockpile tersebut mempunyai kolam- kolam yang berfungsi sebagai tempat mengendapnya limbah dari batu bara agar tidak mangalir langsung kesungai. Pada stockpile I terdapat 2 kolam yang saling berhubungan dimana limbah dari stockpile I dapat mengalir kekolam dengan adanya gorong-gorong yang menghubungkan ke kolam yang pertama. Pada kolam yang pertama memiliki saluran yang menghubungkan kekolam yang kedua, sedangkan pada kolam yang kedua tidak terdapat saluran lagi. Pada kolam yang pertama terdapat saluran yang menghubungkan menuju sungai, namun saluran ini dangkal bahkan tidak terdapat airnya. Kemudian diantara stockpile I dan stockpile III terdapat mesin crusher yang berfungsi untuk mengolah batu bara menjadi lebih halus dan layak untuk diperdagangkan.
Dimana pada stockpile III terdapat gorong-gorong yang mengalirkan limbah kesaluran yang ada disekitar mesin crusher Pada sekitar daerah mesin terdapat saluran yang menuju kemuara sungai, sebelum saluran menuju muara sungai terdapat gorong-gorong yang menghubungkan antara Stockpile I dan stockpile II. Pada  stockpile II terdapat 4 kolam yang saling berhubungan , pada kolam yang keempat terdapat saluran yang menuju kesungai, sebelum air dari kolam 4 mengalir kesungai terdapat saringan /alat penyaring pada saluran tersebut berfungsi agar air dari kolam tersebut lebih lambat mengalir kesungai.
Kemudian dari saluran dekat mesin crusher  ada saluran yang memiliki gorong-gorong yang menghubungkan ke stockpile IV, pada stockpile IV ini terdapat 4 kolam yang saling berhubungan, disebelah kanan dari stockpile terdapat saluran yang menghubungkan kekolam yang ke tiga dan pada kolam yang keempat terdapat saluran yang menghubungkan kesungai. Saluran-saluran yang menuju kekolam dan kearah sungai di buat berkelok-kelok serta adanya pembuatan kolam dimasing-masing stockpile ini berfungsi untuk memperlambat limbah batu bara agar tidak langsung mengalir menuju sungai. Proses pembuangan limbah batu bara berlangsung dengan pemanfaatan kolam-kolam yang memiliki saluran-saluran yang memiliki gorong-gorong yang saling menghubungkan antara stockpile I, II, III, dan IV, yang sebelumnya limbah batu bara di endapkan dikolam-kolam ynag telah ada sebelum menuju kesungai.
Pencemaran yang terjadi didaerah sekitar sungai bukan hanya limbah yang keluar dari kolam, tetapi pada saat berlangsungnya proses loading. Truck-truck batu bara langsung masuk kedalam tongkang kemungkinan batu bara ada yang jatuh kesungai dan pada saat truck berputar-putar debu batu bara akan berterbangan yang mengakibatkan polusi
VII.      KESIMPULAN DAN SARAN
§  Kesimpulan
1.      proses pembuangan limbah batu bara sangat penting dikelola untuk meminimalisis pencemaran lingkungan sekitar. Khususnya pada lingkungan sungai yang merupakan sumber kehidupan makhluk hidup
2.      Proses pembuangan limbah batubara pada PT. ... melalui beberapa saluran yaitu pada stock pile pertama, kedua, dan ketiga melewati saluran yang sama menuju 4 kolam yang terdapat pada daerah yang lebih rendah daripada stock pile tersebut yang akhirnya mengalir langsung ke sungai.
3.      Jenis toksikan dari pertambanganbatu bara berupa limbah yang mana sumbernya berasal dari batu bara, bahan bakar mesin pertambangan, dan pengolahan batui bara itu sendiri. Media transport toksikan berupa air dan sasaran toksikan adalah lingkungan sekitar air terutama daerah sungai.
4.      Kolam yang memiliki saluran- saluran yang dibuat berkelok-kelok berfungsi untuk memperlambat dan mengendapkan limbah agar tidak langsung mengalir kesungai, sehingga meminimalisir efek toksik dilingkungan sekitar.
§  Saran
1.      Peminimalisiran efek toksik bagi lingkungan sekitar perlu diperhatikan karena berpengaruh pada proses kehidupan makhluk hidup sekitar
2.      Limbah yang dihasilkan dalam pertambangan batu bara hendaknya di buang pada tempat yang semestinya sehingga lingkungan sekitar tidak tercemar.

Tidak ada komentar:

Welcome to my Activity

disini aq nampilin segala macam aktivitasku dan suasana hatiku baik senang, sedih, galau, gundah, gulana dll.

Total Tayangan Halaman