Minggu, 11 Maret 2012

Pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabe








                                                                                          

LAPORAN PENELITIAN
FISIOLOGI TUMBUHAN
(AHYT 252)

Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Cabe Rawit
“(Capsicum frustescens) “


Dosen Pembimbing :
Dra. Hj. Noorhidayati, M. Si
Dra. Hj. Noor Ichsan Hayani, MP


Oleh :
Sophia Nirmalida
A1C208010


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
DESEMBER 2010





PENELITIAN

Topik               : Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Cabe rawit (Capsicum frustescens)
Tujuan             : Untuk mengamati dan memahami bagaimana pertumbuhan dan perkembangan cabe rawit(Capsicum frustescens).
Waktu             : Kamis, 8 Oktober 2010 sampai Senin 30 November 2010
Tempat            : Gang Rahim no 1 Kayu tangi Banjarmasin
                                                                                                                                                        
I. ALAT DAN BAHAN
1.1 Alat
1.      Pot tanaman
2.      Penggaris
3.      Kamera handphone
4.      Alat tulis
5.      Mangkuk kecil
1.2 Bahan
1.      Bibit cabe rawit (Capsicum frustescens )
2.      Tanah pupuk
3.Air

II. CARA KERJA 
1.    Mengisi air ke dalam mangkuk kecil plastik.
2.    Merendam bibit tanaman cabe rawit (Capsicum frustescens) ke dalam mangkuk kecil plastik tersebut selama semalaman (± 24 jam).
3.    Menyiapkan tanah pupuk jadi kemudian membuatnya ke dalam pot.
4.    Mengambil beberapa bibit tanaman cabe rawit (Capsicum frustescens) yang bagus dan meletakkannya ke dalam pot yang sudah berisi tanah tadi.
5.    Menyiram tanaman tersebut setiap 2 kali/hari yaitu pagi sebelum jam 07.00 Wita dan sore sebelum jam 19.00 Wita.
6.    Melakukan pengamatan terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan  tanaman cabe rawit tersebut selama ± 2 bulan.
10. Menganalisa hasil pengamatan yang dilakukan, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan laporan hasil pengamatan.

III. TEORI DASAR
Fisiologi tumbuhan adalah suatu bidang ilmu yang mengkaji fenomena-fenomena penting di dalam tumbuhan. Dalam kajian ini dipelajari proses dan fungsi yang menyangkut tanggapan tumbuhan terhadap perubahan-perubahan lingkungan, dan pertumbuhan serta perkembangannya sebagai hasil dari respon tersebut. Proses berarti suatu kejadian di alam yang terjadi secara berkesinambungan. Contoh proses yang terjadi di dalam tubuh tumbuhan misalnya fotosintesis, respirasi, penyerapan ion, angkutan, membuka dan menutupnya stomata, asimilasi, transpirasi, perbungaan dan pembentukan biji. Fungsi menunjukkan aktivitas benda-benda di alam, apakah itu sel, jaringan, organ, bahan-bahan kimia atau apa saja. Tugas kedua fisiologi tumbuhan adalah menjabarkan dan menjelaskan fungsi setiap jenis organ, jaringan, sel dan organ seluler dalam tumbuhan dan juga fungsi setiap komponen kimia, apakah itu ion, molekul atau makromolekul. Tetapi oleh karena itu proses-proses dan fungsi-fungsi tersebut sangat tergantung dan termodifikasi oleh faktor-faktor lingkungan seperti cahaya dan suhu, maka tugas ketiga fisiologi tumbuhan adalah menjabarkan dan menjelaskan bagaimana proses-proses dan fungsi-fungsi tadi dapat bereaksi terhadap perubahan lingkungan (Sastamihardja, 1996).
Inti sari dari semua sasaran fisiologi tumbuhan adalah untuk menyusun secara detil dan luas (comprehensive) semua kejadian alam yang terjadi dalam tumbuhan sehingga kita mengerti pertumbuhan, perkembangan dan gerak yang terjadin pada tumbuhan.
Cabe merupakan tanaman perdu dari famili terong-terongan yang memiliki nama ilmiah Capsicum frustescens. Cabe berasal dari benua Amerika tepatnya daerah Peru dan menyebar ke negara-negara benua Amerika, Eropa dan Asia termasuk Negara Indonesia. Tanaman cabe banyak ragam tipe pertumbuhan dan bentuk buahnya. Diperkirakan terdapat 20 spesies yang sebagian besar hidup di Negara asalnya. Masyarakat pada umumnya hanya mengenal beberapa jenis saja, yakni Cabe besar, cabe keriting, cabe rawit dan paprika. Secara umum cabe memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin. Diantaranya Kalori, Protein, Lemak, Kabohidarat, Kalsium, Vitamin A, B1 dan Vitamin C. Selain digunakan untuk keperluan rumah tangga, cabe juga dapat digunakan untuk keperluan industri diantaranya, Industri bumbu masakan, industri makanan dan industri obat-obatan atau jamu.

A. SYARAT TUMBUH TANAMAN CABE
  • Di tanam pada dataran rendah sampai ketinggian 2000 meter dpl.
  • Cabe dapat beradaptasi dengan baik pada temperatur 24 – 27 derajat Celsius dengan kelembaban yang tidak terlalu tinggi.
  • Dapat ditanam pada tanah sawah maupun tegalan yang gembur, subur, tidak terlalu liat dan cukup air.
  • pH tanah yang optimal antara 5,5  sampai 7.
  • pengairan dapat menggunakan irigasi, air tanah dan air hujan.

B. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA CABE
Tahap awal budidaya cabe Yaitu :
  • membuat persemaian guna menyiapkan bibit tanaman yang sehat, kuat dan seragam sebagai bahan tanam di lapangan.
  • media semai yang dipergunakan hendaknya mempunyai struktur yang remah, tidak menahan air dan cukup nutrisi.
  • bahan yang dapat digunakan adalah campuran kompos, tanah, dan pasir dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Untuk menambahkan nutrisi berikan pupuk NPK grand S-15 sebanyak 80 gram yang telah dihaluskan untuk tiap 3 ember campuran bahan tersebut.
  • setelah bahan tercampur, masukkan bahan pada kantung plastik dengan ukuran 8 x 9 cm sampai 90 % penuh, dan buat lubang pembuangan air pada plastik bagian bawah yang telah terisi media.
  • mengatur media pada bedeng semai yang telah disiapkan. Bedeng semai dibuat dengan tinggi 20 – 50 cm dengan lebar 80 – 100 cm dan panjang menyesuaikan kondisi. Arah bedengan diatur membujur utara selatan dengan memberikan atap penutup dari plastic dengan tiang penyangga bagian timur 100 cm dan bagian barat 80 cm atau atap dapat dibuat dengan model ½ lingkaran . Hal ini dimaksudkan agar bibit yang tumbuh cukup mendapatkan sinar matahari sehingga  tidak mengalami etiolasi.
  • Langkah selanjutnya adalah pemeraman benih yang bertujuan untuk mengecambahkan benih. Media pemeraman yang digunakan adalah kain handuk atau 3 – 5 lapis kertas merang yang disemprot dengan larutan fungisida Victory dengan kosentrasi 3 gram / liter. Benih ditaburkan secara merata pada media dan diusahakan tidak menumpuk. Benih yang digunakan sebaiknya benih cabe hibrida yang telah diberi perlakuan pestisida.
  • Media digulung atau dilipat dan disimpan dalam suhu kamar. Untuk menjaga kelembaban media peram, semprotkan air dengan handspray setiap pagi dan sore. Setelah 4 sampai 7 hari, benih akan mengeluarkan radikula atau calon akar. Dengan bantuan penjepit, benih yang telah mengeluarkan calon akar di tanam pada media semai yang  disiram terlebih dahulu
  • Setiap pagi dan sore persemaian perlu disiram. Untuk mencegah gangguan cendawan, semprot persemaian dengan fungisida Starmyl 25WP dan Victory 80WP secara bergantian dengan konsentrasi 0,5 gram / liter. Untuk mencegah gangguan hama persemaian, semprot dengan insektisida winder 100ec dengan konsentrasi 0,5 cc / liter.
  • Persemaian juga dapat dilakukan dengan meletakkan benih secara langsung pada media semai tanpa diperam terlebih dahulu.
- syarat pupuk kandang yang baik adalah
§ tidak berbau
§ tidak panas
§ berwarna kehitam hitaman , dan benar – benar sudah matang
-    jarak tanaman cabe rawit sebagai berikut
§ 50 x 100 cm
§ 60 x 70 cm
§ 50 x 90 cm
-    cara pembuatan  jarak tanaman
§ pasang tali kenca ( pelurus ) sejajar dengan panjang bedeng , kira-kira 10 cm dari tepi bedeng
§ ukur jarak tanaman yang diinginkan pada sepanjang tali kencana tersebut
§ buat lubang tanaman sesuai dengan jarak tanaman tersebut , kemudian beri pupuk besar
§ campurkan ketiga pupuk buatan hingga rata dan masukan pada setiap lubang yang telah dibuat

            - syarat pupuk kandang yang baik
-    jarak tanaman cabe rawit yaitu 50 x 100 cm, 60 x 70 cm, 50 x 90 cm
-    cara pembuatan  jarak tanaman

 
C. TEKNIK PENANAMAN
·         Jarak  tanam yang digunakan adalah 50 – 60 cm jarak antar lubang dan 60 – 70 cm untuk jarak antar barisan dengan pola penanaman model segitiga atau zig-zag.
·         Pembuatan lubang tanam sedalam 8 sampai 10 cm dilakukan bersamaan dengan pembuatan lubang pada mulsa yang berpedoman pada pola yang dipakai dan sesuai jarak tanam yang dianjurkan .
·         Pembuatan lubang pada mulsa dapat juga menggunakan system pemanasan dengan menggunakan kaleng dengan diameter kurang lebih 8 – 10 cm. Lubang tanam dibuat dengan cara menugal tanah sedalam 8 – 10 cm.
·         Bibit cabe dipersemaian yang telah berumur 15 – 17 hari atau telah memiliki 3 atau 4 daun, siap dipindah tanam pada lahan. Semprot bibit dengan fungisida dan insektisida 1 – 3 hari sebelum dipindahtanamkan untuk mencegah serangan penyakit jamur dan hama sesaat setelah pindah tanam
·         Seleksi dan pengelompokan bibit berdasarkan ukuran besar kecil dan kesehatanya. Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari atau pada saat cuaca tidak terlalu panas, dengan cara merobek kantong semai dan diusahakan media tidak pecah dan langsung dimasukkan pada lubang tanam.
·         Kemudian lakukan pemasangan lanjaran atau ajir, dipasang di samping lubang tanam.

D. PEMELIHARAAN TANAMAN
Setelah tanaman berumur 7 – 14 hst , tanaman yang tidak dapat tumbuh dengan normal atau mati perlu dilakukan penyulaman dengan bibit yang masih ada di persemaian. Jika pada lubang tanam tumbuh gulma, maka perlu dilakukan penyiangan dengan cara mencabut . Pengendalian gulma perlu dilakukan pada gulma yang tumbuh di parit dengan menggunakan cangkul atau dengan herbisida Rambo 480AS. Pada saat aplikasi nozelnya perlu diberi sungkup agar semprotan herbisida tidak mengenai tanaman cabe.
Pengikatan dilakukan saat tanaman umur 10 – 15 hst dengan mengikatkan batang yang berada dibawah cabang utama dengan tali plastic pada lanjaran atau ajir. Pada saat tanaman berumur 30 – 40 hst, ikat tanaman diatas cabang utama dan ikat juga pada saat pembesaran buah yaitu pada umur 50 -60 hst.

E. PEMUPUKAN SUSULAN
. Pupuk yang diberikan adalah pupuk NPK Grand S-15 dengan dosis 200 Kg/Ha. Jenis dan Dosis Pupuk Makro disesuaikan dengan jenis tanah, varietas dan kondisi daerah menurut acuan dinas pertanian setempat. Berikut salah satu alternatif :
Jenis Pupuk
Pemupukan Susulan (kg/ha)
Umur 15 hari
Umur 25 hari
Umur 35 hari
Umur 45 hari
Urea
75
75
75
75
SP-36
50
-
-
-
KCl
-
75
100
75







F. PENGAIRAN
Pengairan dilakukan setiap 7 – 10 hari atau tergantung kondisi lahan dengan cara menggenangi atau leb. Pada waktu pelepasan air dari petak penanaman harus dilakukan dengan pelan agar tidak terjadi  pencucian pupuk dari bedeng tanaman.

 
IV. HASIL PENGAMATAN
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan maka didapatkan hasil sebagai berikut :
A.    Tabel Hasil Pengamatan

Hari ke-
Hari/Tanggal
Perlakuan dan perubahan yang terjadi
1
Kamis, 8 Oktober 2010
Melakukan perendaman bibit cabe rawit untuk memilih bibit yang baik.
2
Jum’at, 9 Oktober 2010
Menyemai bibit ke tanah pupuk yang sudah jadi.
3
Sabtu, 10 Oktober 2010
Tidak ada perubahan
4
Minggu, 11 Oktober 2010
Tidak ada perubahan
5
Senin, 12 Oktober 2010
Tidak ada perubahan
6
Selasa, 13 Oktober 2010
Tidak ada perubahan
7
Rabu, 14 Oktober 2010
Tidak ada perubahan
8
Kamis, 15 Oktober 2010
Tidak ada perubahan
9
Jum’at, 16 Oktober 2010
Tidak ada perubahan
10
Sabtu, 17 Oktober 2010
Biji nampak mulai memecah dengan diawali tumbuhnya bintil akar.
11
Minggu, 18 Oktober 2010
Biji tetap dalam keadaan sama namun ada biji lain yang mulai berjamur.
12
Senin, 19 Oktober 2010
Ujung permukaan kulit biji terlihat berwarna putih.
13
Selasa, 20 Oktober 2010
Mulai muncul kecambah, dan bakal batang berwarna putih kehijauan.
14
Rabu, 21 Oktober 2010
Bakal batang dan bakal daun mulai nampak lebih jelas.
15
Kamis, 22 Oktober 2010
Bakal batang dan bakal daun mulai bertambah lebih jelas darihari sebelumnya.
16
Jum’at, 23 Oktober 2010
Bakal batang pada biji mulai memanjang dengan panjang 0,4 cm.
17
Sabtu, 24 Oktober 2010
Tidak ada perubahan
18
Minggu, 25 Oktober 2010
Daunnya mulai membuka, dan bakal batang mulai terlihat lebih jelas lagi.
19
Senin, 26 Oktober 2010
Panjang batangnya 1,2 cm
20
Selasa, 27 Oktober 2010
Panjang batangnya 1,2 cm, daun membuka lebar
21
Rabu, 28 Oktober 2010
Panjang batang tidak ada perubahan.
22
Kamis, 29 Oktober 2010
Daunnya mulai terlihat jelas
23
Jum’at, 30 Oktober 2010
Jumlah daun ada 2 helai
24
Sabtu, 31 Oktober 2010
Panjang batangnya bertambah menjadi 2,2 cm.
25
Minggu, 1 November 2010
Tinggi batang 3 cm dan warna daun hijau
26
Senin, 2 November 2010
Tinggi batang bertambah menjadi 3,1. untuk daunnya tidak ada perubahan
27
Selasa, 3 November 2010
Tidak ada perubahan baik pada batang maupun pada daunnya
28
Rabu, 4 November 2010
Jumlah daun ada 4 dan terlihat ada daun muda yang akan menjadi daun
29
Kamis, 5 November 2010
Tinggi batang bertambah menjadi 3,2. untuk daunnya terlihat daun muda berjumlah 2
30
Jum’at, 6 November 2010
Daun muda terlihat agak lebih jelas
31
Jum’at, 6 November 2010
Panjang batangnya 3,3 cm
32
Sabtu, 7 November 2010
Daunnya berjumlah 4 helai, 2 agak besar dan 2 kecil.
33
Minggu, 8 November 2010
Bakal daun pada pucuk menjadi mulai membesar, jumlah daun 4 helai dan panjang batangnya 3,3 cm.
34
Senin, 9 November 2010
Panjang batangnya 3,5 namun pada daunnya tidak ada perubahan.
35
Selasa, 10 November 2010
Tidak ada perubahan
36
Rabu, 11 November 2010
Jumlah daunnya berjumlah 5. panjang batang 4 cm.
37
Kamis, 12 November 2010
Pucuk daun mulai tumbuh yang nantinya akan menjadi bakal daun
38
Jum’at, 13 November 2010
Pucuk baru mulai nampak jelas tumbuh.
40
Sabtu, 14 November 2010
Jumlah daun ada 7 helai  panjang batangnya 4,1 cm.
41
Minggu, 15 November 2010
Jumlah daun 7 helai , Panjang  batang 4,4 cm
42
Senin, 16 November 2010
Tidak ada perubahan
43
 Selasa, 17 November 2010
Jumlah daun tetap 7 helai namun ada daunnya yang mulai nampak layu. Tinggi batangnya 4,5 cm.
44
Rabu, 18 November 2010
Muncul pucuk baru yang bakal menjadi daun. Tinggi batangnya tetap 4,5 cm. Dan daun yang layu nampak segar kembali.
45
Kamis, 19 November 2010
Jumlah daun ada 8 helai 7 yang besar dan 1 yang agak kecil. Tinggi batangnya menjadi 4,8 cm.
46
Jum’at, 20 November 2010
Jumlah daun tetap 8 helai, namun tinggi batangnya menjadi 5 cm.
47
Sabtu, 21 November 2010
Tidak ada perubahan ynag terjadi.
48
Minggu, 22 November 2010
Jumlah daun tetap masih 8 helai, panjang batangnya menjadi 5,5 cm.
49
Senin, 23 November 2010
Sebagian daun ada yang mulai nampak layu, tinggi batang tetap tidak ada perubahan.
50
Selasa, 24 November 2010
Jumlah tetap 8 helai, daun yang layu nampak segar karena disiram air. Tinggi batang menjadi 6,3 cm.
51
Rabu,  25 November 2010
Muncul bakal daun, tinggi batangnya menjadi 6,5 cm.
52
Kamis, 26 November 2010
Tidak ada perubahan
53
Jum’at, 27 November 2010
Daun berjumlah 9, tetapi tidak lebar. Panjang batang menjadi 7,4 cm. Namun sangat kurus.Tidak terlihat subur.
54
Sabtu, 28 November 2010
Ada daun yang melipat kebatang, daun tetap berjumlah 9 dan panjang batangnya derastis bertambah menjadi 8 cm.
55
Minggu, 29 November 2010
Tinggi batang 9,3 cm, daun tetap saja 9 helai. Ada daun yang terlihat layu.
56
Senin, 30 November 2010
Tinggi batang 9,5 cm  namun kurus, panjang daunnya 3,1 cm sedangkan lebar daunnya 1,5 dengan jumlah daun seluruhnya 9 daun. Ada daun yang melipat kebatang.
 

V. ANALISIS DATA
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan terlihat jelas bahwa tanaman cabe rawit (Capsicum frustescens) yang di tanam kurang subur dikarenakan pada percobaan ini tanaman cabe di tanam di dalam pot. Sudah terlihat jelas pada tabel diatas bahwa pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman cabe rawit kurang subur. Mungkin dikarenakan kurang perwatan yang efektif. Seharusnya tanaman cabe ditanam pada tanah sawah maupun tegalan yang gembur, subur, tidak terlalu liat dan cukup air. Permukaan tanah yang paling ideal adalah datar dengan sudut kemiringan lahan 0 sampai 10 derajat serta membutuhkan sinar matahari penuh dan tidak ternaungi. pH tanah yang optimal antara 5,5  sampai 7. Tanaman cabe rawit merupakan tanaman perdu dari famili terong-terongan yang memiliki nama ilmiah Capsicum frustescens.
Perdu setahun, percabangan banyak, tinggi 50-100 cm. Batangnya berbuku-buku atau bagian atas bersudut. Daun tunggal, bertangkai, letak berselingan. Helaian daun bulat telur, ujung meruncing, pangkal menyempit, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 5-9,5 cm, lebar 1,5-5,5 cm, berwarna hijau. Bunga keluar dari ketiak daun, mahkota bentuk bintang, bunga tunggal atau 2-3 bunga letaknya berdekatan, berwarna putih, putih kehijauan, kadang-kadang ungu. Buahnya buah buni, tegak, kadang-kadang merunduk, berbentuk bulat telur, lurus atau bengkok, ujung meruncing, panjang 1-3 cm, lebar 2,5-12 mm, bertangkai panjang, dan rasanya pedas. Buah muda berwarna hijau tua, putih kehijauan, atau putih, buah yang masa.k berwarna merah terang. Bijinya banyak, bulat pipih, berdiameter 2-2,5 mm, berwarna kuning kotor. Cabai rawit terdiri dari tiga varietas, yaitu cengek leutik yang buahnya kecil, berwarna hijau, dan berdiri tegak pada tangkainya; cengek domba (cengek bodas) yang buahnya lebih besar dari cengek leutik, buah muda berwarna putih, setelah tua menjadi jingga; dan ceplik yang buahnya besar, selagi muda berwarna hijau dan setelah tua menjadi merah. Buahnya digunakan sebagai sayuran, bumbu masak, acar, dan asinan..Cabal rawit dapat diperbanyak dengan biji.
 Buahnya mengandung kapsaisin, kapsantin, karotenoid, alkaloid asiri, resin, minyak menguap, vitamin (A dan C). Kapsaisin memberikan rasa pedas pada cabai, berkhasiat untuk melancarkan aliran darah serta pematirasa kulit. Biji mengandung solanine, solamidine, solamargine, solasodine, solasomine, dan steroid saponin (kapsisidin). Kapsisidin berkhasiat sebagai antibiotik. Cabai rawit rasanya pedas, sifatnya panas, masuk meridian jantung dan pankreas. Tumbuhan ini berkhasiat tonik, stimulan kuat untuk jantung dan aliran darah, antirematik, menghancurkan bekuan darah (antikoagulan), meningkatkan nafsu makan (stomakik), perangsang kulit (kalau digosokkan ke kulit akan menimbulkan rasa panas. Jadi, digunakan sebagai campuran obat gosok), peluruh kentut (karminatif), peluruh keringat (diaforetik), peluruh liur, dan peluruh kencing (diuretik). Ekstrak buah cabai rawit mempunyai daya hambat terhadap pertumbuhan Candida albicans. Daya hambat ekstrak cabal rawit 1 mg/ml setara dengan 6,20 mcg/ml nistatin dalam formamid (Tyas Ekowati Prasetyoningsih, FF UNAIR, 1987).
Auksin merupakan senyawa asam asetat dengan gugusan indol beserta derivatnya. Zat ini merupakan hormon pertumbuhan yang memacu perpanjangan sel, dan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan. Pengaruh yang akan ditimbulkan hormon akusin adalah :
1.      Meningkatkan penyerapan air dan mineral, karena merangsang perkembangan akar lateral dan serabut.
2.      Menyebabkan pertumbuhan pada vaskuler sekunder, karena merangsang pembelahan sel kambium vaskuler.
3.      Dapat meningkatkan perkembangan bunga dan buah.
4.      Menyebabkan deferensiasi sel menjadi xilem (hingga dapat meningkatkan transportasi air dan mineral).
5.      Dapat mempengaruhi pembengkokan batang.
Giberelin merupakan hormon tumbuhan yang sangat berpengaruh terhadap pemanjangan dan pembelahan sel. Disamping itu berpengaruh pula terhadap perkembangan embrio dan kecambah. Fungsi giberalin antara lain :
1.      Merangsang aktivitas kambium.
2.      Menyebabkan tanaman berbunga sebelum waktunya
3.      Menyebabkan tanaman tumbuh raksasa.
4.      Menyebabkan terbentuknya buah yang besar dan tidak berbiji.
Hormon sitokinin pada tumbuhan berfungsi untuk menggiatkan pembelahan sel, mempengaruhi pertumbuhan tunas dan mempengaruhi pertumbuhan akar.
Sedangkan dilihat dari faktor lingkungan (luar), hal ini mungkin dipengaruhi oleh :
a.   Suhu
b.   Cahaya.
c.   Kelembaban
e.   Hama

Klasifikasi :
Divisio                   : Magnoliophyta
Classis                   : Magnoliopsida
Subclassi               : Asteriidae
Ordo                     : Solanales
Familia                 : Solanaceae
Genus                    : Capsicum
Species                  : Capsicum frustescens
(Sumber: Cronquist ; 1981).
 

VI. KESIMPULAN
  1. Hal yang harus diperhatikan dalam budidaya tanaman cabe kecil (Capsicum frustescens) yaitu di tanam pada dataran rendah sampai ketinggian 2000 meter dpl, dapat beradaptasi dengan baik pada temperatur 24 – 27 derajat Celsius dengan kelembaban yang tidak terlalu tinggi, ditanam pada tanah sawah maupun tegalan yang gembur, subur, tidak terlalu liat dan cukup air., pH tanah yang optimal antara 5,5  sampai 7, pengairan dapat menggunakan irigasi, air tanah dan air hujan.
  2. Dalam persemaian hal-hal yang harus diperhatikan yaitu syarat pupuk kandang yang baik, jarak tanaman cabe rawit yaitu 50 x 100 cm, 60 x 70 cm, 50 x 90 cm, dan cara pembuatan  jarak tanaman
  3. Proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabe kecil (Capsicum frustescens) ini sama halnya seperti proses pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman lainnya, yaitu mulai dari proses dormansi biji, kemudian perkecambahan, pertumbuhan organ tanaman, perkembangan generatif tanaman, pembuahan, penuaan, sampai akhirnya pada proses kematian.
  4. Buah muda berwarna hijau tua, putih kehijauan, atau putih, buah yang masak berwarna merah terang.
  5. Daun akan mengalami tahap-tahap perubahan warna dari hijau muda, hijau, hijau tua, hijau kekuning-kuningan, kuning, kuning kecoklatan, coklat tua dan akhirnya layu dan gugur  atau memasuki proses penuaan.
 
VII. DAFTAR PUSTAKA


Anonim. 2009. http://id.answers.yahoo.com/question/;_ylt=Apz7zk4b D25MilZhgXqrXAhrbBV.;_ylv=3?link=ask. Diakses pada tanggal 22 Oktober 2009.

Anonim.2009.http://petaniwahid.blogspot.com/2008/08/bertanamcabaihibrida.html. Diakses pada tanggal 22 Oktober 2009

Dasuki, Ahmad, Drs Undang, dkk. 1991. Sistematik Tumbuhan Tinggi. Universitas ITB. Bandung.

Dwidjoseputro. D. 1990. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia Pustaka : Jakarta.

Sasmitahardja, Dradjat, dkk. 1996. Fisiologi Tumbuhan. Jurusan Biologi PMIPA ITB. Bandung.

Steenis, C.G.G.van. 2003. Flora. Jakarta : Pradnya Paramita







3 komentar:

obat keputihan herbal mengatakan...

siip artikel bagus..

Upphy mengatakan...

Untuk tips cabai merah/keriting ada ngak?

Unknown mengatakan...

mati ajing

Welcome to my Activity

disini aq nampilin segala macam aktivitasku dan suasana hatiku baik senang, sedih, galau, gundah, gulana dll.

Total Tayangan Halaman